Cahaya Sebulan Penuh
Langit tak pernah menutupi cahayanya
hanya terkadang insan tak sadar besarnya pancaran cahaya itu
Sadarkah kau mayangda tak abadi?
Masihkah kau terjebak di dalamnya?
Sampai kapan wahai muda mudi?
Ah, akan terlalu pelik jika puisi ini hanya untuk menyadarkanmu
Batinku hanya bernuraga
tak bermaksud menggurui, hanya saja setiap harinya terasa niskala
lagi pula, untuk apa mengukir langit?
Wanita tua ini hanya melangut dengan bulan penuh kemuliaan
berharap dapat dipertemukan kembali dengan cahayanya yang penuh
menjadi insan utuh yang siap menemui kemenangan
dan kembali kepada fitrah
*Arti kata/istilah
Mayangda = dunia
Nuraga = simpati; berbagi rasa
Niskala = tidak berwujud; mujarad; abstrak
mengukir langit = mengerjakan sesuatu yang sia-sia
Melangut = merasa rindu (sedih, kasih, dan sebagainya)
Fitrah = sifat asal; kesucian; bakat; pembawaan
Penulis : Shela UNJ