Majalah Sunday

Sebelum Tragedi Abby Choi,Dunia Digemparkan oleh Mona Fandey

Misteri pembunuhan.

Baru -baru ini dunia digemparkan oleh kasus sosialita asal Hong Kong Abby Choi. Sang influencer dan sekaligus model tersebut ditemukan tewas dibunuh oleh mantan suaminya sendiri dengan cara dimutilasi dan sebagian tubuhnya dimasak menjadi sup. Saat ini, publik masih menunggu hasil investigasi polisi, apakah memang ada penyimpangan berupa kanibalisme dari pelaku, atau tindakan keji itu hanya menjadi caranya untuk membuat Abby lenyap tanpa jejak.

Ngomong-ngomong soal kanibalisme, ada juga nih satu kasus yang bikin merinding, yaitu kasus misteri Mona Fandey dari Malaysia

 

Karir Mona Fandey.

Pada awalnya, Mona Fandey merupakan wanita biasa yang bermimpi menjadi seorang penyanyi; di tahun 1987 dia berhasil mewujudkan impiannya. Berkat kerja keras Mona, album pertamanya, Diana I, terjual dengan jumlah yang fantastis dan cukup terkenal di pasaran.

Nama Mona kemudian menjadi dikenal masyarakat Malaysia berkat lagu berjudul “Ku Nyanyikan Lagu ini”. Sayangnya ketenaran Mona berakhir,persaingan dengan penyanyi muda, membuat nama Mona pun mulai redup.

Mona beralih profesi menjadi dukun dan membunuh politisi dengan memenggal kepala dan mutilasi.

Mengetahui impiannya sudah hancur Mona Fandey mengalami frustasi dan beralih profesi menjadi dukun. Tak jarang pasiennya merasa puas setelah konsultasi dan menjalani metode praktik dari Mona Fandey. Bahkan seorang politikus bernama Datuk Mazlan Idris turut mengunjungi tempat praktik Mona.

Alasan Mazlan datang kepada Mona, untuk meminta meningkatkan karier politiknya dan Mona pun menyanggupinya dengan bayaran sebesar 2,5 Miliar Ringgit Malaysia. Setelah menerima bayarannya, Mona meminta Mazlan untuk mengunjungi rumahnya untuk ritual “pembersihan ilmu hitam.”

Dengan bantuan dari seorang asisten mereka yang bernama Juraimi Hassan, Mazlan diminta untuk berbaring di lantai dengan keadaan matanya tertutup. Mona melakukan ritual dengan menaburkan bunga di atas tubuh Mazlan. Tanpa peringatan, Juraimi yang sebagai asisten Mona langsung memenggal kepala Mazlan dengan kapak.

Namun, ritual berdarah ini masih belum kelar Mona dan suaminya beserta asistennya Juraimi menguliti tubuh Mazlan. Tubuhnya dipotong menjadi 18 bagian, sebagian dikubur di gudang dekat rumah Mona dan mirisnya beberapa potongan tubuh Mazlan menjadi misteri lantaran tidak pernah ditemukan, dan rumornya ketiga orang tersebut memakannya.

Tertangkap dengan wajah senang, sampai akhirnya dihukum gantung.

Setelah membunuh Mazlan, Mona pun langsung ke Kuala Lumpur untuk berbelanja besar-besaran bahkan membeli mobil Mercedes-Benz. Pada 2 Juli, seorang polisi melaporkan hilangnya Mazlan, setelah dia menarik uang sebesar RM300,000 dari bank. Tidak ada petunjuk dalam kasus tersebut.

Setelah beberapa hari pasca pembunuhan brutal tersebut, Juraimi asisten Mona dijemput polisi karena menggunakan narkotika. Karena sedang dalam keadaan teler, Juraimi tanpa sadar mengaku kepada polisi bahwa dia terkait dalam pembunuhan Mazlan. 

Lalu ia menunjukkan potongan-potongan tubuh almarhum yang berada di gudang Mona. Potongan tubuh Mazlan terkubur sedalam 1,8m dan ditutupi dengan beton. Mona dan suaminya Nor Affandi secepatnya ditahan setelah kejadian itu.

Pada 1995, Mona, Nor Affandi dan Juraimi dihakimi di depan 7 juri. Mereka dituduh atas tindak pidana pembunuhan, yang akan dijatuhi hukuman mati. Pada masa percobaan, Mona dilaporkan memiliki kebiasaan yang sangat aneh. Umumnya nih napi akan menutupi wajahnya dari kamera; namun Mona justru tersenyum lebar dan berpose saat difoto. 

Tak tanggung-tanggung bahkan ia sering muncul di pengadilan dengan pakaian yang mencolok dengan wajah yang bahagia. Pada akhirnya ia terkenal, bukan karena karir yang ia impikan, melainkan karena ilmu hitam dan pembunuhan sadis yang ia lakukan.

Setelah 65 hari dan 76 saksi diwawancarai akhirnya Pengadilan Tinggi menjatuhkan hukuman mati kepada mereka bertiga sebagai pembunuh. Mendengar putusan Juri, Mona justru menjawab “Saya sangat bahagia dan terimakasih kepada seluruh warga Malaysia.”
Dia difoto tersenyum bahagia saat menuju tahanan.

Pada Jumat pagi, Mona, Nor Affandi dan Juraimi dieksekusi di tiang gantungan. Namun ada kejanggalan sebelum Mona digantung dia dengan tenang berbisik “Aku takkan mati!”

Merinding! Bagaimana menurutmu, Sunners? Apakah Mona benar-benar seseorang yang memiliki ilmu hitam, atau dia sebenarnya mengalami gangguan jiwa?

jangan lupa komen opini kalian tentang artikel misteri Mona Fandey dari Malaysia

baca artikel lainya: Misteri Pemakaman Wangi di Desa Trunyan  – Majalah Sunday

Penulis : Ruth Elisabet (Universitas Bunda Mulia)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?