Menjadi sang yang dipuja

Tanpa suara, kegirangan

Sebab kemapanan itu 

Membuat hasrat gejolak membara

Kusimpulkan kecup manis

Dalam benak ini 

Membisikkan patah kata

“Jangan lari, aku di sini”

Tak lupa senantiasa 

Kugapai hati cintanya

Tak cukup waktu berijin

Segera kupagar pintu itu

Supaya tak kunjung beralih arah

Dia tersebut Adam

Terpukul malu

Mengungkapkan sesuatu yang menggelitik

Aku pun mengakuinya

Dan tak harap putus

Kami sejoli dengan kesamaan hal

Inilah kebahagiaan kami

Tak sabar 

Menduduki yang kusebut putih

Bak raja dia

Mendampingiku hingga singgasana

Kuharap dialog singkat 

Yang sering terdengar parau

Karna hanya kami berdua

Kusebutkan harap kita pada-Nya

Berharap terizinkan