Terpaku semu terpendam
Terajut tanpa jumput emas
Tenggelam hingga meredam
Tersingkir tanpa terbias
Jika lubuk serukan nama
Tapi fikir menebas semua
Jika langkah sudah mengaba
Tapi diri hanya sanggup mengiba
Mengapa diam lirih tertunduk
Tak sanggupkah genggam angan
Mengapa putih mebisu di ufuk
Tak bisakah untuk terbitkan
Jika ekspresi kian dititih
Engkau lihat apa yang diraih
Jika elok menyaku harapan
Maka siagalah kau didepan
Jangan kikuk jika merunduk
Guna merapih apa yang tertatih
Jangan tegap jika menghadap
Guna murni semua pita dini
Singkaplah tirai dunia ini
Tangkaplah getar makna hidup
Bisuilah ranjau ranjau terhuni
Juluk sang perunduk sudahlah cukup
Oleh: Kinanti Rizkiarti, Universitas Negeri Jakarta