Hi Sunners !
Kalian penasaran nggak dengan kehidupan siswa di pondok pesantren?
Bagaimana ya kira-kira siswa pesantren menyeimbangkan kesibukan sekolah dengan kegiatan di ponsok pesantren? Yuk langsung kepoin kegiatan siswa pesantren berikut….
Lasem adalah salah satu daerah yang berada di Kabupaten Rembang. Julukan kota santri sudah melekat di stigma masyarakat, karena di Lasem terdiri beberapa pondok pesantren dan banyak para kiai. Salah satunya Pondok Pesantren Nailun Najah yang berada di desa Sumber Girang, Lasem. Santri yang mondok di Nailun Najah terdiri dari beragam usia, mulai dari usia 3 tahun sampai dengan usia 20-an tahun. Masa remaja mereka habiskan dengan kegiatan yang produktif. Sebagian besar santri di PP NN tersebut adalah anak remaja, karena kebanyakan dari mereka adalah seorang pelajar yang merantau untuk mencari ilmu agama. . Sebelum adanya pandemi, setiap pagi para santri pergi ke sekolah, baik SMP, MTs, MA, maupun SMA.tetapi saat ini santri-santri mengisi waktunya dengan kegiatan yang produktif. Setelah belajar secara daring, mereka melakukan tugas-tugas yang ada di pondok pesantren, seperti mencuci, mengaji kitab, dan setoran.
Kehidupan sehari-hari di pondok pesantren sudah terjadwalkan, terutama jadwal mengaji kitab-kitab ulama salaf. Maka bisa dikatakan bahwa waktu para santri tidak ada yang terbuang sia-sia. Banyaknya jumlah santri, tentu membutuhkan pengurus-pengurus yang membantu pihak pemilik pesantren untuk mengkoordinir semua kebutuhan santri. Selain pengurus, di pondok pesantren juga ada sekelompok orang yang disebut “Mbak Ndalem”. Berbeda dengan santri biasa dan pengurus, “Mbak Ndalem” bertugas untuk melayani atau menjadi abdi untuk Bu Nyai dan keluarga. Hal tersebut merupakan bentuk mengabdi santri kepada kyainya. Kegiatan para mbak ndalem antara lain membantu keluarga ndalem, seperti mencuci, memasak, siap sedia jika dibutuhkan. Mereka melakukan setiap kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh berkah kiai.
“Anak pondok ya tergantung juga, sih, Mbak. Dia di posisi ndalem, santri biasa, atau pengurus. Kalau santri biasa, kegiatannya sesuai jam kegiatan pondok, terus mengerjakan tugas individual kayak nyuci, belajar, dan lain-lain. Kalau yang ikut ndalem, selain melakukan kegiatan wajib pondok, mereka juga melakukan tugas sebagai abdi ndalem.” Ungkap Lilis selaku Ketua Pondok Pesantren Nailun Najah Putri.
Biasanya santri yang mengabdi di ndalem kisaran usia belasan tahun, kebanyakan dari mereka masih duduk di bangku SMA. Sedangkan pengurus pondok, biasanya santri-santri tersebut berusia 17-20 an tahun. Sebagaimana yang telah disebutkan, pengurus bertugas untuk mengkoordinir segala urusan di pondok pesantren. Tugas pengurus kurang lebih mengatur administrasi, mengawasi santri biasa, mengatur perizinan, dan memberikan program-program kegiatan untuk santri biasa, seperti perayaan hari santri, mengadakan perlombaan untuk santri, khotmil quran, dan lain-lain.
“Kalau pengurus ya melakukan kegiatan selain kegiatan pondok. Ada tugas mengurus seluruh kebutuhan pondok, terlebih tugas yang dibebankan menjadi pengurus.” Tambah Lilis.
Gimana Sunners? Sekarang terjawab kan rasa penasaran kamu dengan segudang kegiatan yang dilakukan siswa pondok pesantren.
Penulis: Diana Abdillah – Universitas Negeri Jakarta