Majalah Sunday

Refleksi Diri: Membaca Kondisi Mental
Melalui Pertanyaan

Penulis: Mohammad Fahmi Khalid Darmawan – Universitas Negeri Jakarta

Mental merupakan bagian penting dalam diri seseorang untuk meggerakkan emosi, pikiran, dan tindakan. Ia seperti fondasi yang menopang seluruh bangunan kehidupan kita yang memiliki kemampuan untuk berpikir, mengatasi stres, mengelola emosi, dan bertahan dalam menghadapi tantangan. Setiap orang pasti ingin memiliki mental yang sehat, namun dalam kehidupan ini tidak akan terlepas dari yang namanya masalah. Masalah timbul karena berbagai sebab, yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada kondisi mental. Refleksi diri dapat membantu memperbaiki diri kamu menjadi lebih baik.

Lantas, pernahkah kamu penasaran dengan kondisi mentalmu saat ini? Sunday udah sediain beberapa pertanyaan terkait mental beserta solusinya sebagai bahan refleksi diri agar kamu bisa menilai kondisi mentalmu. Yuk simak pertanyaan di bawah ini.

Refleksi diri dapat membantu kamu dalam menilai kondisi mental
Refleksi diri dapat membantu kamu dalam menilai kondisi mental

Apakah kamu sering merasa cemas atau khawatir terhadap hal-hal yang tidak dapat dikendalikan?

A. Iya. Perasaan cemas dapat disebabkan karena adanya riwayat trauma masa lalu atau stres yang berkepanjangan. Gejala yang muncul, seperti sulit berkonsentrasi, jantung berdebar, keringat dingin, memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap hal-hal kecil.

B. Tidak. Menandakan kamu bisa menangani perasaan cemas tersebut. Perasaan cemas akan hilang jika faktor pemicunya sudah hilang.

Solusi: Cobalah untuk lakukan olahraga secara teratur dan bercerita dengan orang terdekat sebagai langkah sederhana untuk mengatasi kecemasan.

Pernahkah kamu merasakan kelelahan atau kehilangan energi walaupun sudah cukup tidur?

A. Iya. Kemungkinan kamu mengalami stres. Stres dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Stres juga dapat mengganggu kualitas tidur kamu. Alhasil, walaupun sudah tidur tubuh akan tetap merasakan kelelahan.

B. Tidak. Menandakan kamu memiliki tingkat stres yang lebih rendah, sehingga kualitas tidur kamu akan lebih baik.

Solusi: Cobalah untuk tidur lebih awal dan lakukanlah relaksasi diri, seperti membaca buku dan olahraga ringan agar dapat mengurangi stres.

Apakah kamu merasa kesulitan untuk mengendalikan emosi, terutama ketika marah atau frustrasi?

A. Iya. Kemungkinan adanya perasaan stres yang berkepanjangan dapat memicu sulitnya mengendalikan emosi. Stres ini muncul dapat disebabkan adanya tekanan di dalam diri.

B. Tidak. Menandakan kamu memiliki tingkat stres yang rendah, sehingga dapat mengendalikan emosi dengan baik.

Solusi: Cobalah untuk menerima diri kamu dengan segala kelebihan dan kekurangan dapat mengurangi rasa stres atau marah terhadap diri sendiri. Fokuslah pada hal-hal positif yang dapat kamu kendalikan dan lakukan yang terbaik dengan situasi yang ada.

Apakah Anda merasa cemas atau takut berlebihan terhadap situasi sosial atau bertemu orang baru?

A. Iya. Muncul rasa takut yang intens terhadap situasi sosial, takut dievaluasi atau dihakimi oleh orang lain, dan sering menghindari interaksi sosial.

B. Tidak. Menandakan kamu dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain, sehingga tidak ada rasa cemas yang berlebihan.

Solusi: Cobalah untuk melatih pernapasan yang lebih dalam dan lambat, karena dapat membantu menenangkan saraf dan mengurangi kecemasan. Selain itu, cobalah untuk membiasakan bertemu dengan lebih banyak orang untuk mengatasi kecemasan ini, karena jika kamu menghindar dari kondisi yang memicu cemas, justru akan membuat ketakutan yang lebih besar.

Apakah kamu sering merasa terobsesi dengan pikiran atau gambar tertentu yang mengganggu pikiran?

A. Iya. Kemungkinan adanya perasaan takut dan ragu, sehingga selalu mengulang atau memikirkan hal tersebut yang dapat mengganggu pikiran dan kehidupan. Masalah ini dapat disebut OCD (Obsessive Compulsive Disorder). 

B. Tidak. Menandakan kamu bisa mengendalikan ketakutan dan keraguan terhadap sesuatu, sehingga pikiran kamu lebih jernih.

Solusi: Lakukan pernapasan yang dalam, meditasi, dan yoga dapat membantu kamu mengelola kecemasan dan stres, yang pada akhirnya dapat mengatasi OCD. Mengarahkan perhatian pada tujuan dan aktivitas yang positif dapat membantu mengalihkan fokus dari obsesi dan kompulsi. Kegiatan yang dapat dilakukan, seperti hobi, pekerjaan, atau proyek kreatif yang memberikan rasa pencapaian.

Apakah kamu sering merasa takut atau khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi?

A. Iya. Kemungkinan muncul perasaan waspada atau takut yang berlebihan, terhubung dengan peristiwa traumatis atau kecemasan masa depan.

B. Tidak. Menandakan kamu memiliki pikiran yang jernih dan positif terhadap pandangan di masa depan, sehingga memiliki tingkat kecemasan dan ketakutan yang lebih rendah.

Solusi: Fokuslah pada tujuan hidup kamu dan jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menakutkan namun sebenarnya tidak penting.

Itulah beberapa pertanyaan untuk membantu kamu dalam menilai kondisi mental. Namun, perlu diingat bahwa pertanyaan tersebut hanya gambaran umum dalam menilai kondisi mental. Jangan jadikan tolak ukur dalam menilai kondisi mental kamu, karena setiap individu memiliki pengalaman dan respons yang berbeda terhadap stres, tekanan, atau perasaan mereka. Untuk pemahaman yang lebih akurat dan mendalam tentang kondisi mental kamu, diperlukan evaluasi yang lebih komprehensif oleh seorang profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Menggunakan metode yang tepat untuk menilai kondisi mental dapat membantu menemukan penyebab utama masalah dan memberikan solusi yang sesuai. Dari pertanyaan yang sudah diberikan, semoga dapat bermanfaat buat kamu ya, Sunners.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 46
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?