Dalam semesta kita tak pernah menyangka
Entah gelap atau terang yang akan menyeka
Dalam lamunan setiap malam
Dalam bait curahan para insan
Ada lapar yang kini binasa
Hari yang suci
Menjadikan kita kembali fitri
Saling melengkungkan kedua tangan
Dan membuka tali persaudaraan
Saling mengiyakan dan memaafkan
Genggaman yang dulu renggang
Kini kembali bersatu dalam ruang tamu
Duduk saling tersipu malu bertemu para sepupu
Mencicipi kue kering racikan Ibu
Atau hanya sekadar menunggu THR dari sang datu
oleh: Ami Fahira, Universitas Negeri Jakarta