Majalah Sunday

Sharing Secukupnya Vs Oversharing Seputar Mental Health: Apakah itu bagus?

Penulis: Keira Santoso – SIS NEJ

Belakangan ini, semakin banyak remaja, terutama Generasi Z yang sedang naik daun, yang menyuarakan kesehatan mental. Media sosial dipenuhi akun-akun yang berbagi kesadaran tentang kecemasan, kelelahan, dan bahkan depresi. Keterbukaan ini menandai perubahan besar: topik-topik yang dulunya tabu kini menjadi hal yang lumrah. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah keterbukaan selalu baik? Bagaimana jika keterbukaan justru berubah menjadi berbagi berlebihan?

Curhat yang Bikin Lega, Bukan Bikin Repot

Berbicara tentang kondisi mental secara terbuka memiliki banyak manfaat:

  • Pertama, ini membantu mengurangi stigma bahwa masalah psikologis adalah sesuatu yang harus disembunyikan.
  • Kedua, berbagi pengalaman membuat seseorang merasa tidak sendirian, karena orang lain mungkin mengalami hal yang sama.
  • Ketiga, sharing yang tepat bisa menjadi jalan untuk menemukan support system, baik dari teman, keluarga, komunitas, maupun profesional.

Curhat Kebanyakan, Mental Ikutan Kena

Namun, tidak semua bentuk keterbukaan bersifat positif. Berbagi berlebihan (terlalu banyak detail pribadi di ruang publik, terutama media sosial) dapat menimbulkan risiko:

  • Hilangnya Privasi: Informasi sensitif dapat disalahgunakan dan dibagikan secara daring kepada ribuan orang. Waspadai jejak digital Anda!
  • Kesalahpahaman atau diagnosis diri: Mengikuti tren “kesehatan mental” di TikTok atau Instagram tanpa pemahaman yang tepat dapat memperburuk keadaan. Anda mungkin melihat orang lain berbagi masalah mereka dengan bebas, tetapi kisah setiap orang berbeda. Beberapa kisah kesehatan mental dapat memicu reaksi negatif.
  • Komentar: Tidak semua orang merespons dengan empati; perundungan siber atau penghakiman dapat memperburuk kesehatan mental, alih-alih membantunya.

Menemukan Keseimbangan

Sharing tetap penting, tapi harus disertai kesadaran. Pilih platform dan orang yang tepat untuk berbagi. Ceritakan hal-hal seperlunya, terutama jika tujuan utamanya adalah mencari dukungan atau solusi. Jika merasa masalah semakin berat, sebaiknya mencari bantuan profesional daripada hanya mengandalkan komentar media sosial.

Keterbukaan tentang kesehatan mental merupakan langkah maju bagi generasi saat ini. Namun, berbagi secukupnya jauh lebih sehat daripada berbagi secara berlebihan. Generasi muda Indonesia perlu belajar membedakan mana yang aman untuk dibagikan secara publik dan mana yang lebih baik disimpan sebagai rahasia.

Jadi, jangan takut untuk membicarakan kesehatan mental. Namun ingat, tidak semua orang perlu mengetahui setiap detail kehidupan kita. Yang terpenting adalah mendapatkan dukungan yang tepat, tetap aman, dan terus mengambil langkah berani menuju kesehatan mental yang lebih baik.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 94