Yuk, Intip Ulasan SMAN 10 Jakarta Langsung dari Alumnusnya!

Nah Sunners, tiba deh saatnya kalian baca ulasan tentang SMAN 10 Jakarta langsung dari alumnusnya! Kali ini admin mengajak Rarindra Kurnia Sejati, salah satu alumnus yang sekarang merupakan mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta untuk berbagi cerita dan pengalamannya selama bersekolah di sini. Simak Q & A-nya sampai habis, ya!

Q: Bagaimana sih pengalaman kamu selama bersekolah di SMAN 10 Jakarta?

A: Pengalaman selama sekolah di sana begitu menyenangkan, di mana saya bisa melakukan eksplorasi banyak hal. Salah satunya adalah kegiatan literasi di setiap hari Rabu yang mewajibkan siswa membawa buku bacaan baik itu fiksi maupun non-fiksi, atau kita juga boleh menulis karya sastra yang nantinya akan dipajang di mading. Program ini sangat membekas di hati saya hingga saat ini.

Q: Bagaimana kualitas guru-guru yang mengajar di sana? Dan, apakah ada cara mengajar mereka yang menurutmu menarik?

A: Guru-guru di sana cukup kreatif dan terampil dalam mengajar kami, banyak inovasi yang mereka lakukan agar kami tidak bosan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sebagai salah satu contoh, guru Sosiologi di sana yang bernama Bu Ratih. Beliau mengajar kami dengan cara yang unik, seperti satu hari belajar di perpustakaan, melakukan riset atau tugas analisis penelitian ilmiah, bermain games, dan banyak hal-hal lainnya yang seru bersama beliau. Tiga jam pelajaran bersamanya seolah terasa hanya satu jam. Tak hanya hal itu, sekolah juga memfasilitasi tutor yang ahli untuk melakukan bimbingan belajar setiap hari Sabtu untuk siswanya yang mengikuti lomba olimpiade.

Q: Di SMAN 10 Jakarta kan banyak ekstrakulikuler, kamu pernah ikut salah satunya tidak? Boleh juga dong ceritain pengalaman atau manfaat selama ikut ekskul di sana!

A: Saya pernah mengikuti tiga ekstrakurikuler di sana. Pertama, Palang Merah Remaja (PMR), pengalaman di sana sangat menyenangkan sekali. Seringkali kami latihan gabungan dengan sekolah-sekolah lain atau melakukan Jumbara. Kedua, saya mengikuti ekstrakurikuler Pramuka, di mana saya menjadi anggota inti. Banyak sekali pengalaman di sana yang membuat jiwa kepemimpinan saya muncul, dan semenjak saya mengikuti ekstrakulikuler Pramuka saya menjadi lebih berani untuk berbicara di depan umum. Ketiga, yang paling berkesan dalam hidup saya walau hanya terasa singkat. Di akhir tingkat kelas, saya dan beberapa teman saya diamanahkan untuk membentuk ekstrakurikuler baru yang berkenaan tentang sastra. Di sana kami belajar caranya menulis karya sastra, membedah isi karya sastra, dan sebulan sekali kami melakukan kunjungan ke Perpustakaan Nasional.

Q: Bagaimana soal transportasi menuju ke SMAN 10 Jakarta?

A: Akses transportasi menuju SMAN 10 Jakarta sangat-sangat terjangkau karena terletak 200 m dari Stasiun Mangga Besar. Saya yang berdomisili di Bogor setiap hari melakukan pulang pergi menggunakan KRL. Tak hanya saya, banyak siswa yang rumahnya di Bekasi, Cikarang, bahkan Tangerang setiap hari pulang-pergi menggunakan kereta api. Untuk itu, setiap pagi dan sore Stasiun Mangga Besar dipenuhi oleh siswa di sekolah kami. Kepala sekolah menyebut kami Roker (Rombongan Kereta) untuk yang setiap hari PP menggunakan kereta, hehe.

Q: Kamu kan sekarang berstatus sebagai mahasiswa, nih. Sebenarnya, dulu pihak sekolah tuh aktif gak sih membantu persiapan siswanya untuk menghadapi kehidupan setelah lulus SMA?

A: Sangat membantu sekali apalagi pihak guru BK. Saya dan teman-teman dibebaskan untuk melakukan konseling mengenai kuliah kapan saja bahkan di jam kosong. Saya sendiri diterima di salah satu PTN di Jakarta menggunakan jalur SNMPTN atau kini disebut SNBP. Banyak guru mata pelajaran maupun guru BK yang sering mengingatkan kami untuk bisa menjaga nilai di tiap semesternya agar bisa diterima melalui jalur itu