Penulis: I Putu Agus Wargiana – Tempat Belajar
Halo, Sunners! apa kamu pernah merasa energi terkuras setelah ngobrol sama beberapa teman toxic di sekolah, dan juga perilakunya kasar? Bukannya makin semangat, malah makin kepikiran dan capek sendiri. Apalagi kalau orang itu teman yang setiap hari ada di sekitar kita. Nah, bisa jadi itu benar. Sebelum masuk pada tips menghadapi teman toxic, kita cari tahu terlebih dahulu, apa saja ciri-ciri teman toxic yang ada di Sekolah.
Berteman harusnya buat kita nyaman dan bahagia, tapi kalau temannya toxic? Wah, malah bikin stres! Beberapa ciri teman toxic yang harus kalian waspadai:
Kalau terus-terusan seperti ini, bisa membuat mental jadi capek dan kehilangan rasa percaya diri. Jadi harus segera diatasi ya.
Bayangkan kalau kamu bisa bebas dari lingkaran toxic ini. Tidak ada lagi konflik, tidak ada yang merendahkan, dan kamu lebih fokus ke teman-teman yang benar-benar support kalian. Rasanya pasti lebih nyaman dan nggak stres! Jadi biar nggak terus-terusan terjebak dalam hubungan pertemanan yang toxic, kamu bisa coba beberapa tips berikut ini:
Jangan dianggap remeh! Kalau kamu selalu merasa capek secara emosional setelah ngobrol dengan dia, coba cek apakah teman kamu termasuk teman toxic, dengan cara mengidentifikasi ciri–ciri perilakunya.
Kamu tidak perlu menentang teman kamu yang kasar. Cukup mulai kurangi interaksi, cari kesibukan lain, dan alihkan perhatian ke teman yang lebih suportif.
Kalau teman kamu sering maksa atau ngatur, beranikan diri untuk menolaknya. Kamu bisa jelaskan dengan tegas tapi tetap sopan. Contoh :
Teman: “Ayo, ikut aku! Kamu harus ikut!”
Kamu: “Maaf, sebelumnya aku nggak bisa ikut. Karena ada kegiatan lain yang mendesak.”
Kamu: “Mungkin di lain waktu saja atau aku kabari lagi.”
Teman: “Belikan, aku jajan!”
Kamu: “Maaf, sebelumnya aku nggak bisa membantumu. Mungkin kamu merasa lebih santai dibelikan terus oleh teman, sebenarnya itu bisa dilakukan sendiri. Mungkin kamu gak merasa keberatan tapi bisa jadi teman kamu yang keberatan, apalagi kamu minta tolong di saat teman kamu lagi sibuk. Tentunya bukan pilihan yang bijak.”
Contoh kalimat di atas bisa disesuaikan dengan keadaan kamu sekarang, intinya tetap sopan dan jangan tampak emosional.
Teman toxic sangat suka cari perhatian dengan membuat kekacauan. Daripada ikutan pusing, lebih baik kamu hindari terlibat dengan dia.
Teman baik itu yang bisa buat kalian berkembang, bukan yang bikin minder atau stres. Cari lingkungan yang lebih positif dan suportif.
Kalau situasinya udah kelewatan, misalnya sampai bullying atau manipulasi berat, jangan ragu buat minta bantuan guru atau konselor sekolah
Kesimpulan
Sunners, tidak semua teman itu baik buat kita. Kalau ada yang buat kamu nggak nyaman, sering ngejek, atau malah bikin stres, mungkin saatnya evaluasi pertemanan kalian. Berteman seharusnya buat kalian happy dan berkembang, bukan sebaliknya! Jadi, jangan takut buat menjauhi dari orang-orang toxic dan carilah lingkungan yang lebih positif.
Inilah cara mengatasi teman toxic di sekolah, semoga apa yang kami sampaikan bisa membantu kamu terhindar dari teman toxic namun dengan cara yang positif. Kami tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. Semoga kita semua bisa saling evaluasi diri agar terbentuk pertemanan yang solid.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.