Setelah Paud Nuri Ayapo berdiri, para warga mendaftarkan anak-anak mereka. Mama Yosi tidak mematok biaya pendaftaran, bahkan menggratiskan bagi orang tua yang kurang mampu secara ekonomi. Karena kondisi masyarakat saat itu yang tak terlalu peduli dengan akta atau kartu keluarga, mama Yosi membantu mereka membuatkannya agar mereka bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

Mama Yosi menginginkan anak-anak bisa membaca dan suka membaca serta menguasai pengetahuan dasar. Berawal dari bernyanyi sebagai metode belajar, hingga mengenalkan angka dan huruf kepada anak-anak. Dikutip dalam tempo.com, mama Yosi menggunakan buku dan gadget sebagai media belajar agar anak bisa mencintai buku fisik di sisi lain Ia ingin mereka tidak tertinggal kemajuan teknologi.

Setelah anak-anak lulus dari PAUD, mereka melanjutkan ke SD. Mama Yosi bernegosiasi dengan berbagai SD agar anak-anak diterima tanpa tes karena menurutnya mereka telah cukup umur dan lulus dari lembaga non-formal.