Majalah Sunday

Tradisi Potong Jari: Simbol Duka Suku Dani

Penulis: Meiccy Putri Jonarti- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hai Sunners! Pernah dengar tradisi yang bikin orang terkejut sekaligus takjub? Di Papua, ada suku Dani yang punya cara ekstrem untuk menunjukkan kesedihan ketika anggota keluarga meninggal yaitu dengan cara mereka memotong ruas jarinya sendiri. Jangan salah, ini bukan cerita fiksi. Ini tradisi nyata yang disebut Iki Palek. Menangis aja dianggap nggak cukup bagi mereka. Rasa sakit fisik dari memotong jari dianggap bisa mewakili hati dan jiwa yang hancur karena kehilangan.

Nah Sunners, percaya nggak kalau ada tradisi yang mengekspresikan duka dengan cara memberikan rasa sakit pada tubuh sebagai simbol kesedihan yang mendalam? Iki Palek memang ekstrem, tapi di baliknya tersimpan kisah tentang keluarga, persatuan, dan kesetiaan. Yuk kita selami tradisi Iki Palek, mulai dari cara pemotongan jari, makna tiap jari, sampai alasan kenapa tradisi ini mulai jarang dilakukan. Ceritanya bakal bikin kamu makin kagum nih sama keunikan budaya Indonesia!

Makna Tradisi Iki Palek dalam Ungkapan Duka Suku Dani

Tradisi Iki Palek adalah cara suku Dani di Papua mengekspresikan duka yang sangat dalam ketika kehilangan orang terdekat. Buat mereka, kebersamaan itu penting banget, jadi pemotongan ruas jari dilakukan sebagai simbol betapa beratnya perpisahan itu. Jumlah jari yang dipotong pun punya arti tersendiri. Semakin banyak jumlah jari yang hilang, semakin banyak pula orang yang pernah pergi. Tradisi ini lebih sering dijalani perempuan, tapi laki-laki juga bisa melakukannya. 

Bagi suku Dani, jari bukan cuma bagian tubuh, tapi lambang kekuatan dan kebersamaan dalam keluarga. Sama seperti jari-jari yang bekerja sama agar tangan bisa berfungsi, keluarga pun saling menguatkan satu sama lain. Karena itu, kehilangan satu ruas jari melambangkan hilangnya sebagian kekuatan dan kehangatan dalam hidup mereka. Pemotongan jari menjadi tanda bahwa kepergian seseorang meninggalkan ruang kosong besar yang tidak bisa digantikan.

Tradisi Potong Jari: Simbol Duka Suku Dani
Ruas jari yang hilang, tanda duka mendalam dalam tradisi Iki Palek suku Dani

Proses Tradisi Iki Palek Dilakukan

Proses Iki Palek dilakukan dengan cara tradisional yang terbilang ekstrem. Ada yang memakai kapak atau pisau kecil, ada yang mengikat jari dengan tali sampai aliran darah berhenti baru dipotong, bahkan ada pula yang memotongnya dengan digigit sampai putus. Rasa sakitnya tentu luar biasa, tetapi bagi mereka, itu adalah bentuk kesetiaan terakhir kepada orang yang telah pergi.

Tradisi Potong Jari: Simbol Duka Suku Dani
Ruas jari yang hilang, warisan budaya yang menyimpan cerita tentang kehilangan

Iki Palek Tradisi yang Mulai Pudar Namun Tetap Bermakna

Seiring masuknya ilmu pengetahuan dan pengaruh agama, tradisi Iki Palek kini mulai ditinggalkan. Meski begitu, jejaknya masih terlihat pada orang-orang tua suku Dani yang kehilangan beberapa atau bahkan hampir seluruh jarinya. Mereka menjadi bukti hidup bahwa tradisi ini pernah menjadi bagian penting dalam budaya dan cara masyarakat Dani mengungkapkan duka.

Tradisi Iki Palek dari suku Dani nunjukin satu hal penting nih Sunners. Indonesia itu punya budaya yang seunik dan sekuat itu dalam mengekspresikan perasaan. Walaupun buat kita terdengar ekstrem, bagi mereka ini adalah cara paling jujur untuk menunjukkan duka dan cinta pada keluarga.  

Buat kita sebagai remaja, ngerti tradisi kayak gini bukan cuma soal tahu masa lalu, tapi juga belajar menghargai perbedaan, memahami cara orang lain memaknai hidup, dan makin bangga sama betapa kaya dan luar biasanya budaya Indonesia. Mari kita menghormati dan mempelajari budaya lain meskipun berbeda.  Setiap tradisi menyimpan makna mendalam tentang kebersamaan, kesetiaan, dan nilai kemanusiaan. Dengan begitu, kita sebagai generasi muda bisa jadi pribadi yang lebih toleran, peka, dan terbuka sama keberagaman yang ada di sekitar kita.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 2