Majalah Sunday

Serunya Skill Voice Acting Bersama Podcast Ada Cerita Apa

Penulis: Olivia Elena Hakim

Kalau dengar kata “voice acting”, apa yang terbayang? Podcast Ada Cerita Apa (ACA) membuktikan bahwa dunia pengisi suara itu lebih seru, mudah diakses, dan penuh cerita daripada yang kita kira. Bersama founder Mutiara Windalita (Ara) dan co-founder Dominique Sawii , podcast dengan format sandiwara audio ini tidak hanya menghibur, tapi juga membuka pintu lebar-lebar bagi remaja untuk belajar dan terjun langsung ke dunia voice acting.

Berawal dari keresahan akan tingginya angka stres di kalangan muda karena kurangnya ruang aman untuk bercerita, ACA lahir pada 21 Agustus 2024. Kini, dalam waktu lebih dari setahun, mereka telah merilis lebih dari 100 episode. Mereka berevolusi menjadi komunitas kreatif yang aktif berkolaborasi dengan berbagai komunitas anak muda, UMKM, hingga kampus-kampus.

Sesi reading para voice actor sebelum melakukan rekaman podcast

Voice Acting: Bukan Bakat Bawaan, Tapi Skill yang Bisa Dipelajari

Salah satu insight menarik yang dibagikan Ara dan Sawii adalah persepsi tentang voice acting. Banyak yang mengira perlu suara bagus atau bakat khusus. Faktanya, menurut mereka, voice acting adalah skill yang bisa dipelajari siapa saja. “Bahkan aku sendiri yang suaranya bisa dibilang cempreng dan tone-nya tinggi, itu sebenarnya sangat bisa dilatih,” ujar Ara. Kuncinya terletak pada teknik pernafasan, artikulasi, kecepatan membaca, dan yang terpenting: kemampuan mengeksplorasi emosi.

ACA dengan sengaja membedakan antara voice over dan voice acting. Voice over lebih pada pengisian suara untuk iklan atau company profile dimana artis menjadi dirinya sendiri dengan artikulasi yang jelas. Sementara voice acting menuntut seseorang untuk benar-benar masuk ke dalam karakter, memerankan tokoh dengan konflik dan emosi yang beragam, seperti marah, sedih, atau gembira. “Ketika menjadi voice actor, berarti mereka memerankan peran lain. Mereka harus mengimajinasikan bagaimana menjadi suatu karakter tertentu,” jelas Sawii.

Voice Acting: Ruang Aman untuk Belajar dan Berekspresi

Inilah yang membuat ACA unik. Mereka bukan mencari voice actor profesional, tetapi justru ingin memberikan ruang aman bagi siapa pun untuk mencoba. Banyak anak muda yang awalnya tidak tahu potensi dirinya, menjadi tertarik setelah melihat konten ACA. Mereka pun kemudian mendaftar menjadi kontributor, baik sebagai penulis naskah (scriptwriter) maupun sebagai pengisi suara.

 Proses rekaman di ACA selalu diawali dengan latihan reading dan pelatihan singkat. Tim kreatif akan mendampingi dan mengarahkan para voice actor selama rekaman. Dengan pendampingan ini, setidaknya para peserta baru memahami dasar-dasar yang diperlukan.

Jakarta Creative Hub menjadi rumah untuk Podcast Ada Cerita Apa

Kolaborasi dan Dampak Sosial yang Nyata dari Voice Acting

Dalam perjalanan setahun ini, progres ACA cukup mencengangkan. Tahun ini mereka bergabung dengan Jakarta Creative Hub (JCH), terpilih sebagai salah satu co-office dan collaborator. Energi komunitas di sana mendorong mereka untuk terus aktif. Setiap bulan, minimal ada satu event dan satu acara get together dengan berbagai komunitas.

Tren podcast memang sedang naik daun, khususnya di kalangan Gen Z. Menurut riset yang dilakukan Ara, kebiasaan mendengarkan podcast kini lebih sering, dari sebelumnya 1-2 kali menjadi 2-3 kali per minggu. Yang menarik, durasi ideal podcast juga berubah. Jika dulu dianggap tidak boleh lebih dari 20 menit, data tahun 2025 menunjukkan pendengar sekarang rata-rata nyaman dengan podcast 30 hingga 60 menit. Fenomena ini dimanfaatkan ACA untuk menyajikan konten slice of life yang inspiratif lewat format audio drama yang lebih panjang dan mendalam.

Cerita-cerita yang berhasil dikumpulkan ternyata sangat beragam genre dan topiknya, mewujudkan mimpi awal mereka bahwa setiap orang punya cerita dan setiap cerita membawa pesannya masing-masing. Respons positif pun terus mengalir, membuktikan bahwa konten mereka didengarkan dan memiliki dampak.

“Tujuan kita sebenarnya adalah menjadi ruang untuk orang mau bercerita. Dan ternyata, satu orang yang bercerita mengundang orang lainnya,” kata Ara. Semangat inilah yang mereka usung: setiap orang punya cerita, dan setiap cerita membawa pesannya masing-masing.

Yuk, Coba Voice Acting di Ada Cerita Apa!

Bagi kamu remaja yang penasaran dengan dunia voice acting, pengin mencoba mengeksplorasi suara dan emosi, atau sekadar punya cerita yang ingin diangkat menjadi audio drama, ACA membuka kesempatan lebar-lebar.

Caranya gampang banget! Kamu bisa langsung menghubungi mereka melalui Instagram @adaceritaapa_official. Kirimkan DM yang berisi minatmu, baik untuk berbagi cerita, menjadi scriptwriter, atau mencoba menjadi voice actor. Kamu juga bisa menemukan formulir pendaftaran di link di bio mereka.

Untuk merasakan bagaimana serunya sandiwara radio mereka, langsung saja dengarkan lebih dari 115 episode yang ada di Spotify dengan mencari “Ada Cerita Apa Official”.

Jadi, jangan ragu lagi! Suaramu, ceritamu, dan emosimu punya tempat di Ada Cerita Apa. Siapa tahu, di balik mic pertama kalinya, kamu menemukan passion baru yang seru dan penuh makna.

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 14