Majalah Sunday

Punya Pasangan Avoidant, Pertahanin Atau Tinggalin?

Penulis: Sindi Alfian A — Universitas Brawijaya 

Mempunyai pasangan dengan seorang avoidant bisa jadi pengalaman yang penuh tantangan. Bagi banyak orang, sikap orang avoidant yang cenderung menjaga jarak emosional, sulit untuk membuka diri, dan sering terlihat cuek akan menimbulkan kebingungan dan rasa tidak aman dalam hubungan.

Jika kamu punya pasangan avoidant, apakah kamu harus bertahan atau justru lebih baik meninggalkan? Yuk, simak lebih lanjut artikel ini yang akan membahas cara terbaik menghadapi pasangan avoidant agar kamu bisa tahu keputusan apa yang harus dipilih.

Apa Itu Avoidant?

Avoidant adalah istilah psikologi yang merujuk pada kepribadian seseorang yang cenderung menghindari kedekatan emosional atau interaksi yang terlalu intim.

Orang avoidant seringkali terbiasa menjaga jarak fisik dan emosional. Mereka juga bisa tiba-tiba menghilang saat merasa hubungannya terlalu dekat atau bergantung. Orang avoidant biasanya cenderung memilih menghindari membicarakan konflik daripada membicarakannya. Mereka sering terlihat dingin atau cuek karena kurang bisa mengekspresikan perasaannya secara terbuka.

Feeling lonely akibat punya pasangan avoidant

Tantangan Saat Kamu Punya Pasangan Avoidant

Berhubungan dengan orang avoidant akan terasa lebih menantang karena sifatnya yang sulit membuka diri dan membangun hubungan emosional sehingga kamu akan merasa diabaikan atau tidak dihargai. Berikut adalah beberapa dampak yang akan kamu rasakan saat memiliki pasangan avoidant.

Feeling Lonely

Pasangan avoidant jarang mengekspresikan perasaan kasing sayangnya secara verbal atau fisik. Hal ini mungkin akan membuat kamu merasa kurang dipedulikan.

Mudah Terjadi Salah Paham

Sikap orang avoidant yang cenderung menutup diri dan menghindar saat terjadi konflik dapat disalahtafsirkan oleh pasangannya sebagai bentuk ketidakpedulian.

Menurunnya Kualitas Hubungan

Apabila pola hubungan seperti ini diteruskan, akan membuat suatu hubungan terasa datar, kurang hangat, dan tidak memuaskan secara emosional.

Kebimbangan saat mempunyai pasangan avoidant

Mana Yang Lebih Baik Ketika Punya Pasangan Avoidant? Pertahanin Atau Tinggalin?

Kalau Kamu Pilih Bertahan...

Kamu harus memiliki kesabaran ekstra dan mulai memahami bagaimana pola pikir pasangan avoidant. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman agar pasangan avoidant kamu tidak merasa terancam saat mencoba membuka diri.

Selalu lakukan komunikasi yang terbuka dan hindari guilt-tripping atau menuntut mereka untuk berubah sikapnya secara instan. Beri waktu dan ruang untuk pasanganmu beradaptasi dengan kedekatan emosional.

Kabar baiknya, biasanya pasangan avoidant cenderung mandiri dan menghargai ruang pribadi. Jadi, meskipun kamu berpacaran kamu tetap punya waktu untuk diri sendiri.

 

Kalau Kamu Pilih Tinggalin...

Kamu bisa memilih untuk meninggalkan apabila pasanganmu benar-benar tertutup dan tidak menunjukkan usahanya untuk berubah. Tinggalkan apabila usaha kamu untuk membangun hubungan sama sekali tidak merubah sikapnya sedikitpun. Jangan biarkan kamu terus-menerus merasa tidak dihargai, kesepian atau bahkan sampai kehilangan jati diri.

Apabila kamu benar-benar memilih meninggalkan, sampaikan keputusan kamu dengan jujur. Hindari saling menyalahkan  dan komunikasikan dengan jelas agar hubungan selesai secara dewasa.

Selalu ingat bahwa kamu harus mengutamakan kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi terlebih dahulu. Meninggalkan hubungan yang tidak sehat bukanlah kesalahan, itu merupakan bentuk cinta pada diri sendiri.

 

*****

Hubungan dengan pasangan, baik yang karakternya avoidant maupun punya keunikan karakter lainnya, memang penuh tantangan, tapi bukan berarti mustahil untuk dijalankan. Pilihan untuk bertahan atau meninggalkan sepenuhnya berada di tangan kamu. Selalu ingat porsi kemampuan kamu, jangan ragu untuk meninggalkan apabila hubungan kamu semakin lama semakin terasa tidak sehat.

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 147