Penulis: Hikmah Magfiroh Fajri | Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Jika kamu merasa bingung ingin masuk SMA atau SMK, karena hanya mempunyai bakat bermain basket, sepak bola, dan olahraga lainnya. Ini dia solusinya, Sekolah Atlet Ragunan
Kamu bisa kok jadi altet. Cek artikel terkait sekolah ini aja, pict by canva.com
Sekolah khusus olahragawan (SKO) Ragunan adalah sekolah bagi calon atlet dan atlet yang cukup terkenal di Indonesia. Dibangun pada 1976 dan diresmikan pada 15 Januari 1977 di tanah yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Sekolah ini sudah melahirkan banyak atlet ternama di Indonesia. SKO Ragunan ini adalah sekolah formal yang mencakup tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Secara khusus sekolah ini diperuntukkan kepada para atlet atau olahragawan dan olahragawati yang bertempat di komplek GOR Ragunan, wilayah Pasar Minggu. Pendirian sekolah ini atas pertimbangan besar bahwa para atlet nasional yang sebagian besar adalah dari kalangan pelajar, dirasa perlu untuk mendapatkan perhatian dan penghargaan. Baik pada bidang pendidikan ilmu pengetahuan dan terlebih lagi pada pembinaan prestasi olahraganya.
Karena atlet-atlet muda berbakat merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang perlu untuk dibina secara intensif dan juga sistematis, untuk dapat mencapai prestasi yang optimal kegiatan tersebut haruslah benar-benar dimatangkan dalam suatu wadah khusus. Untuk menunjang berjalannya pendidikan tersebut dibutuhkan sistem yang mendukung para atlit agar tetap dapat menyeimbangkan prestasi olahraga dan akademik tanpa mengganggu salah satunya.
Dari awal mula dibentuknya SKO Ragunan ini, tercatat telah meluluskan banyak atlet andalan Indonesia yang tak hanya mampu membawa nama baik Indonesia di kancah olahraga Nasional, melainkan juga di tingkat Internasional. Sebut saja Frederika Girsang, Susi Susanti dan juga Yayuk Basuki.
Deretan atlet senior Indonesia tersebut telah mampu menjuarai sejumlah pertandingan tingkat nasional dan Internasional berkat sistem pedidikan khusus atlet di SMP dan SMA Ragunan. Sebenarnya kurikulum yang diterapkan pada Sekolah Atlet Ragunan tak ubahnya kurikulum yang diterapkan pada sekolah negeri lainnya, hanya saja perbedaan terletak pada waktu pelajaran dimulai dan berakhir.
Pembelajaran di SKO Ragunan ini dimulai pada pukul 08.00 sampai 12.00 WIB dan berlanjut kembali pada pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Di rentang waktu tersebutlah para siswa diwajibkan untuk mengikuti pelatihan pada cabang olahraganya masing-masing.
Perbedaan selanjutnya adalah penghargaan berupa insentif bagi para siswa atlet yang bersekolah di SKO Ragunan. Di sekolah umum tentu yang terjadi adalah sebaliknya, siswa yang harus mengeluarkan biaya untuk keperluan sekolahnya.
Namun di sana, Atlet memperoleh tunjangan insentif Rp. 350.000 per bulan. Lalu untuk atlet tingkat nasional insentifnya menjadi Rp. 500.000.
Dan khusus untuk atlet pelatnas, akan mendapatkan penghargaan berupa insentif sebesar Rp. 1.500.000 perbulannya. Tentu saja jumlah ini dapat meningkat seiring pertimbangan yang terjadi di lapangan. Untuk dapat masuk di sekolah ini, tentu calon siswa harus memiliki prestasi di bidang olahraga dan mengikuti serangkaian tes yang diberlakukan untuk calon siswa baru. Harus memiliki surat rekomendasi dari KONI daerah, Dinas pendidikan daerah, Dinas olahraga daerah, dana data prestasi minimal di tingkat provinsi.
Selain itu kelengkapan lain seperti fotocopy raport dengan minimal nilai 6,0, ijazah terakhir, surat keterangan kesehatan dan berusia maksimal 16 tahun, juga harus terpenuhi. Apabila semua persyaratan lengkap dan hasil tes menunjukkan kelulusan, siswa yang bersangkutan mendapatkan subsidi penuh selama menempuh pendidikan di sekolah atlet Ragunan. Sekian ulasan mengenai sekolah olah raga ragunan.
Mau jadi altet? Bisa nih daftar di sekolah ini, pict by canva.com
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.