Majalah Sunday

Di Balik Senyum: Mengenali Tanda Awal Gangguan Kesehatan Mental

Penulis: Keira Santoso – SISNEJ

Pernahkah kamu melihat teman yang selalu terlihat ceria, tetapi diam-diam menyimpan beban berat? Banyak remaja menutupi kesedihan atau stres dengan senyum agar dianggap “baik-baik saja.” Padahal, di balik senyum itu, bisa jadi ada tanda-tanda awal gangguan kesehatan mental yang tidak disadari.Di Indonesia, stigma tentang “mental illness” masih kuat, banyak yang menganggap masalah mental sebagai kelemahan, bukan kondisi yang perlu dipahami dan ditangani. Akibatnya, banyak remaja memilih diam daripada mencari pertolongan.

Tanda-Tanda Awal yang Sering Terabaikan

Gangguan kesehatan mental tidak selalu muncul dalam bentuk yang ekstrem. Sering kali, tanda-tandanya halus dan terlihat seperti perubahan kecil dalam perilaku sehari-hari. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Perubahan suasana hati yang ekstrem, seperti mudah marah atau sedih tanpa alasan jelas.

  • Menarik diri dari teman, keluarga, atau kegiatan sosial.

  • Penurunan semangat belajar dan prestasi akademik.

  • Gangguan tidur, seperti  sulit tidur, tidur terlalu larut, atau tidur berlebihan.

  • Perubahan pola makan secara drastis, baik makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan.

  • Perasaan tidak berharga, putus asa, atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu disukai.

Tanda-tanda tersebut sering dianggap “fase biasa” atau “mood remaja,” padahal bisa menjadi sinyal awal seseorang sedang berjuang dengan kondisi mentalnya.

Gangguan mental sering tersembunyi di balik tawa. Yuk, kenali tanda-tanda awalnya dan belajar peduli pada kesehatan mental remaja Indonesia!

Mengapa Hal Ini Terjadi?

Banyak faktor yang dapat memicu gangguan kesehatan mental pada remaja. Di masa pencarian jati diri, mereka menghadapi berbagai tekanan dari luar maupun dalam diri sendiri.
Beberapa penyebab umum di antaranya:

  • Tekanan akademik dan ekspektasi sosial — tuntutan untuk selalu berprestasi membuat banyak remaja merasa gagal ketika tidak mencapai standar tertentu.

  • Perbandingan diri di media sosial — paparan konten “hidup sempurna” orang lain sering menimbulkan rasa tidak cukup baik.

  • Konflik keluarga atau pertemanan — pertengkaran, perundungan, atau kehilangan teman bisa berdampak besar pada kestabilan emosi.

  • Perubahan hormon dan pencarian identitas diri — masa remaja adalah periode penuh perubahan biologis dan emosional yang kadang membingungkan

Ketika tekanan ini menumpuk tanpa penyaluran yang sehat, kondisi mental remaja bisa terganggu tanpa mereka sadari.

Pentingnya Dukungan dan Komunikasi

Dukungan dari orang-orang terdekat adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan mental remaja. Komunikasi yang terbuka dan empatik bisa menjadi penyelamat di saat seseorang merasa sendirian.

Remaja perlu tahu bahwa mencari bantuan bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian. Sekolah, keluarga, dan teman sebaya memiliki peran penting untuk menciptakan lingkungan yang aman (safe space) bagi siapa pun yang sedang berjuang.

Selain itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi tentang kesehatan mental — agar bisa memahami perbedaan antara “sekadar stres” dan tanda-tanda gangguan yang memerlukan bantuan profesional.

Gangguan mental sering tersembunyi di balik tawa. Yuk, kenali tanda-tanda awalnya dan belajar peduli pada kesehatan mental remaja Indonesia!

Gangguan kesehatan mental tidak selalu terlihat jelas, sering kali tersembunyi di balik tawa dan senyum yang kita lihat setiap hari. Karena itu, penting bagi remaja Indonesia untuk belajar mengenali tanda-tanda awalnya dan tidak menyepelekan perasaan sendiri.

Jika kamu atau seseorang di sekitarmu mulai merasa tidak baik-baik saja, jangan ragu untuk berbicara dan mencari bantuan. Mulailah dengan langkah kecil: dengarkan, pahami, dan dukung. Di balik setiap senyum, mungkin ada cerita yang butuh tempat untuk didengar, dan kamu bisa jadi alasan seseorang mulai sembuh.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 21