Penulis: Richie Kenza Efruan – UKI
Bayangkan kamu mendengar sebuah lagu dengan melodi yang begitu familiar, namun tidak ada satu pun informasi tentang siapa penyanyinya, judul lagunya, atau kapan lagu itu dirilis. Tidak tercatat di arsip manapun, tidak ada jejak di platform musik, bahkan mesin pencari pun tak bisa menjawab. Fenomena inilah yang dikenal dengan Lostwave—musik yang “hilang”, tak teridentifikasi, dan sering kali menjadi misteri yang membingungkan sekaligus memikat para penjelajah internet dan peneliti musik.
Makna lagu ini secara singkat adalah tentang persatuan, harapan, dan cinta. Lagu ini mengajak untuk tidak menjalani hidup sendirian, tetapi saling mendukung, berbagi cinta, dan menghadapi tantangan bersama demi kebahagiaan dan kedamaian. Pesannya positif: bersama, kita bisa lebih kuat dan bahagia.
Makna lagu ini secara singkat adalah tentang keberanian mencoba hal-hal baru dalam hidup bersama seseorang — menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan, dan menjalani hidup yang bebas dan indah seperti seorang bohemian. Lagu ini mengajak untuk mengambil kesempatan dan menikmati momen, karena bisa saja itu membawa keindahan dan keajaiban.
Empat bulan kemudian, pada 11 April 2024, YouTuber JayRidders mengunggah versi yang telah dikoreksi nadanya (pitch-corrected), mengungkapkan bahwa lagu tersebut awalnya direkam dalam nada PAL—format khas siaran Eropa.
Situasi menjadi lebih menarik pada 16 April 2024, saat pilo membagikan cuplikan kedua lewat Vocaroo sebagai tanggapan terhadap komentar negatif dari pengguna lain, BASTARD. Cuplikan tersebut menampilkan bagian chorus dan post-chorus. JayRidders kembali mengunggah versi pitch-corrected dari potongan terbaru ini. Dalam kesempatan itu, pilo juga menambahkan bahwa lagu tersebut ia rekam dari siaran FM antara tahun 2001 hingga 2002, dan berasal dari kaset pita.
Penyebaran lagu makin meluas ketika pada 24 April 2024, akun YouTube Ziro, yang dikenal dalam komunitas lostwave, mengunggah ulang lagu tersebut guna menarik perhatian dan memperluas pencarian. Ia menggunakan gambar yang sudah identik dengan lagu ini di berbagai forum.
Puncak pencarian mulai terlihat saat pilo mengunggah cuplikan ketiga pada 25 Mei 2024. Tak lama, dua pengguna Discord, McKiddie dan Murphy, berhasil mengidentifikasi lagu tersebut sebagai remix dari lagu “Drive Me” oleh K-Girls, berdurasi tiga menit. Namun versi lengkap berdurasi lima menit masih belum ditemukan.
Hingga akhirnya, pada 29 Mei 2024, seorang pengguna Reddit bernama TheAlanRoblox berhasil menemukan versi penuh berdurasi lima menit. Menariknya, pengguna lain, sirlilypad7, menyadari bahwa bagian dalam cuplikan ketiga pilo tidak ada dalam tiga versi lagu yang tersedia, mengisyaratkan adanya versi keempat yang belum ditemukan.
Sayangnya, meskipun lagu telah diidentifikasi, identitas para vokalis masih menjadi misteri, dan yang diketahui adalah band ini merupakan band asal Meksiko. Upaya untuk menghubungi sang produser berujung buntu karena komunikasi yang terputus. Penelusuran pun akhirnya dihentikan.
Lagu “Drive Me” kemungkinan besar mengangkat tema gairah, ketertarikan emosional atau romantis yang intens, dengan nuansa energik dan elektronik khas house music awal 2000-an. Judul “Drive Me” sendiri menyiratkan dorongan batin atau perasaan yang sangat kuat — bisa berarti cinta yang membuat seseorang tergila-gila, atau bahkan rasa kehilangan kontrol akibat hasrat yang tak terbendung.
Dengan genre remix yang menggabungkan sentuhan dance-pop atau eurobeat, lagu ini mungkin dirancang untuk menyampaikan kebebasan, kerinduan, dan daya tarik emosional yang memacu adrenalin. Ketika musik dan lirik bersatu, “Drive Me” menjadi simbol dari emosi yang menggila namun mengasyikkan, sesuatu yang sangat cocok dengan suasana klub atau kenangan remaja awal 2000-an.
