Majalah Sunday

Ruang Kosong

Penulis: Ahmad Syaiful Annas – UNESA

Ruang kosong dalam hati mungkin tidak mudah untuk diisi dengan orang sembarangan. Puisi ini mungkin akan menyeruakan isi hatimu.

Puisi "Ruang Kosong"

Kursi di sampingku kini terasa dingin, Tak ada lagi suara yang menyapa pagi. Cangkir kopimu masih tersisa di meja, Seakan menunggu tanganmu kembali.
 
Bayangmu hadir di setiap sudut rumah, Senyummu bergema dalam sunyi malam. Hatiku mencari jejak kehadiranmu, Namun hanya menemukan kenangan saja.
 
Waktu berjalan namun terasa berhenti, Dunia berputar tanpa arah yang pasti. Kaulah yang mengajarkan arti mencinta, Kini kutinggal dengan luka yang dalam.
 
Malam-malam panjang terasa mencekik, Bantal basah oleh air mata rindu. Kuharap ini hanya mimpi belaka, Namun fajar selalu menyadarkanku.
Salah satu elemen penting yang membuat puisi terasa begitu memikat adalah penggunaan majas, entah itu majas metafora dan lainnya | ruang kosong
(Klik gambar di atas, ketikan alt text yang di dalamnya harus ada keyphrase, jika sudah pilih caption, pilih custom caption)

Makna dari puisi diatas

Bait pertama:
Penyair menggambarkan kehampaan yang ditinggalkan oleh seseorang. Kursi kosong, sunyi di pagi hari, dan sisa kopi di meja menjadi simbol kehadiran yang telah tiada namun masih sangat dirindukan. Ada kesan bahwa kepergian itu baru saja terjadi, dan jejak kehadiran orang yang dicintai masih terasa jelas.

Bait kedua:
Bayangan dan senyuman orang tersebut terus hidup dalam kenangan. Meski secara fisik telah pergi, ingatan tentangnya masih sangat kuat dan hadir dalam setiap sudut rumah. Namun, usaha untuk menemukan kembali kehadiran itu hanya berakhir pada kenangan, bukan kenyataan.

Bait ketiga:
Waktu terus berjalan, namun bagi penyair rasanya tidak bergerak. Dunia terasa kosong dan kehilangan arah. Orang yang telah pergi itu begitu penting dialah yang mengajarkan makna cinta sejati. Kini, kepergiannya meninggalkan luka yang dalam dan sulit disembuhkan.

Bait keempat:
Malam hari menjadi saat yang paling menyakitkan, penuh dengan tangisan dan rindu yang tak tersampaikan. Bantal basah adalah simbol dari kesedihan yang tak bisa dibendung. Harapan agar semua ini hanya mimpi berakhir saat fajar tiba dan kenyataan kembali menghantam.

Puisi ini mengungkapkan perasaan kehilangan yang sangat mendalam akibat kepergian orang tercinta. Lewat simbol-simbol keseharian seperti kursi kosong, cangkir kopi, dan sunyi malam, penyair menyampaikan betapa kuatnya kenangan yang tertinggal. Meski waktu terus berjalan, duka dan rindu tetap membekas, menunjukkan bahwa cinta sejati meninggalkan jejak yang tak mudah hilang meski sosoknya telah tiada.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 75