Di dunia yang sedang tidak baik
Banyak tawa yang bertransisi menjadi linangan air mata
Berita duka silih berganti memenuhi kabar berita
Seolah belum cukup, nama-nama orang terdekat pun ikut terbawa.
Bahkan saat yang terdekat harus kembali ke tempat yang paling abadi
Terkurung aku disini, merintih tak bersuara
tak bisa untuk sekedar menghantarkan kepergiannya.
Sungguh dada pun dipenuhi kesesakan yang tak terjelaskan
Tangan berusaha memecah sesaknya dada sambil memukulnya berkali-kali
Beribu kali mendengar pengharapan dan penguatan
Berharap semua akan benar-benar membaik
Namun hingga kini, sudah lebih dua windu
Aku masih berteman dengan sosok yang samar-samar
Suaranya terdengar baik, tapi tak bisa lagi kulihat keadaan yang sebenarnya
Terlalu banyak yang terbalut kesedihan tapi berusaha saling menguatkan
Tak lagi ada cerita sedih, karena merasa semua orang sudah cukup pilu
Berusaha menceritakan cerita menyenangkan
Meski hanya ada satu cerita menyenangkan dari beratus kesedihan.
Bagai terkurung dalam ruang hampa
Akupun tak lagi berani melangkahkan kaki dan menunjukkan diri pada dunia
Tak lagi berani bertemu seisi dunia
Tak lagi mendapat peluk di saat batin sedang sangat lemah
Tak lagi ada cerita menghibur saat dunia begitu remuk
Kini aku hanya berteman dengan sosok tak berbentuk
Bersama kotak bercahaya dengan segala fiturnya