Buat Lagu Pakai AI? Begini Cara Kerjanya dan Dampak AI Buat Musisi!
Penulis: Nurul Annisa Aprianti – UNJ
Bayangkan kamu lagi scroll TikTok dan nemu lagu yang lagi viral suaranya mirip banget sama penyanyi favoritmu. Tapi setelah dicek, ternyata bukan manusia yang nyanyi, melainkan suara buatan AI, lengkap dengan musik dan lirik yang juga diciptakan oleh mesin. Kedengarannya seperti adegan dari film fiksi ilmiah, tapi faktanya, ini sudah mulai jadi kenyataan. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, dunia musik pun ikut berubah. Pernah terpikir nggak sih, gimana rasanya kalau lagu yang kamu dengar bukan dibuat oleh manusia, tapi oleh program komputer pintar? Sekarang, siapa pun bisa buat lagu pakai AI dengan mudah cukup masukkan tema atau lirik singkat, dan sistem AI akan mengubahnya jadi lagu utuh. Buat sebagian musisi, ini jadi alat bantu kreatif yang luar biasa. Tapi di sisi lain, muncul pertanyaan besar: apakah buat lagu pakai AI justru akan menggeser peran musisi manusia? Apakah ini peluang baru atau justru tantangan besar dalam dunia musik ke depannya?
Apa yang Bisa Dilakukan AI dalam Industri Musik?
Di era digital ini, kemampuan AI dalam dunia musik semakin canggih dan mengejutkan. Kini, AI tidak hanya sekadar membantu, tetapi juga bisa menjalankan hampir seluruh proses kreatif dalam pembuatan lagu. Misalnya, AI dapat menulis lirik lagu berdasarkan tema tertentu, suasana hati (mood), atau genre musik yang diinginkan. Bahkan, mesin pintar ini mampu menciptakan komposisi musik dari nol. Mulai dari melodi, chord progression, hingga beat tanpa campur tangan manusia. Lebih dari itu, AI juga bisa meniru suara penyanyi terkenal dengan sangat akurat, sehingga hasil akhirnya terdengar seolah-olah dinyanyikan langsung oleh penyanyi aslinya. Dengan teknologi text-to-music, AI mampu menghasilkan lagu utuh hanya dalam hitungan detik. Beberapa sistem bahkan dilengkapi kemampuan untuk menganalisis tren dan selera pasar, lalu menciptakan lagu yang diprediksi akan mudah viral dan disukai banyak orang. Tools seperti Suno AI, Udio, Amper Music telah membuktikan bahwa buat lagu pakai AI bukan lagi hal futuristik. Kualitas lagu-lagu buatan mereka sering kali terdengar sangat profesional bahkan tak jarang sulit dibedakan dari lagu ciptaan musisi manusia.
Aplikasi AI yang Bisa Membuat Lagu
Berbagai aplikasi AI berbasis web kini memungkinkan siapa saja untuk menciptakan musik bertema tertentu dengan cepat dan kualitas yang siap digunakan. Berikut deretan aplikasi AI untuk buat lagu yang layak dicoba.
1. AIVA
AIVA (Artificial Intelligence Virtual Artist) adalah salah satu aplikasi AI untuk buat lagu yang sudah cukup dikenal di kalangan kreator konten dan komposer. AIVA memiliki kemampuan mengelola dan menyusun komposisi musik dengan struktur yang detail dan fleksibel, cocok untuk kebutuhan profesional seperti scoring film, video game, atau proyek kreatif lainnya. Keunggulan AIVA terletak pada fitur emotional music composition, yang memungkinkan lagu terasa lebih emosional dan ekspresif sesuatu yang jarang ditemukan di aplikasi AI lain. Dengan antarmuka berbasis web yang ramah pengguna, AIVA memudahkan siapa saja untuk menciptakan musik berkualitas tinggi dengan cepat.
2. Soundful
Soundful menjadi pilihan menarik untuk kamu yang ingin buat lagu pakai AI tanpa takut soal masalah hak cipta. Aplikasi ini menyediakan musik bebas copyright dengan kualitas audio yang cocok untuk penggunaan komersial seperti iklan, YouTube, podcast, atau konten media sosial. Soundful juga menyediakan berbagai template musik berdasarkan genre dan mood tertentu, sehingga pengguna pemula bisa dengan mudah membuat lagu. Fitur kustomisasi memungkinkan pengguna menyesuaikan elemen musik sesuai kebutuhan, dan hasil akhirnya pun siap produksi menghemat banyak waktu dalam proses kreatif.
