Tempat teduh di sudut kota
Di sini, aku
Bersama kursi kayu yang lapuk
Ditemani rintik hujan tiada henti
Kata Pulang terus menggerogoti pikiran
Pulang seperti apa yang kuinginkan?
Rumah penuh canda tawa
Pelukmu yang begitu hangat
Tidak .. Bukan itu
Nyatanya semua itu akan lenyap
Ditelan waktu yang tak’kan menunggu
Semakin hari
Satu per satu jiwa meninggalkan raga
Tinggallah aku yang kian bertanya.. pertanyaan yang sama
Kemana diri ini akan pulang?
Pulang seperti apa?
Kuperhatikan dunia
Namun terlalu besar
Tibalah saat aku mengerti
Pulang kepada-Nya adalah kepulangan yang sesungguhnya
Hanifah Nur – PoliMedia Jakarta