Penulis: Raisha Putri Ramdhani – Universitas Negeri Jakarta
Setiap jiwa yang hidup pasti akan mengalami kematian dan setiap yang sudah mati rasanya tidak mungkin untuk hidup kembali. Namun, sebagian orang percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, justru membuka gerbang untuk menuju sesuatu yang baru. Suatu jiwa hanya berpindah dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain, melanjutkan perjalanan hidup yang belum selesai —inilah yang disebut reinkarnasi.

Dalam bahasa Latin, reinkarnasi berarti “lahir kembali” atau “kelahiran semula”. Konsep reinkarnasi dalam pengajaran Buddha berartikan kehidupan berada di dalam satu lingkaran. Raga manusia akan mengalami kematian, tetapi tidak dengan jiwa mereka. Kemudian, jiwa ini akan terikat pada tubuh yang lain untuk membentuk kehidupan baru. Dalam kepercayaan Buddha dan Hindu, proses reinkarnasi akan sesuai dengan perbuatan-perbuatan yang lalu. Jika seseorang berperilaku buruk, maka akan bereinkarnasi dengan mendapat karma buruk, ia akan hidup dalam penderitaan. Sebaliknya, jika seseorang mendapat karma baik, maka ia akan hidup dalam kebahagiaan. Reinkarnasi menjadi kesempatan untuk memperbaiki yang buruk agar mendapat hal-hal baik.
Dilansir dalam situs inet.detik.com, seorang mantan Profesor Psikiatri di Fakultas Kedokteran Virginia University dan mantan ketua Departemen Psikiatri dan Neurologi, Dr. Ian Stevenson telah menemukan lebih dari 3.000 kasus yang diduga sebagai bukti reinkarnasi. Dalam penelitiannya, ia menggunakan pengenalan wajah dan tanda lahir dalam menelusuri kesamaan antara kehidupan kini dan kehidupan sebelumnya.
Salah satu penelitiannya, melibatkan tiga anak kecil yang mengaku mengingat kehidupannya di masa lalu. Setelah melalui proses wawancara dan verifikasi, sekitar 92 % pernyataan dari anak-anak tersebut terbukti benar. Berdasarkan temuan tersebut, Dr. Ian Stevenson menyatakan adanya kemungkinan reinkarnasi.
Terdapat beberapa orang dipercaya sebagai reinkarnasi dari seseorang di kehidupan sebelumnya.
Shanti Devi merupakan seorang anak perempuan yang lahir di Delhi, 11 Desember 1926. Ia tidak berbicara satu kata pun sampai usianya empat tahun. Namun, ketika Shanti Devi mulai berbicara, ia justru mengaku memiliki suami dan beberapa anak yang tinggal di Mathura. Saat itu reinkarnasi sangat dipercaya sehingga Mahatma Gandhi ikut membantu Shanti Devi dalam menemukan keluarga masa lalunya.

Setelah ditelusuri, keluarga yang diceritakan oleh Shanti Devi benar adanya dan mereka dipertemukan. Awalnya keluarga tersebut tidak percaya bahwa Shanti Devi adalah Ibunya, tetapi melihat cara bicara, gelagat, dan pilihan kata Shanti Devi yang sama dengan Ibunya, mereka pun percaya bahwa Shanti Devi merupakan reinkarnasi dari jiwa Ibunya.
Barbro Karlen merupakan perempuan yang lahir pada 24 mei 2954 di Swedia. Saat usianya dua tahun, ia mengatakan kepada kedua orang tuanya bahwa ia bukan Barbro, melainkan Anne Frank, seorang penulis asal Jerman. Barbro juga sering menceritakan secara detail kehidupannya sebagai Anne di masa lalu.

Saat usianya 11 tahun, ia menulis puisi dan mulai mencari tahu tentang reinkarnasi. Akhirnya, Barbro dan kedua orang tuanya mengunjungi rumah Anne Frank di Amsterdam. Saat ayahnya ingin memanggil taksi, Barbro mengatakan bahwa ia tahu jalan menuju rumah Anne Frank, padahal mereka baru pertama kali ke sana. Sesampai di rumah Anne Frank, Barbro menunjukkan detail-detail rumahnya, seperti tempat Anne menulis, bersembunyi, bahkan sampai dekorasi rumahnya.
James Leininger merupakan anak laki-laki yang lahir pada 10 April 1998 di San Fransisco, Amerika Serikat. Saat usianya dua tahun, ia menunjukkan sikap yang aneh. Pada suatu malam, James bermimpi sambil berteriak, “pesawat terbakar! anak kecil ini tidak bisa keluar”, bahkan ia juga sering menggambar pesawat-pesawat yang mengalami kecelakaan. Suatu hari, kedua orang tua James bertanya mengenai pesawatnya dan James bercerita bahwa ia adalah seorang pilot bernama James Mccready Huston yang ditembak oleh tentara Jepang saat menerbangkan pesawat yang akhirnya terbakar dan mengalami kecelakaan.

Awalnya, kedua orang tuanya hanya menganggap James hanya berimajinasi, tetapi saat natal, ayahnya menghadiahkan sebuah buku The Battle of Iwo Jima dan James mengatakan bahwa di Iwo Jima lah pesawatnya ditembak. Akhirnya, orang tuanya mencari tahu tentang peristiwa itu dan secara mengejutkan, semua yang diceritakan oleh James ternyata benar adanya.
*****
Kisah tentang reinkarnasi memang terkadang sulit diterima oleh akal, tetapi terkadang juga hal yang sulit untuk disangkal. Entah hanya sekadar ingatan bawah sadar atau bukti nyata adanya kehidupan setelah mati, tetapi reinkarnasi masih menjadi topik menarik untuk dibahas. Jadi, apakah kamu percaya dengan fenomena ini?

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