3. Udio
Udio adalah platform pembuat lagu berbasis AI yang fokus pada penciptaan musik modern dengan hasil yang natural dan menarik. Udio memungkinkan pengguna membuat lagu dari teks (text-to-music), baik untuk kebutuhan eksperimen pribadi maupun produksi profesional. Lagu-lagu yang dihasilkan Udio bisa mencakup vokal, aransemen, dan lirik sekaligus, memberikan pengalaman yang lengkap dalam menciptakan karya musik. Udio cocok digunakan untuk kreator musik yang ingin eksplorasi gaya baru, atau bahkan hanya untuk bersenang-senang membuat lagu unik dengan bantuan AI.
4. Suno AI
Suno AI adalah aplikasi AI yang saat ini sedang ramai dibicarakan karena kemampuannya menghasilkan lagu viral dengan sangat cepat. Cukup dengan memasukkan prompt berupa lirik, tema, atau suasana yang diinginkan, Suno akan langsung mengubahnya menjadi lagu utuh, lengkap dengan vokal, beat, dan melodi. Hasilnya pun mengejutkan sering kali tidak bisa dibedakan dari karya manusia. Suno sangat cocok untuk eksperimen kreatif, konten media sosial, atau bahkan inspirasi awal bagi musisi yang ingin mengembangkan ide lagu
5. Amper Music
Amper Music adalah salah satu pionir dalam teknologi musik berbasis AI, dan masih menjadi pilihan favorit bagi banyak kreator. Platform ini menawarkan sistem yang intuitif untuk membuat komposisi musik orisinal berdasarkan suasana, tempo, dan genre yang dipilih pengguna. Amper sangat berguna bagi mereka yang butuh musik latar (background music) untuk video, presentasi, atau proyek multimedia lainnya. Keunggulannya adalah hasil musik yang langsung bebas royalti dan dapat digunakan secara legal dalam berbagai keperluan, tanpa perlu mengurus lisensi tambahan.
Dampaknya bagi Musisi: Tantangan atau Peluang?
Kehadiran teknologi AI dalam dunia musik tentu menimbulkan dampak besar bagi para musisi. Di satu sisi, buat lagu pakai AI bisa menjadi alat bantu kreatif yang luar biasa. Musisi bisa menggunakan AI untuk mencari inspirasi, menciptakan ide awal lagu, menyusun aransemen, atau bahkan menghemat waktu dalam proses produksi. AI juga memungkinkan musisi independen yang tidak memiliki akses ke studio besar untuk tetap menghasilkan karya berkualitas dengan biaya minim.
Namun, di sisi lain, muncul juga kekhawatiran akan tergesernya peran manusia dalam proses kreatif. Jika siapa pun bisa buat lagu pakai AI dalam hitungan detik, bagaimana nasib musisi yang selama ini mengandalkan keahlian mereka dalam menulis lagu, menyusun musik, atau bernyanyi? Persaingan bisa semakin ketat, terutama ketika label atau platform memilih musik buatan AI karena lebih efisien dan murah.
Masalah etika juga ikut muncul, seperti soal penggunaan suara tiruan dari penyanyi terkenal tanpa izin, serta pertanyaan tentang siapa pemilik hak cipta dari lagu yang dibuat AI. Maka dari itu, penting bagi musisi untuk beradaptasi, bukan melawan teknologi. Dengan memahami cara kerja AI dan menjadikannya partner, bukan pesaing, musisi bisa tetap relevan dan bahkan membuka peluang baru dalam industri musik yang terus berkembang.
*****
Teknologi AI telah membuka babak baru dalam dunia musik. Sekarang, siapa pun bisa buat lagu pakai AI dengan mudah dan cepat, bahkan tanpa latar belakang musikal. AI mampu menulis lirik, menyusun melodi, meniru suara penyanyi, hingga menciptakan lagu utuh yang siap pakai. Bagi musisi, ini bisa menjadi alat bantu yang memperkaya proses kreatif dan mempercepat produksi. Namun di sisi lain, kehadiran AI juga menimbulkan tantangan besar, mulai dari isu hak cipta, persaingan yang makin ketat, hingga kekhawatiran tergesernya peran manusia. Karena itu, kunci ke depannya bukan menolak kehadiran teknologi, melainkan belajar beradaptasi dan menjadikan AI sebagai partner, bukan pengganti. AI mungkin bisa menciptakan musik, tapi sentuhan emosi, pengalaman, dan jiwa tetap menjadi keunikan musisi manusia yang tak tergantikan.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.