Penulis: Mohammad Fahmi Khalid Darmawan – Universitas Negeri Jakarta
Sunners, kamu pernah gak sih ketika ada temen atau orang lain yang minta sesuatu ke kamu tapi kamu ngeiyain aja? Padahal, gak sesuai sama keinginan kamu. Tapi karena kamu takut ngerasa dijauhin atau dianggap egois akhirnya muncul rasa ‘gak enakan’ yang ujung-ujungnya kamu nurut aja dan ngelakuin arahan dari mereka. Sebenernya hal itu cukup menyiksa karena kamu bisa sampai meninggalkan kewajiban yang harus kamu lakukan demi mengerjakan sesuatu yang orang lain butuhkan.
Bukan cuma itu, tingkat produktivitas dan tugas – tugas kamu juga menjadi tertinggal. Pastinya kamu pingin keluar dari lingkaran perasaan ‘gak enakan’ itu, kan? Sebenernya kamu berhak untuk bilang ‘tidak’ dan menjaga batasan biar kamu bisa fokus sama apa yang ingin kamu capai. Maka dari itu, Sunday pingin bantu kamu untuk mengatasi hal itu dengan memahami pentingnya personal boundaries dan cara membangunnya. Simak artikel ini sampai habis ya!
Personal boundaries atau biasa disebut batasan diri adalah garis atau ruang yang ditetapkan secara individu untuk melindungi diri secara fisik, emosional, dan mental dalam berhubungan sosial dengan orang lain. Hal ini dapat kita lakukan untuk bisa menerima atau tidak arahan ataupun perilaku orang lain sesuai dengan keinginan kita. Tujuan diterapkannya batasan ini agar dapat menjaga kesehatan mental dan emosional serta memastikan kita tidak merasa dimanfaatkan oleh orang lain. Batasan ini juga penting untuk menciptakan hubungan yang sehat.
Personal Boundaries sangat penting untuk diri sendiri karena dapat membantu menjaga kesehatan fisik, kesejahteraan mental, dan emosional. Tanpa adanya batasan yang jelas, kita dapat merasakan kelelahan, tertekan, stres, bahkan bisa terabaikan dalam suatu hubungan. Perlu adanya batasan diri agar kita dapat mengetahui mana yang harus kita lakukan dan mana yang tidak. Dengan begitu, kita dapat menentukan pilihan sesuai dengan preferensi kita. Hal ini juga menandakan bahwa kita peduli terhadap diri sendiri.
Jika kita selalu menuruti kemauan orang lain, hal itu akan menimbulkan efek yang tidak baik untuk diri sendiri. Semua tugas dan kewajiban kamu akan menjadi terabaikan, yang pada akhirnya akan kehilangan tujuan hidup yang ingin kamu capai. Kamu juga berpotensi menjadi orang yang sangat mudah dimanfaatkan, karena orang lain mengira kamu selalui siap untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan perasaanmu sendiri.
Membangun personal boundaries harus ditetapkan oleh diri sendiri. Perlu adanya kesadaran diri, komunikasi yang jelas, dan konsisten dalam melakukannya. Berikut beberapa cara membangun batasa diri yang bisa kamu ikuti.
Apa yang membuatmu nyaman, apa yang kamu suka, apa yang penting buat kamu, dan apa yang kamu butuhkan untuk menjaga kesejahteraanmu. Keempat hal di atas dapat kamu renungkan agar kamu dapat memahami dirimu sendiri. Cobalah untuk luangkan waktu dan refleksikan dirimu agar kamu bisa menentukan batasan-batasan dalam berhubungan sosial, baik itu dengan teman, keluarga, ataupun tetangga.
Selanjutnya, kamu bisa menentukan batasan secara spesifik agar dapat diterapkan dalam berkehidupan sosial. Misalnya, kamu tidak suka jika selalu disuruh membelikan makanan untuk temanmu karena merasa bukan kewajiban yang harus kamu lakukan, maka kamu bisa menentukan batasan yang sesuai agar kamu bisa menolak suruhan temanmu itu.
Dalam membangun personal boundaries, kamu perlu untuk mengkomunikasikannya dengan jelas kepada orang lain. Kamu berhak untuk mengatakan “tidak” jika tidak sesuai dengan keinginanmu.
Usahakan untuk konsisten dalam menerapkan batasan-batasanmu. Hal ini agar orang lain tidak melanggar batasan yang telah kamu buat serta dapat membantu kamu memperkuat keyakinan kamu.
Personal boundaries bukan hanya tentang melindungi dirimu, tetapi juga tentang menghormati batasan orang lain. Ketika kamu belajar untuk menghargai ruang dan kebutuhan orang lain, mereka pun akan lebih cenderung untuk menghormati batasanmu.
Perlu adanya waktu untuk beradaptasi dalam membangun personal boundaries, terutama buat kamu yang suka menuruti kemauan orang lain. Dengan latihan dan kesabaran, lama-kelamaan kamu akan semakin percaya diri dalam menerapkan batasan yang telah kamu buat.
Jika kamu merasa ada orang yang berusaha untuk melanggar batasanmu, maka kamu bisa pertimbangkan untuk membatasi interaksi dengan mereka, karena hal itu dapat berdampak negatif pada mental kamu. Kamu juga berhak untuk memutus hubungan dengan mereka jika sudah melebihi batasan yang telah kamu buat dan terjadi secara terus-menerus.
Mulai sekarang, kamu harus berani untuk menolak atau berkata “tidak” permintaan orang lain jika memang tidak sesuai dengan preferensi kamu. Kamu bisa terapkan batasan-batasan untuk membantu kamu merasa nyaman dalam menjalani hidup. Hal ini agar kamu bisa fokus menggapai tujuan hidup kamu. Perlu diingat! Mengatakan “tidak” bukan berarti kamu egois, tetapi itu menjadi bagian dari merawat diri dan menciptakan hal-hal yang memang penting untuk hidupmu.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!