Majalah Sunday

Pubertas Tanpa Panik: Panduan Realistis Buat Remaja

Penulis: Dieny Zaina Izzati – UNJ

Coba deh jujur ke diri sendiri—pernah gak sih kamu ngerasa bingung atau bahkan panik sama perubahan yang terjadi di tubuh atau perasaanmu? Suara tiba-tiba jadi berat, jerawat mulai muncul, atau kamu jadi mudah tersinggung tanpa tahu kenapa? Tenang… kamu nggak sendiri.

Itu semua tandanya kamu sedang melewati masa pubertas, dan percaya deh, itu 100% wajar.

Apa Itu Pubertas?

Pubertas adalah masa di mana tubuhmu berkembang dari anak-anak menuju dewasa. Ini terjadi karena hormon di tubuh mulai aktif bekerja, terutama hormon estrogen (untuk perempuan) dan testosteron (untuk laki-laki).

Biasanya pubertas dimulai di usia 9–14 tahun, tapi tiap orang bisa beda-beda. Dan gak apa-apa banget kalau kamu mulai lebih cepat atau lebih lambat dari teman-temanmu. Tubuh punya waktunya sendiri!

pubertas

Perubahan yang Pasti Terjadi

1. Fisik

Perempuan
  • Pertumbuhan payudara secara bertahap mulai dari munculnya benjolan kecil di bawah puting hingga pembentukan payudara dewasa.
  • Tumbuhnya rambut halus di area ketiak dan kemaluan yang lama-kelamaan menjadi lebih kasar dan lebat.
  • Pinggul membesar dan melebar karena peningkatan jaringan lemak yang dipengaruhi hormon estrogen dan progesterone.
  • Pertambahan berat badan akibat peningkatan jaringan lemak di beberapa bagian tubuh seperti paha, pinggul, dan payudara
  • Tinggi badan meningkat pesat selama masa pubertas.
  • Menstruasi pertama (menarche) sebagai tanda pubertas yang khas pada perempuan.
  • Perubahan kulit, seperti muncul jerawat akibat peningkatan aktivitas kelenjar minyak.
Laki-Laki
  • Pembesaran testis dan penis, tanda awal pubertas pada laki-laki.
  • Pertumbuhan rambut halus di area kemaluan, ketiak, dan wajah (kumis dan jenggot).
  • Perubahan suara, menjadi lebih berat dan dalam akibat pembesaran laring.
  • Pertumbuhan otot tubuh yang lebih nyata dan pembentukan dada seperti pria dewasa. 
  • Tinggi badan bertambah pesat, dengan peningkatan sekitar 7-9,5 cm per tahun. 
  • Mimpi basah sebagai tanda aktivitas hormon seksual.
  • Peningkatan keringat dan bau badan akibat kelenjar keringat yang lebih aktif.
Umum  (Laki-laki dan Perempuan)
  • Pertumbuhan rambut di area tubuh tertentu, seperti ketiak dan kemaluan. 
  • Perubahan tinggi dan berat badan secara signifikan.
  • Perubahan pada kulit, termasuk muncul jerawat.
  • Aktivitas kelenjar keringat meningkat sehingga mudah berkeringat.

2. Emosi

  • Perubahan suasana hati (mood swings): Remaja sering mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan tidak terduga, seperti tiba-tiba merasa sangat bahagia lalu berubah menjadi sedih, marah, atau cemas. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon selama masa pubertas.

  • Emosi yang tidak stabil: Emosi remaja cenderung naik turun, mudah tersinggung, dan kadang sulit mengendalikan impuls. Mereka bisa merasa euforia lalu tiba-tiba marah atau sedih tanpa alasan yang jelas.

  • Meningkatnya sensitivitas: Remaja menjadi lebih sensitif terhadap kritik, penolakan, atau kegagalan. Mereka bisa bereaksi lebih kuat terhadap situasi yang sebelumnya tidak terlalu mengganggu.

  • Krisis identitas: Remaja mulai mencari jati diri, mempertanyakan siapa mereka, dan apa yang mereka inginkan dalam hidup. Hal ini bisa menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian tentang identitas diri.

  • Tekanan dalam hubungan sosial: Remaja mulai tertarik pada hubungan romantis dan seksual, serta lebih mudah terpengaruh oleh teman sebaya. Mereka juga bisa merasa cemas atau stres menghadapi tuntutan sosial baru.

  • Ingin mandiri dan kebebasan: Remaja cenderung ingin lebih mandiri, menghabiskan waktu dengan teman sebaya, dan kadang menghindari interaksi dengan keluarga.

  • Mudah merasa cemas atau stres: Tekanan dari sekolah, keluarga, atau teman sebaya bisa membuat remaja mudah merasa cemas, stres, atau bahkan depresi jika tidak mampu mengelola tekanan tersebut dengan baik.

pubertas

Tapi... Kok Rasanya Aneh Ya?

Pubertas memang bisa bikin kamu merasa canggung. Badan berubah, emosi gak stabil, dan kadang kamu sendiri bingung harus cerita ke siapa.

Tapi justru di sinilah pentingnya belajar tentang pubertas dari sumber yang benar. Bukan dari mitos, gosip, atau video random yang gak jelas.

Cara Hadapi Pubertas Tanpa Panik

1. Edukasi Diri

Baca buku, cari artikel dari sumber medis/tepercaya, tanya guru BK, atau nonton konten edukatif tentang kesehatan remaja.
Semakin kamu ngerti, semakin tenang rasanya.

2. Jaga Kebersihan dan Kesehatan

Jerawat? Bau badan? Itu biasa. Tapi kamu bisa jaga diri dengan:

  • Mandi 2x sehari
  • Ganti baju dalam rutin
  • Makan sehat dan tidur cukup

3. Bicara dengan Orang yang Kamu Percaya

Curhat ke orang tua, kakak, atau guru bisa bikin kamu merasa lebih ringan. Gak harus langsung semua diceritain kok—mulai aja dari yang bikin kamu bingung.

4. Jangan Bandingin Diri

Ingat: tiap orang beda. Ada yang tinggi duluan, ada yang masih pendek. Ada yang cepat dewasa, ada yang butuh waktu. Dan semua itu oke banget. Jadi, kamu gak perlu khawatir ketika perkembangan dalam dirimu tidak secepat perkembangan teman-temanmu yang lain.

5. Punya Aktivitas Positif

Ikut ekstrakurikuler, olahraga, hobi, atau komunitas bisa bantu kamu tetap aktif dan percaya diri. Kadang perubahan terasa lebih ringan saat kamu sibuk melakukan hal yang kamu suka.

Kamu Gak Aneh—Kamu Tumbuh

Pubertas bukan kutukan. Ini tanda kamu sedang tumbuh. Kadang memang gak nyaman, tapi ini fase penting yang bikin kamu jadi lebih kuat dan mandiri.

Gak perlu takut sama perubahan—peluk aja prosesnya. Kamu gak sendirian, dan kamu pasti bisa melewatinya.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 79