Majalah Sunday

Mumi: Representasi Kematian dan Keabadian

Penulis: Anggita Triyana Herawati – UGM

Apa yang Sunners bayangkan ketika mendengar kata ‘Mesir’? Selain dikenal karena landmark-nya yang menawan, seperti gurun dan Sungai Nil, Mesir terkenal dengan budayanya yang unik. Salah satu budaya Mesir yang populer di dunia adalah mumi. Apa saja ya fakta-fakta menarik tentang mumi? Mari kita bahas!

Apa Itu Mumi?

Mumi
Mumi | Gambar via Wikimedia Commons (WFan)

Secara etimologi, kata ‘mumi’ atau yang dalam bahasa Inggris ditulis sebagai mummy berasal dari bahasa Latin abad Pertengahan, yakni mumia, Kata ini diyakini merupakan pinjaman dari bahasa Arab mūmiyāʔ yang berarti ‘mayat yang diawetkan’. Selain itu, dalam bahasa Persia ada kata mum yang berarti ‘lilin’. Berdasarkan pengertian tersebut, pada abad ke-17 istilah ‘mumi’ berkembang definisinya menjadi ‘mayat yang diawetkan dan dikeringkan’.

Sejarah Mumi

Proses pembuatan mumi disebut dengan mumifikasi. Proses ini telah menjadi bagian dari sejarah Mesir Kuno. Menariknya, mumifikasi pada zaman prasejarah tidak dibentuk dengan sengaja. Mayat-mayat yang dikuburkan pada lubang dangkal di pasir dapat awet dengan sendirinya karena cuaca Mesir yang kering dan jarang terjadi hujan. Kemudian sekitar 2600 SM orang Mesir baru secara sadar dan sengaja mengawetkan mayat. Tradisi ini berlangsung lebih dari 2.000 tahun dan bahkan berkembang hingga masa Romawi.

Makna Mumi

Makna mumi dapat ditelusuri dari segi spiritualitas. Orang Mesir punya kepercayaan kuat tentang kehidupan setelah mati. Mereka tidak menganggap kematian sebagai akhir, tapi sebagai kehidupan baru di dunia yang lain. Pengawetan mayat yang mereka lakukan berkaitan dengan konsep ka (daya hidup) dan ba (kepribadian). Dalam hal ini fisik atau raga adalah hal yang penting. Jiwa tetap membutuhkan raga sebagai ‘tempat untuk eksis’. Selain itu, mereka percaya bahwa raga yang utuh memungkinkan jiwa untuk mengenali dan kembali ke raga itu kapan saja.

Mumifikasi

Proses membuat mumi cukup rumit dan pada zaman dahulu proses ini hanya dilakukan oleh ahli. Berikut tahap-tahapnya.

Pengangkatan Organ

Pertama, organ-organ yang mudah membusuk harus dikeluarkan dari tubuh mayat. Otak dikeluarkan menggunakan alat khusus semacam pengait yang dimasukkan lewat lubang hidung untuk menarik potongan jaringan otak. Kemudian, organ-organ seperti lambung, paru-paru, hati, dan usus juga dikeluarkan. Sementara itu, jantung dibiarkan berada di tubuh mayat karena organ ini dianggap sebagai pusat eksistensi atau tempat keberadaan jiwa seseorang. Organ-organ yang telah dikeluarkan kemudian dibersihkan dan masing-masing disimpan dalam tempat khusus yang disebut canopic jar.

Pengeringan Mayat

Tahapan selanjutnya adalah pengeringan. Seluruh tubuh mayat dibaluri dengan natron. Natron adalah serbuk sejenis garam yang punya kemampuan pengeringan. Kantong-kantong berisi natron juga ditambahkan di dalam tubuh. Setelah 35 hari, mayat yang sudah kering pun dibilas.

Pembalutan Mumi

Resin yang harum digunakan untuk menghilangkan bau mayat. Berikutnya, mayat dibungkus dengan kain linen. Menariknya, dibutuhkan ratusan meter kain linen untuk membungkus keseluruhan tubuh mayat. Selanjutnya, jimat disematkan di bagian dada mayat yang telah menjadi mumi sebagai pelindung untuk menjalani kehidupan setelah kematian. Terakhir, mumi disimpan dalam sebuah peti batu atau yang dikenal sebagai sarkofagus. Proses pembuatan mumi dari awal hingga akhir ini memakan waktu 70 hari.

Mumi Bersejarah: Ramses II

Ramses II adalah firaun paling berpengaruh dalam sejarah Mesir Kuno. Ia lahir sekitar tahun 1303 SM. Ayahnya merupakan Raja Seti I dan ibunya adalah Ratu Tuya. Ramses II memerintah sekitar tahun 1279–1213 SM. Ia menjadi salah satu penguasa dengan masa pemerintahan terlama di Mesir.

Mumi Ramses II ditemukan di Royal Cache (TT320 atau Deir el-Bahari cache), di Thean Necropolis pada tahun 1881. Hingga kini mumi Ramses II dapat dikatakan masih dalam kondisi yang baik. Konstruksi wajah Ramses II masih sangat jelas. Mumi Ramses II kini dipamerkan di National Museum of Egyptian Civilization di Kairo, Mesir.

Mumi Ramses II
Mumi Ramses II | Gambar via Wikimedia Common (G. Elliot Smith)

Itulah fakta-fakta menarik tentang mumi. Di balik penampilannya yang menyeramkan, mumi menyimpan cara berpikir orang Mesir Kuno tentang kehidupan dan kematian. Proses mumifikasi yang rumit mencerminkan pentingnya tubuh sebagai bagian dari perjalanan spiritual. Selain itu, kita bisa menyimpulkan kalau Mesir Kuno punya teknologi unik untuk mempertahankan bentuk mayat yang berkaitan dengan kepercayaan mereka terhadap keabadian.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 173