Penulis: Monalisa Sitohang, SMA St Yoseph
Puisi “Hati yang Berbicara” karya Monalisa Sitohang menghadirkan suara hati yang terluka namun tetap berusaha tegar. Melalui bait-bait sederhana, puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan pilu yang sering tersembunyi di balik senyum, sekaligus menjadi pengingat agar kita tidak menanamkan luka pada orang lain. Sebuah karya yang jujur, penuh emosi, dan relevan bagi remaja yang sedang belajar memahami arti perasaan serta keberanian untuk menyuarakannya.
Dengar..
Rasakan pilu yang disampaikan
Jangan lukai hati dengan harapan
Yang tidak seharusnya diharapkan
Kamu menutup hati yang pilu
Dengan senyum manis mu itu
Mengapa kamu menuntut yang terluka
Agar terlihat tegar dan bahagia
Aku tau itu tidak mudah
Aku tau itu menyakitkan
Berhentilah menanamkan luka
Berhentilah menyakiti hati
Dengar dan rasakan saja
Kini hati yang berbicara

*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
