Penulis: Mufty Arya Dwitama – Universitas Kristen Indonesia
Tahukah kamu bahwa di tahun 1848, hampir seluruh Eropa mengalami gejolak besar? Salah satunya adalah Austria. Pada saat itu Austria berada di bawah kendali penuh keluarga Habsburg. Rakyat tidak punya hak suara, kebebasan dibatasi, dan ketimpangan sosial terjadi di mana-mana. Hidup dalam tekanan membuat rakyat mulai gelisah dan ingin perubahan! Mari kita ungkap revolusi 1848 secara menyeluruh lewat artikel berikut ini!
Tahun 1848 menjadi titik balik. Terinspirasi dari revolusi di Prancis dan negara-negara Eropa lain, rakyat Austria mulai bergerak. Mahasiswa, buruh, dan kaum terpelajar turun ke jalan di ibu kota Wina. Mereka menuntut kebebasan pers, keadilan, dan sistem pemerintahan yang lebih adil.
Gelombang protes yang besar membuat pemerintah ketakutan. Salah satu tokoh penting, Menteri Metternich, yang dikenal konservatif dan anti-perubahan, akhirnya mengundurkan diri. Ini menjadi simbol awal keberhasilan rakyat dalam melawan kekuasaan mutlak.
Meskipun sempat ada janji-janji reformasi, pemerintah tidak benar-benar melakukan perubahan berarti. Setelah situasi mereda, kekuasaan kembali ke tangan kerajaan, dan sebagian besar tuntutan rakyat tidak terwujud. Namun, semangat perlawanan rakyat tetap hidup.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.