Penulis: Dollar Rahadian SE
Masa remaja adalah fase penting dalam hidup yang ditandai dengan pencarian identitas diri dan jati diri. Di usia ini, anak muda berusaha menemukan siapa diri mereka dan bagaimana mereka diterima dalam kelompok sosial. Sayangnya, dalam perjalanan ini, banyak remaja yang terjebak dalam pengaruh negatif, salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba.
Remaja berusia 11 hingga 18 tahun biasanya sangat ingin diterima oleh teman-temannya. Mereka cenderung mengikuti tren yang ada, termasuk dalam hal perilaku. Ketika remaja merasa tekanan dari lingkungan sekitar, mereka mungkin terpaksa melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan hanya untuk mendapatkan pengakuan. Di sinilah bahaya narkoba mulai mengintai.
Narkoba sering kali dipandang sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan atau untuk “berbaur” dengan kelompok. Banyak remaja yang berpikir bahwa dengan mencoba narkoba, mereka bisa lebih diterima atau dianggap keren oleh teman-teman mereka. Namun, ini adalah langkah yang sangat berisiko.
Narkoba, baik itu obat psikoaktif, psikotropika, maupun zat adiktif lainnya, dapat mengubah fungsi otak dan sistem saraf. Efeknya bisa sangat berbahaya, baik secara fisik maupun mental. Penggunaan zat-zat ini tidak hanya bisa merusak kesehatan, tetapi juga bisa mempengaruhi hubungan sosial dan akademis mereka.
Salah satu risiko terbesar dari penggunaan narkoba adalah kecanduan. Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan remaja merasa ketergantungan, dan ketika mereka mencoba untuk berhenti, mereka dapat mengalami gejala putus obat yang sangat menyakitkan.
Narkoba dapat mengubah suasana hati dan perilaku seseorang. Remaja yang menggunakan narkoba mungkin menjadi lebih agresif, sulit bergaul, atau bahkan mengalami depresi.
Penggunaan narkoba dapat memperburuk kesehatan mental. Banyak remaja yang tidak menyadari bahwa mereka bisa mengalami masalah seperti kecemasan atau depresi sebagai akibat dari penggunaan narkoba.
Ketika seorang remaja terjebak dalam dunia narkoba, hubungan dengan keluarga, teman, dan lingkungan sekitar dapat terganggu. Ini dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kehilangan dukungan yang seharusnya mereka dapatkan.
Sebagai orang tua, penting untuk memberikan dukungan dan pendidikan yang tepat kepada anak-anak. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
Ajarkan anak-anak tentang mana yang baik dan buruk. Pendidikan agama bisa membantu mereka memahami nilai-nilai yang penting dalam hidup.
Ciptakan suasana di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Jangan sampai mereka merasa sendiri dalam menghadapi tekanan.
Bantu mereka untuk memilih teman-teman yang positif. Lingkungan yang baik sangat berpengaruh pada perkembangan remaja.
Ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang positif, seperti olahraga, seni, atau organisasi. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengalihkan perhatian mereka dari hal-hal negatif.
Diskusikan perubahan zaman dan tren yang ada. Bantu mereka untuk memahami bahwa tidak semua tren itu baik untuk diikuti.
Masa remaja adalah waktu yang penuh tantangan. Pencarian jati diri dan pengakuan dari teman-teman sering kali membuat remaja rawan terhadap pengaruh negatif, seperti narkoba. Penting bagi kita untuk berdiskusi dan memberikan dukungan kepada mereka. Dengan pemahaman yang tepat dan dukungan dari orang tua, kita bisa membantu remaja untuk melewati fase ini dengan lebih baik dan menjauhkan mereka dari bahaya narkoba.
Ingat, kesehatan mental dan fisik mereka jauh lebih berharga daripada pengakuan sesaat dari orang lain. Mari dukung satu sama lain dalam perjalanan ini!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.