Penulis: Elthaya Djunaidi – SMAS Taruna Bakti
Metode mengeritingkan rambut tanpa catokan, atau akrab dikenal dengan istilah heatless curl sudah menjadi trik umum yang cukup dibicarakan di kalangan masyarakat, umumnya kalangan gen Z. Munculnya cara baru ini menjadi alternatif dari penggunaan alat styling yang cenderung memakan waktu lebih lama, mengingat prosesnya tergolong rumit. Umumnya, peralatan tersebut juga diklaim dapat merusak kondisi rambut karena bersentuhan langsung dengan panas dalam waktu yang lama dan secara berkala.
Tren baru heatless curl ini merupakan angin segar bagi para pecinta hair styling, dikarenakan tidak memerlukan peralatan elektronik. Mulai dari tali satin hingga kaus kaki yang dikepangkan ke rambut, cara ini mulai digunakan oleh banyak orang hingga viral di media sosial. Banyak di kalangan penjual e-commerce yang langsung menyediakan produk tali satin karena jumlah peminat yang cukup membludak.
Sayangnya, meskipun terlihat tidak merusak rambut, penggunaan heatless curl dinilai berbahaya karena dapat menimbulkan alopecia traction, yaitu kondisi di mana muncul pitak rambut karena tindakan penarikan yang terlalu berlebihan. Ditambah dengan masa penggunaannya yang mencapai waktu semalaman penuh untuk hasil maksimal, teknik ini tidak disarankan digunakan secara berkala . Terlebih, rambut dengan kondisi yang sering tertarik terlalu keras dan didiamkan lama cenderung mudah menjadi rapuh dan memancing kebotakan.
Untuk memastikan rambut tetap terjaga, hindari penggunaan cara ini secara berkala, terlebih jika heatless curl ditinggal selama waktu yang cukup lama dan dibiarkan saat tidur. Apabila ingin menggunakan cara lama—balik menggunakan alat penata rambut, gunakan vitamin dan hair protector terlebih dahulu agar rambut tidak mudah kasar dan rusak.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.