Malea's Secret: A Teen Romance
Penulis: Reginne Brigitta – UBM
Kisah teen romance antara Freya dan Denis terancam akan kehadiran Malea, siswa baru, dengan popularitas yang menarik perhatian banyak orang. Freya cemburu akan kedekatan antara Denis dan Malea. Lantas bagaimana kelanjutan teen romance ini?
Buat kamu yang belum baca part 01, part 02, part 03, dan part 04, bisa langsung klik di link terkait untuk membaca rangkaian teen romance sebelumnya!
Author's POV
Leona terlihat memasuki gerbang sekolah dengan wajah sumringah. Ryan berdiri dengan manis sambil tersenyum dan melambai ke arah Leona.
Hana, Bianca dan Freya melihat hal tersebut dari kejauhan. Hana dan Bianca menggerutu terlihat kesal, karena mereka sangat mendukung hubungan Freya dan Ryan. Di sisi lain, Freya malah merasa lega karena Ryan tidak mengganggunya lagi.
“Frey! Lo ga kesel ?! Look at that LOSER, stealing your man!”
Bianca berbisik kesal.
“Udahlah, I’m done with him anyway!“
Freya memalsukan wajahnya, dia terlihat kesal, padahal dia lega dan merasa senang.
“Screw him! Masih banyak cowo di luar sana! How about Devin?”
Hana memberikan senyum meledeknya.
“Hey! Devin is mine! JK”
Bianca tampak marah lalu kembali memasang muka tersenyumnya. Namun mereka bertiga tahu apa arti dari nada bicara Bianca.
Hubungan Devin dan Bianca memang sudah rumit sejak lama. Mereka sering putus nyambung sejak duduk di bangku SMP, mereka merupakan tetangga sejak Kecil. Namun perubahan sikap Bianca membuat Devin menjadi ragu dan menjauh.
“How about Denis?”
Freya bertanya dengan penuh rasa ragu.
“Well, he’s not bad sih, dia super duper baik dan care banget. Well, he was my neighbour after all.”
Bianca menjawab acuh tak acuh.
“Tapi dia kayanya lagi deket sama anak baru itu ga sih?“
Hana bertanya dengan polosnya, diiringi dengan raut wajah Freya yang seketika muram, terlihat tidak suka dengan pernyataan Hana.
Hana ingin membuka kembali pembicaraan dan bertanya mengenai raut wajah Freya, namun bel tanda jam pelajaran sudah berbunyi. Semua siswa memasuki ruang kelas masing-masing.
Jam pelajaran usai. Semua siswa berhamburan menuju kantin. Freya yang sedang merapikan bukunya dan bersiap hendak beranjak menuju kantin tertahan mendengar panggilan dari Pak Toto.
“Freya! Denis! Coba kalian ke sini sebentar.”
Mereka berdua maju menghadap Pak Toto , di antara semua siswa yang keluar kelas.
“Saya melihat nilai Freya agak sedikit menurun, dan saya melihat Denis berhasil mempertahakan nilai yang cukup baik. Kalau saya jadikan kalian partner sebangku, appakah Denis bisa membantu Freya?“
Pak Toto berbicara sambil memperhatikan buku nilai.
“Baik pak, akan saya bantu Freya sebisa saya.”
Denis mengiyakan sambil tersenyum sumringah.
“Baik, terima kasih Denis. Kamu ngga keberatan kan Freya?”
Pak Toto masih menatap buku nilai sambil membenarkan kaca matanya.
Freya tertunduk malu namun dalam hati Freya sangat senang. Dengan ini kesempatan Freya untuk lebih dekat dengan Denis jadi semakin baik. Freya sangat senang, namun ia menutupinya dengan menundukan wajah.
Setelah Pak Toto meninggalkan kelas, Malea yang sedang merapikan bukunya dihampiri Denis.
“Lea, tadi Pak Toto titip pesan. Kamu diminta tolong untuk tukar duduk sama Freya, karena aku harus bantu dia untuk pelajarannya.”
Malea tersenyum dan mengangguk. Malea kemudian menoleh ke arah Freya sambil tersenyum.
“Freya, Kalau butuh bantuan aku bisa bantu juga. Aku kebetulan pernah ikut bimbel jadi lumayan mengerti pelajaran bahasa.”
Malea menghampiri Freya sambil membuka pembicaraan.
“Thanks! Nanti gua kabarin ya.”
Freya membalas dengan malas.
Di dalam hati Freya masih agak kesal karena kepopulerannya yang perlahan tergeser oleh Malea, Namun sedikit rasa senang karena ada orang yang peduli terhadap dirinya.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
