Majalah Sunday

Seminar Nasional "Berani Bicara, Siap Membela:
Pemuda Peduli HAM" di Universitas Esa Unggul

Penulis: Tim SMKN 69 Jakarta

Bekasi, 12 Juli 2025 — Universitas Esa Unggul sukses menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Berani Bicara, Siap Membela: Pemuda Peduli HAM” yang berlangsung di Kampus Esa Unggul Bekasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian seminar luar kampus yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan keberanian generasi muda dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu:

  • Ahluddin S. Ahmad, S.H., M.H. – Dosen Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul,
  • M. Fauzan Alaydrus, S.H. – Perwakilan dari Lokataru Foundation, sebuah lembaga yang aktif dalam advokasi hukum dan HAM.
Seminar Nasional "Berani Bicara, Siap Membela: ​Pemuda Peduli HAM" di Universitas Esa Unggul

Acara dipandu oleh moderator Nurul Aulia Umaroh dan mendapat sambutan hangat dari para peserta, baik yang hadir secara offline di Tangga Utama Kampus Esa Unggul Bekasi maupun peserta online melalui platform daring dengan biaya pendaftaran hanya Rp 15.000.

Dalam seminar ini, para narasumber mengajak generasi muda untuk tidak apatis terhadap isu-isu HAM. Mereka menekankan pentingnya keberanian untuk bersuara, terutama ketika menyaksikan ketidakadilan sosial. Narasumber pertama Ahluddin S. Ahmad, S.H., M.H., menyampaikan penjelasan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang melekat pada setiap individu sejak lahir. Ia menekankan bahwa pengakuan dan perlindungan terhadap HAM merupakan salah satu ukuran keberadaban suatu negara. Ahluddin juga memaparkan beberapa teori penting, mulai dari Teori Alamiah yang menegaskan hak kodrati manusia, Teori Positivisme Hukum yang menekankan peran hukum negara, Teori Kritis yang mengingatkan bias kekuasaan, hingga Teori Diskursus yang mendorong dialog publik yang setara.

Melalui penyampaian yang inspiratif, Ahluddin mengajak generasi muda untuk menjadi agen perubahan, penjaga nilai-nilai kemanusiaan, sekaligus penyambung suara mereka yang terpinggirkan. Paparan ini mendapat respon antusias dari para peserta, yang semakin menyadari peran penting pemuda dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia.

Selanjutnya materi disampaikan oleh narasumber kedua yaitu M. Fauzan Alaydrus, S.H.    M. Fauzan Alaydrus, S.H.menekankan prinsip-prinsip HAM seperti kesetaraan, larangan diskriminasi, dan kewajiban negara untuk melindungi hak-hak dasar warga negara. Ia juga menyinggung perjalanan HAM di Indonesia, mulai dari perdebatan para pendiri bangsa, fokus perlindungan HAM pada era reformasi, hingga lahirnya UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM yang menjamin hak-hak seperti hak hidup, hak berkeluarga, hak memperoleh keadilan, hak kesejahteraan, hingga perlindungan hak perempuan dan anak.

Seminar Nasional "Berani Bicara, Siap Membela: ​Pemuda Peduli HAM" di Universitas Esa Unggul

Menariknya, Fauzan juga mengangkat isu aktual seperti Tragedi Kanjuruhan dan mengajak peserta untuk berpikir kritis apakah kasus tersebut termasuk pelanggaran HAM berat. Menurutnya, pelanggaran HAM kerap dilakukan atau bahkan ditutupi oleh negara, sehingga perlu keberanian publik untuk mengawal penyelesaiannya.

Di akhir sesi, Fauzan mengajak mahasiswa dan anak muda untuk menjadi intelektual organik: memanfaatkan dunia digital untuk menyebarkan kesadaran, mengawal isu-isu HAM, dan membangun keberanian untuk bersuara.

Pelanggaran HAM tidak hanya terjadi di tingkat besar seperti konflik sosial, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti diskriminasi di lingkungan kerja, pendidikan, maupun layanan publik. BEM Universitas Esa Unggul Wilayah Bekasi sebagai penyelenggara berharap kegiatan ini dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk memahami permasalahan tersebut dan berani mengambil langkah nyata.

Seminar ini juga mendapat dukungan dari berbagai media partner, seperti SEVIMA, Sunday Media, Maukuliah, serta sponsor utama, yakni MANUT. Kehadiran seminar ini menjadi bukti bahwa kampus tidak hanya menjadi tempat belajar teori, tetapi juga ruang membangun kesadaran kritis dan empati sosial di kalangan pemuda.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta mengajukan berbagai pertanyaan seputar penegakan HAM dan peran konkret mahasiswa dalam memperjuangkannya. Banyak dari mereka mengungkapkan rasa terinspirasi dan termotivasi untuk mulai mengambil peran nyata. Dengan segala antusiasme tersebut, seminar nasional ini bukan hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga momentum untuk membangun generasi muda yang berani bicara, siap membela, dan peduli terhadap sesama.

Seminar Nasional "Berani Bicara, Siap Membela: ​Pemuda Peduli HAM" di Universitas Esa Unggul

Melalui seminar ini, Universitas Esa Unggul kembali membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga wadah membentuk kesadaran kritis dan empati sosial. Dengan tema yang relevan dan narasumber yang kompeten, seminar ini berhasil membuka ruang diskusi penting mengenai peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan di tengah tantangan zaman.

*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 25