Penulis: Syelvina Gusmarani
Tak seorang pun tahu perjuangan jiwamu,
Badai pikiran yang kau kendalikan pilu.
Mereka hanya melihat garis tawamu,
Seolah bahagia, diammu teduh selalu.
Namun senyum itu, kadang penuh dusta,
Tawa yang pecah, menyembunyikan luka.
Dalam hatimu, ada jurang tak bernama,
Tempat kecewa, cemas, dan takut bertahta.
Ada saat kau terpuruk tanpa daya,
Ketenangan palsu hanyalah maya.
Tapi langkahmu tetap bergetar maju,
Melawan gelisah yang kian merayu.
Hingga suatu hari kau temukan ikhlas,
Dalam hening yang tak lagi mengulas.
Di titik terdalam, kau berdiri teguh,
Menyulam luka menjadi cahaya peluh.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.