Penulis: Sindi Alfian A — Universitas Brawijaya
Friends to lovers mungkin akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi sebagian orang. Tapi bagaimana jika ternyata hanya kamu sendiri yang memiliki perasaan romantis, sedangkan teman kamu tidak?
Pasti kamu juga sedang mengalami fenomena tersebut, yaitu friendzone, istilah yang sangat populer di kalangan remaja. Intensitas pertemuan, interaksi yang akrab, dan perhatian yang diberikan seringkali menimbulkan harapan lebih pada salah satu pihak. Namun, saat perasaan romantis kepada teman tidak terbalas akan menimbulkan perasaan kecewa, bahkan takut menghancurkan hubungan pertemanan sendiri.
Kalau kamu sedang merasa mengalami hal-hal di atas, yuk baca tuntas mengapa kamu bisa mengalami friendzone dan cara mengatasi dilema friendzone ini!
Friendzone adalah kondisi ketika seseorang mempunyai perasaan dan harapan lebih dari sekadar teman pada sahabatnya, tetapi tidak terbalas dan hubungan mereka tetap berada pada zona pertemanan.
Tanda-tanda kamu sedang berada pada fase friendzone:
1. Sering menjadi tempat curhat tanpa ada tanda-tanda ketertarikan romantis.
2. Perhatian dan kebaikan yang diberikan hanya dibalas dengan sikap bersahabat.
3. Tidak ada tanda atau kode untuk membawa hubungan ke arah yang lebih serius.
Perbedaan antara pertemanan biasa dengan friendzone dapat dilihat dari perasaan. Dalam pertemanan biasa, kedua pihak cenderung berhubungan biasa tanpa melibatkan perasaan romantis. Sementara friendzone, salah satu pihak berharap lebih dan pihak lainnya hanya ingin berteman biasa.
Ini beberapa faktor mengapa kamu bisa mengalami friendzone.
1. Perbedaan perasaan
Salah satu pihak mempunyai perasaan romantis, sementara pihak lain hanya sebatas perasaan antar teman.
2. Komunikasi kurang terbuka
Kurang terbukanya komunikasi mengenai perasaan masing-masing yang menyebabkan ketidakjelasan perasaan satu sama lain.
3. Kedekatan emosional membingungkan
Salah satu pihak mempunyai perasaan romantis karena merasa dekat secara emosional hingga menimbulkan harapan, sedangkan pihak lain tidak sampai menimbulkan harapan lebih.
4. Ketidaksiapan berkomitmen
Salah satu pihak merasa tidak siap untuk berkomitmen yang menyebabkan hubungan tetap berada pada zona pertemanan.
Kalau kamu sudah terlanjur berada di zona tersebut, ini beberapa tips mengatasi friendzone yang perlu kamu tahu.
1. Komunikasi terbuka dengan teman
Sampaikan perasaanmu kepada temanmu dengan terbuka tanpa membuat dia terpojok agar tidak terjadi salah paham.
2. Beri ruang untuk hubungan baru
Jangan terus-menerus fokus pada hubungan friendzone. Coba beri kesempatan diri kamu untuk mulai mengenal orang baru.
3. Menerima kenyataan yang ada
Jika pada akhirnya perasaan kamu tidak terbalas, terimalah dengan lapang dada dan tetap jaga hubungan baik kamu dengan teman.
4. Fokus meningkatkan kualitas diri
Jangan bersedih terus menerus. Alihkan fokus kamu pada hal-hal positif yang dapat meningkatkan kualitas diri agar tidak terpaku pada zona pertemanan yang sedang kamu alami.
Kenali tanda-tanda sejak awal apakah hubunganmu akan berpotensi lebih dari sekadar teman. Buat batasan dalam pertemanan agar tidak menimbulkan harapan yang salah dan jangan biarkan diri kamu mudah terbawa perasaan!
Penting bagi kamu untuk mengetahui apa itu friendzone agar kamu bisa menghadapinya sejak awal dan mengatasi dengan bijak. Jika kamu merasa sedang mengalami friendzone, jangan ragu untuk mengantisipasi dan mengambil langkah yang tepat demi kebahagiaan diri kamu sendiri!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.