Majalah Sunday

Seblak: Cita Rasa Unik Nusantara yang Go International

Penulis: Raisha Putri Ramdhani – Universitas Negeri Jakarta

Seblak menjadi salah satu kuliner yang kerap menjadi pilihan ketika berkumpul bersama teman. Makanan khas Bandung ini sangat mudah ditemukan di mana pun. Tekstur kenyal dari kerupuk berpadu sempurna dengan rasa pedas, gurih, dan bau kencur yang menjadi ciri khasnya. Berbagai inovasi topping  pun bermunculan, mulai dari tulang, ceker, cuanki lidah, kikil, sampai beragam seafood. Kini, seblak bukan hanya kuliner yang dinikmati oleh orang Indonesia saja, tetapi juga sudah terkenal sampai mancanegara.

Seblak merupakan makanan yang banyak digemari kalangan muda. Cita rasanya yang khas dan pedas mampu menembus pasar global.
Seblak dengan berbagai topping (pinterest.com/YUSVI)

Mendayagunakan Kerupuk Mentah

Dilansir dari berbagai sumber, konon makanan khas Bandung ini sudah ada sejak zaman kemerdekaan di Parahyangan. Saat itu, Bandung memiliki produksi kerupuk yang melimpah. Jika digoreng, kerupuk lama sudah tidak seenak kerupuk baru, keras, dan susah dikunyah. Meminimalisir jumlah pembuangan kerupuk, masyarakat membuat kreativitas dengan merebus kerupuk tersebut dan menambahkan bumbu-bumbu sederhana, seperti bawang putih, cabai, dan kencur. Jauh sebelum itu, di Cianjur dan Garut, terdapat makanan bernama kerupuk leor yang mirip dengan seblak. Cara memasaknya pun sama, kerupuk leor direbus dengan menambahkan beberapa bumbu. Besar kemungkinan, seblak merupakan makanan evolusi dari kerupuk leor. 

Inovasi Seblak Modern

Seiring berkembangnya zaman, makanan mengalami perubahan dengan mengikuti tren yang ada, termasuk seblak. Saat ini, makanan tersebut tak hanya sekadar berisi kerupuk saja, tetapi sudah memiliki tambahan isian, seperti sosis, cuanki, baso, ceker, tulang, mie, jamur enoki, makaroni, dan  seafood. Bahkan, sekarang banyak pelaku usaha menghadirkan konsep “seblak prasmanan”,  kita bisa memilih sendiri berbagai isian yang diinginkan. Tak hanya itu, kita juga bisa memilih level pedas sendiri. Kini, untuk menikmati makanan khas Bandung ini, tak perlu lagi datang langsung ke tempatnya. Sudah banyak tersedia versi instannya —cukup rebus saja semua isiannya, kemudian campur dengan bumbu yang sudah tersedia. Produk itu pun dengan mudah ditemukan di berbagai marketplace. Inovasi ini menunjukkan kreativitas para pelaku usaha dalam menyesuaikan selera masyarakat yang beragam. 

Masuk dalam Pasar Dunia

Kepopuleran seblak di media sosial, membuat makanan ini berhasil menembus pasar kuliner dunia. Kini, banyak masyarakat Thailand yang mulai mencoba versi instan dari makanan tersebut dan mengaku ketagihan dengan cita rasa pedas yang menggugah selera. Bahkan, di sana makanan berbahan dasar kerupuk ini  mulai dijual di pedagang kaki lima. Fenomena serupa juga terjadi di Korea Selatan.  Beberapa  YouTuber  seperti Rosakis, Teman Seoul, Tzuyang, dan Hari Jisun turut membuat konten mencicipi makanan kenyal tersebut. Penyanyi  Rafael Tan sendiri mengenalkan seblak ke salah satu aktris Korea, Seol In-ah saat acara fan meeting 2023 lalu. Tak ketinggalan, melalui akun YouTubenya, Nagita Slavina pun turut membagikan momen saat mengenalkan makanan khas Indonesia itu  pada member NCT 127.

Salah satu YouTuber asal Korea memakan seblak (YouTube/tzuyang)

*****

Dari sekadar kerupuk sederhana, seblak kini berinovasi menjadi kuliner yang mewah. Bahkan, menjelma menjadi kuliner yang dikenal sampai dunia. Seblak membuktikan bahwa kreativitas masyarakat Indonesia mampu mengangkat cita rasa lokal menjadi global. 

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 17