Penulis: Dollar Rahadian
Setiap orang tentu ingin bisa setia dengan pasangannya. Tetapi bagaimana jika ia dipertemukan dengan situasi yang di luar perkiraan logika dan perasaannya?
Sekilas Selingkuh
Pagi yang hangat dan saya hanya ingin menonton televisi di bulan Ramadan, hanya untuk ingin bermalas malasan. Kapan lagi bisa seperti ini, kampus mulai libur di bulan ramadhan sampai dua minggu setelah hari raya Idulfitri.
Tanpa sadar, aku mengambil handphone dan menelpon pacarku. Namanya Amanda, perawakannya tinggi langsing dengan hidung mancung dan kulit kuning langsat.
Aku hanya ingin menelpon untuk mengucapkan “Hello sayang, apa kabar?”
Kami berbincang-bincang mengenai rencana kami masing-masing di hari libur nanti. Kadang-kadang kami hanya menelpon dengan mengucapkan kata-kata “I love you” ungkapan klasik dengan harapan membuat cinta kita berdua bertambah kuat.
Laki laki selalu berbicara dengan logika. Tetapi ketika dengan seorang yang dicintainya, lelaki berusaha akan menambahkan rasa dari hatinya. Oh iya, nama saya Sam, mahasiswa yang berkuliah di daerah selatan di Jakarta.
***
Besok paginya, aku sekeluarga berpergian, atau pulang kampung, menuju tempat asal muasal kedua orang saya, Bandung. Segar, saya merasakan udara yang lebih dingin di sini.
Semua keluarga besar telah berkumpul, termasuk Stevem sepupuku. Dia berperawakan besar dengan mata sipit berkulit kuning langsat. Sambil berbincang bincang di waktu senggang kami bercerita mengenai kehidupan kita, mulai dari kuliah dan juga pacar kita saat ini. Steve pun mengajakku jalan-jalan keliling kota buat tahu kota Bandung.
Sambil menyetir mobil, aku bercerita tentang kesibukan dan aktivitas hidup mahasiswa semester akhir di Jakarta. Di tengah-tengah keseruan mengobrol, tanpa sadar aku melihat seorang perempuan cantik, berkulit putih, berhidung mancung. Tanpa berpikir panjang, dengan secepat kilat, aku berusaha memarkirkan mobil.
Wajah heran tampak dari sepupuku, “Mau ngapain bro?”
Aku hanya terdiam sesaat sambil menggumam “Ada wanita cantik.”
Apakah ini insting lelaki kalau ada perempuan cantik yang dia lihat?
Aku berhenti dan keluar dari mobil.
***
Setelah turun dari mobil, instingku makin terlihat.
Aku menghampiri perempuan tersebut sambil mengucapkan, “Hai senang bertemu dengan kamu.”
Kami saling berkenalan dan berbincang-bincang. Namanya Hany, dia perempuan asal Bandung, kami pun saling bertukar nomor WA dan media sosial.
Setelah sekitar lima menit, aku pamit kepada Hany.
Sambil berjalan ke mobil, pikiranku melayang, “Kapan ya bisa mengajaknya kencan…”
Sampai mobil, Steve bertanya, “Apa yang kamu lakukan? Siapa cewek yang kamu ajak berbicara?”
Aku hanya menjawab teman lama. Sedikit berbohong, malas rasanya harus menjelaskan ke sepupuku tentang Hany.
***
Setelah seharian kami berputar putar kota Bandung, akhirnya kami sampai ke rumah kakek dan nenek, hari yang sangat melelahkan.
Hari berganti, dan keluargaku pulang. Setelah hari berganti, aku pun tertarik menelepon Hany, mungkin karena beberapa hari tidak bertemu dan berkomunikasi.
“Hallo Hany cantik, apa kabar?” Yang dilanjutkan dengan bercerita mengenai hari-hari bersama keluarga besar di Bandung.
Tetapi aku pun sadar bahwa aku masih menjalani hari bersama Amanda, kekasihku. Sial, aku sekilas selingkuh.
Lelaki selalu menjadi lelaki, dengan logika. Bila bersama dengan orang yang dicintainya selalu menggunakan hati dan logika. Seperti lelaki dari mars dan perempuan dari Venus. Aku meyakini bahwa sebuah takdir akan menemui jalannya dan sebuah cinta akan menemui takdirnya.
Apakah aku akan bertemu lagi dengan perempuan cantik yang tak sengaja kutemui di Bandung? Atau mengarahkan hati dan logika kepada kekasih yang sudah menghabiskan sekian tahun bersamaku?
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.