Millatuzzahroh Karimah
Dalam setiap harinya, setelah kita melakukan banyak hal dan merasa sibuk kita berpikir kalau di hari itu kita udah produktif, padahal sibuk itu belum tentu produktif. Hati-hati kepengen produktif malah berujung toxic productivity, kenali perbedaan sibuk dan produktif yuk.
Sibuk adalah suatu keadaan di mana kamu terlibat dalam banyak kegiatan atau tugas. Tapi, gak semua aktivitas yang dilakukan saat sibuk memiliki dampak besar atau hasil yang signifikan. Ketika kita merasa sibuk, itu mungkin berarti kita menghabiskan banyak waktu, tetapi tanpa fokus yang jelas, kita bisa aja cuma berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain tanpa menghasilkan tujuan yang berarti. Sibuk sering terkait dengan kegiatan yang memerlukan energi tetapi tidak selalu berhubungan dengan hasil yang substansial.
Contoh: kamu bisa saja menghabiskan berjam-jam menanggapi email atau ikut serta dalam rapat tanpa membuat kontribusi atau keputusan penting atau menyelesaikan tugas utama.
Produktif di sisi lain merupakan aktivitas yang menghasilkan hasil yang konkret dan terukur, gak cuma menghabiskan banyak waktu dan energi aja. Aktivitas yang produktif adalah aktivitas yang punya tujuan yang jelas. Produktivitas menekankan kualitas dan dampak dari tindakan, bukan hanya kuantitas.
Contoh: kamu mungkin menghabiskan waktu untuk fokus pada pekerjaan atau tugas utama yang mendekati deadline, bekerja dengan efisien, dan akhirnya menyelesaikan tugas tersebut dengan hasil yang memuaskan.
Memahami perbedaan antara sibuk dan produktif sangat penting supaya kita bisa lebih bijaksana dalam mengelola waktu dan energi. Menjadi sibuk tanpa hasil yang jelas hanya akan menghabiskan tenaga tanpa memberikan kemajuan nyata dalam hidup atau pekerjaan. Sementara itu, menjadi produktif memungkinkan kita untuk bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras, dan mencapai tujuan dengan lebih cepat dan efisien.
Produktif dengan hasil yang jelas dan terukur memang suatu hal yang positif tapi tau gak sih, ternyata ada produktif bisa jadi toxic, yuk kenalan sama istilah toxic productivity.
Toxic productivity, atau produktivitas toksik, adalah sebuah kondisi di mana seseorang merasa tertekan atau merasa tertuntut untuk selalu menjadi produktif, bahkan jika itu merugikan kesejahteraan fisik atau mental mereka. Dalam dunia yang lebih menghargai dan mengedepankan pencapaian dan kesuksesan, banyak orang merasa bahwa mereka harus terus bekerja tanpa henti dan mengabaikan kebutuhan istirahat atau self-care. Akibatnya, toxic productivity sering kali mengarah pada kelelahan, stres, dan perasaan tidak pernah cukup berkepanjangan.
Bukan hanya karena pekerjaan tersebut harus cepat diselesaikan namun ada semacam tuntutan dalam diri yang merasa bersalah ketika kamu beristirahat dari aktivitas kamu.
dalam hal ini yang menjadi prioritas kamu hanya bagaimana caranya kamu tetap selalu mengerjakan pekerjaan dan tugas tanpa pernah memikirkan bahwa istirahat juga satu bagian dari produktivitas
tidak peduli seberapa banyak yang hal yang sudah kamu raih kamu tetap merasa kurang dan tertinggal dsri orang lain sehingga memaksa diri untuk melakukan lebih dan lebih lagi dan lagi
kamu mungkin menghabiskan waktu yang berlebihan di tempat kerja atau fokus pada pencapaian yang terkait dengan karier, sehingga hubungan pribadi, hobi, dan waktu untuk diri sendiri terabaikan.
*****
Toxic productivity adalah jebakan yang sering kali kita hadapi dalam budaya yang mengedepankan kesuksesan dan pencapaian tanpa henti. Namun, penting untuk menyadari bahwa produktivitas yang sehat bukan berarti mengorbankan kesehatan atau kebahagiaan pribadi. Menjaga keseimbangan hidup, beristirahat, dan menghargai diri sendiri adalah kunci untuk mencapai keberhasilan yang lebih bermakna dan berkelanjutan.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!
Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.