Majalah Sunday

Belajar Pakai AI: Membantu atau Malah Jadi Jalan Pintas?

Penulis: Nur Rina Khadijah – UNJ

Sekarang, teknologi sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, hampir semua hal bisa dibantu oleh teknologi. Salah satu teknologi yang sedang banyak dibicarakan adalah kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). AI ada di mana-mana: di HP, komputer, bahkan di aplikasi belajar yang sering kita pakai.

Banyak pelajar sekarang memakai AI untuk membantu belajar atau mengerjakan tugas. Misalnya, pakai ChatGPT untuk minta penjelasan atau buat karangan, Photomath untuk menyelesaikan soal matematika, atau Grammarly untuk mengecek tulisan bahasa Inggris. Semua terasa jadi lebih cepat dan mudah.

Tapi, di balik semua kemudahan itu, muncul pertanyaan penting: apakah memakai AI untuk belajar pakai AI: membantu atau malah jadi jalan pintas?

Yuk, ketahui bagaimana AI bekerja, agar kita lebih bijak menggunakannya!

AI sebenarnya hanyalah program komputer yang dirancang untuk meniru cara manusia berpikir dan memecahkan masalah. Tapi AI tidak benar-benar “mengerti” seperti manusia. Ia hanya mengolah data yang sangat banyak untuk menghasilkan jawaban yang paling mungkin benar.

Misalnya:

  • Saat kita memasukkan soal ke Photomath, aplikasi itu memindai soal, mengenali jenis pertanyaan, lalu mengerjakannya berdasarkan rumus yang sudah diprogram.

  • Ketika kita mengetik pertanyaan di ChatGPT, AI menganalisis kata-kata kita, mencari pola dari data yang dimilikinya, lalu merangkai jawaban.

Karena itu, AI bisa memberikan jawaban dalam waktu sangat cepat. Tapi, AI tetap punya batasan. Tidak semua jawaban AI selalu benar atau sesuai dengan kebutuhan kita. Terkadang, AI bisa salah paham, terutama kalau pertanyaannya kurang jelas.

Apakah kehadiran AI benar-benar membantu meningkatkan pemahaman, atau justru membuat siswa tergoda mengambil jalan pintas?
Bijak Gunakan AI dalam Belajar (Sumber jendelapelajar.or.id)

Risiko Jika AI Digunakan Sebagai Jalan Pintas

Walaupun sangat membantu, penggunaan AI juga punya risiko jika kita menggunakannya tanpa kontrol.

a. Malas Berpikir Sendiri

Kalau kita terbiasa langsung bertanya ke AI tanpa mencoba berpikir atau mencari sendiri dulu, lama-lama kita jadi tidak terbiasa berpikir mandiri. Padahal, proses belajar sebenarnya terjadi saat kita berusaha memahami, mencoba, dan memecahkan masalah.

b. Kemampuan Berpikir Kritis Menurun

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan yang tepat. Jika kita selalu menerima jawaban dari AI tanpa mengecek ulang, kemampuan ini bisa menurun.

c. Ketergantungan Berlebihan

Saat ujian atau menghadapi masalah di luar tugas sekolah, kita tidak selalu bisa mengandalkan AI. Kalau terlalu bergantung, bisa-bisa kita bingung saat tidak ada teknologi yang membantu.

d. Kurang Memahami Konsep

Belajar bukan cuma soal mendapat jawaban, tapi memahami cara mendapatkannya. Jika kita hanya melihat hasil akhir dari AI tanpa memahami prosesnya, kita mungkin bisa mengerjakan PR, tapi tidak benar-benar menguasai materinya.

Mengapa Pelajar Perlu Tahu Hal Ini?

Masa remaja adalah masa penting untuk melatih kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan belajar mandiri. Di masa ini, kita membangun kebiasaan belajar yang akan berguna untuk masa depan.

  • Menggunakan AI boleh-boleh saja, asal tahu batasannya. Misalnya, kita bisa memakai AI untuk membantu menjelaskan konsep yang sulit, mengecek jawaban, atau memberikan ide tambahan.

  • Tapi, jangan jadikan AI sebagai pengganti usaha belajar. Sebab, saat kita menghadapi ujian, pekerjaan, atau tantangan di masa depan, kemampuan berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan masalahlah yang akan sangat berguna.

Dengan memahami ini, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk menambah wawasan, bukan sekadar mempermudah tugas.

*****

AI memang luar biasa dan sangat membantu, tapi kita tetap perlu menggunakannya dengan bijak. Pelajar yang cerdas adalah yang menggunakan teknologi untuk memperkuat kemampuan dirinya, bukan untuk menghindari usaha.

Belajar itu proses, dan proses itulah yang membuat kita berkembang. Mari tetap semangat belajar, berpikir kritis, berani mencoba, dan bertanggung jawab atas proses belajar kita sendiri. Dengan begitu, kita tidak hanya pintar karena teknologi, tapi juga benar-benar menguasai ilmu yang kita pelajari.

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 12