Penulis: Shafiyah Maulida – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sunners pernahkah kamu merasa tidak nyaman, gatal, perih, atau keluar cairan aneh pada area miss V? Jangan panik dulu karena masalah kesehatan di area kewanitaan memang sering terjadi, bahkan pada remaja sekalipun. Sayangnya, banyak yang merasa malu atau takut untuk membicarakannya. Padahal jika dibiarkan masalah sepele ini bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius dan mengganggu kesehatanmu di masa depan. Yuk, kita kenali lebih dekat jenis-jenis infeksi pada area miss V dan cara mencegahnya!
Secara sederhana, infeksi pada vagina adalah kondisi ketika terjadi peradangan atau gangguan pada area kewanitaan.
Infeksi pada vagina sering disebut dengan istilah vaginitis. Dalam kondisi normal, pada area miss V terdapat bakteri baik yang berfungsi secara alami menjaga keseimbangan dan melindungi dari bakteri jahat. Nah, infeksi ini dapat terjadi ketika keseimbangan bakteri baik ini terganggu, sehingga dapat menyebabkan masalah. Penyebab vaginitis, 70% diantaranya disebabkan oleh bakterial vagionosis (infeksi bakteri), candidiasis (infeksi jamur), dan trikomoniasis (infeksi seksual menular). Sedangkan sisanya 30% dapat disebabkan oleh faktor lain seperti penurunan estrogen. Vaginitis terjadi pada wanita yang telah memasuki fase pubertas maupun akan memasuki fase menopause.
Menurut jurnal Ganesha Medicina yang ditulis oleh Luh Putu Prihandini dan Ni Putu Dewi Sri, ada beberapa jenis infeksi vagina yang sering dialami oleh remaja, diantaranya sebagai berikut :
Merupakan salah satu penyebab vaginitis, infeksi ini merupakan suatu keadaan yang terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri alami di area miss V. Gejalanya seringkali berupa keputihan yang berwarna kelabu dengan bau amis, perih saat buang air kecil, dan rasa gatal atau nyeri.
Merupakan penyebab kedua paling sering terjadinya vaginitis, infeksi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur. Gejalanya seringkali berupa rasa gatal yang hebat, perih saat buang air kecil, ruam kemerahan, serta keputihan kental seperti gumpalan susu atau keju.
Merupakan infeksi yang umum dialami oleh seorang wanita. Penyebabnya adalah akibat infeksi dari trikomoniasis yang dapat masuk akibat hubungan seksual atau lingkungan dan ekosistem area kewanitaan yang kurang higenis. Gejala IMS pada miss V bisa bervariasi, tetapi secara umum meliputi nyeri saat buang air kecil, gatal, bau area kewanitaan yang tidak biasa, pendarahan yang tidak normal dari miss V, dan keluarnya cairan.
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, berikut beberapa upaya sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan area miss V :
Menjaga kesehatan area kewanitaan adalah bagian penting dari kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika kamu merasa kurang nyaman pada area miss V. Pemeriksaan dokter penting untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala atau keluhanmu dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan pengetahuan dan perawatan yang tepat, kamu bisa lebih peduli mencegah dari masalah infeksi pada miss V.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.