Inisiatif UKI x Majalah Sunday:
Sharing Knowledge Bareng Rekan-Rekan Pengungsi
Penulis: Ari Setiawan – Majalah Sunday
Kali ini kita mau bahas tentang inisiatif keren dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang berkolaborasi dengan Majalah Sunday dalam rangka mendukung pengungsi. Mungkin kita sering mendengar tentang pengungsi, tapi pernahkah kita berpikir tentang tantangan pendidikan yang mereka hadapi? Yuk, simak bersama!
Pendidikan yang Terlupakan
Pengungsi sering kali terjebak dalam situasi yang sulit. Mereka tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak karena status sosial mereka yang tidak jelas—mereka bukan warga lokal, tetapi juga bukan imigran biasa. Ini bikin mereka kesulitan untuk mendapatkan kesempatan belajar yang seharusnya menjadi hak setiap orang.
Terlebih lagi, bagi pengungsi dewasa, tantangan semakin berat. Banyak dari mereka yang kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, menghadapi tekanan keluarga, dan terbatasnya peluang kerja. Semua faktor ini bisa bikin mereka merasa terjebak dan putus asa.
Inisiatif UKI untuk Pengungsi
Dalam upaya mengatasi masalah ini, UKI melakukan langkah nyata dengan memberikan pendidikan informal bagi pengungsi. Mereka menawarkan pelatihan di bidang digital marketing, penulisan kreatif, dan keterampilan bahasa Indonesia. Program ini bukan hanya tentang belajar, tapi juga tentang memberikan harapan dan kesempatan baru bagi mereka.
Penulisan Kreatif dan Pelatihan Bahasa
Selain digital marketing, UKI juga menawarkan kelas penulisan kreatif dan pelatihan bahasa Indonesia. Kelas ini bertujuan untuk membantu pengungsi mengekspresikan diri mereka melalui sastra dan memahami budaya lokal dengan lebih baik. Dengan demikian, mereka bisa lebih mudah berintegrasi ke dalam masyarakat Indonesia.
Dampak Emosional dan Sosial
Pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan mengurangi beban emosional. Dengan belajar, para pengungsi bisa menemukan cara baru untuk menghadapi kenyataan hidup mereka dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Ini juga membantu mereka merasa lebih terhubung dengan masyarakat sekitar.
Dampak Emosional dan Sosial
Di kelas penulisan kreatif, peserta diajarkan cara bercerita melalui media sosial. Ini memberi mereka platform untuk membagikan pengalaman hidup mereka dan menunjukkan bahwa mereka juga memiliki suara. Dengan berbagi cerita, mereka bisa membangun empati dan saling pengertian dengan masyarakat.
*****
Inisiatif UKI dalam memberikan pendidikan bagi pengungsi ini adalah contoh nyata dari solidaritas dan inklusivitas. Kita semua bisa berperan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mereka yang membutuhkan. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, termasuk rekan-rekan pengungsi kita.
Jadi, mari kita dukung inisiatif seperti ini dan semoga kita bisa lebih peka terhadap isu-isu sosial di sekitar kita. Bersama-sama, kita bisa membuat perubahan positif!
Untukmu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai program pengembangan talenta bagi para pengungsi, bisa cek website atau media sosialnya Jesuit Refugee Service ya~
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.