Makna lagu ini secara singkat adalah tentang seseorang yang sangat mencintai pasangannya dan ingin memperbaiki hubungan mereka. Ia merasa sakit hati, tapi tetap setia dan berharap pasangannya berhenti menyakitinya. Lagu ini menyampaikan keinginan untuk hubungan yang lebih baik, penuh cinta dan komitmen, tanpa drama lagi.
Pada 22 Desember 2018, seorang pengguna WatZatSong dengan nama pengguna Gabor72 mengunggah sebuah potongan lagu berdurasi 30 detik yang diklasifikasikan sebagai lagu rock berbahasa Inggris. Gabor tidak menyertakan informasi apapun mengenai lagu tersebut dan tidak pernah aktif kembali untuk membagikan versi penuh lagu tersebut.
Selama bertahun-tahun, lagu ini nyaris terlupakan—hingga akhirnya mencuat kembali pada akhir 2023. Seorang YouTuber bernama alonzooop mengunggah ulang cuplikan lagu tersebut dengan gambar stok “Orange Dude” di samping dua dadu, yang menjadi ikon visual lagu ini di komunitas internet. Video tersebut meledak dengan lebih dari 600 ribu penayangan, membangkitkan rasa penasaran komunitas global.
Pada 9 Desember 2023, subreddit pencari lagu r/NowIKnowItsJustAGame dibuat secara khusus untuk mengidentifikasi lagu misterius ini.
Namun pencarian berubah menjadi emosional pada 6 Mei 2024, saat seorang pengguna berhasil melakukan reverse image search terhadap foto profil Gabor72 dan menemukan bahwa Gabor telah wafat. Hal ini dikonfirmasi melalui akun Facebook-nya, di mana istrinya memposting sertifikat kematian Gabor.
Tanggal 12 Mei 2024, pengguna Reddit Rich-Truck-2820 berhasil menghubungi putri Gabor, Dorka, yang bersedia membantu pencarian. Ia menyatakan bahwa ayahnya kemungkinan merekam lagu tersebut dari radio Italia atau Hungaria antara 1985–1996, karena Gabor merupakan penggemar musik Italia. Dorka juga menyebut bahwa sang ayah tidak memiliki koleksi piringan hitam dan kemungkinan lain adalah bahwa lagu itu diunduh dari Limewire.
Setelah penantian panjang, pada 30 Juni 2024, Dorka berhasil menemukan versi penuh lagu tersebut dan mengunggahnya ke Google Drive. Lagu itu memiliki label keliru sebagai Der G.E.R.D. – Just A Game.
Hari yang sama, seorang pengguna bernama Cubing Crusader menemukan entri hak cipta lagu berjudul Just A Game (Here I Stand, All Alone Again) oleh Christof Bachmeier. Judul ini cocok dengan lirik lagu dan durasi yang serupa, menandakan kesamaan. Pengguna PersonOfDistraction menemukan karya lain dari Christof dan menyadari kemiripan gaya vokal dan musik.
Tanggal 1 Juli 2024, pengguna Kutsu berhasil menghubungi langsung Christof, yang mengonfirmasi bahwa dialah pencipta lagu tersebut bersama band-nya Change To Win. Ia mengungkapkan bahwa lagu itu dibuat tahun 1988 untuk sebuah konser amal di Afrika, dengan hanya 500 kopi lagu yang diproduksi, dan sekitar 200–300 kopi berhasil terjual.
Pada 8 Juli 2024, Christof mengunggah video di saluran YouTube-nya yang menampilkan rekaman studio lagu tersebut, termasuk footage dari Mario, vokalis, saat menyanyikan bagian chorus, serta audio HQ versi penuh.
Judul lengkap lagu, “Just A Game (Here I Stand, All Alone Again)”, mencerminkan perasaan kesepian, penyesalan, dan kontemplasi atas cinta yang kandas. Lirik pembuka “Here I stand, all alone again” secara gamblang menyiratkan perasaan terabaikan atau ditinggalkan, kemungkinan oleh seseorang yang sangat dicintai.
Tema lagu ini berkutat pada gagasan bahwa cinta — atau hidup itu sendiri — hanyalah sebuah permainan, di mana seseorang bisa menang, kalah, tertipu, atau bahkan ditinggalkan. Ada nuansa eksistensial dan emosional, seakan-akan si penyanyi menyadari bahwa meskipun ia telah mencurahkan segalanya, ia tetap berdiri sendirian — mungkin karena orang yang ia cintai tidak melihat hal yang sama.
Dari sisi musikalitas, lagu ini membawa warna khas rock ballad akhir 80-an, dengan atmosfer melankolis namun penuh kekuatan emosional, yang membuatnya menggugah perasaan pendengar — terlebih karena konteks realita di balik pencarian lagu ini.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.