Penulis: Naila Alfi Najwa Alfaiza- Universitas Gadjah Mada
Tak terasa Ramadan sudah di depan mata, saatnya seluruh umat Islam bersama-sama menderap langkah menyambut bulan yang begitu suci nan megah ini. Suasana bulan Ramadan yang begitu hangat mengalun lembut di setiap rumah-rumah, membawa kedamaian dan keakraban antarsesama. Momen-momen seperti inilah menjadi ajang menjalin silaturahmi, yang tentunya akan berbeda pada bulan-bulan lainnya. Namun, tidak hanya sebatas sebagai ajang silaturahmi saja, bulan ini pun juga banyak memberikan keakraban lewat budaya takjil yang dihadirkan. Beragam pilihan takjil berupa makanan atau minuman siap untuk berjajar di meja rumah-rumah maupun di stan-stan street food.
Seluruh rangkaian ibadah saat Ramadan, mulai dari tarawih, sahur, berpuasa mulai dari terbit fajar hingga masuk waktu berbuka puasa, serta ibadah-ibadah yang lainnya akan dikerjakan oleh seluruh umat Islam. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sudah menjadi kewajiban. Akan tetapi, menahan lapar dengan menonton mukbang juga menjadi pilihan bagi kebanyakan orang buat nunggu waktu berbuka. Gimana, related nggak, Sunners?
Dan yap, setelah mendengar bunyi beduk berbuka tiba, pastinya Sunners tidak sabar untuk menyantap hidangan-hidangan lezat yang sudah siap di depan meja kan? Takjil manis nan lezat siap terbang ke mulutmu untuk memanjakan lidahmu setelah seharian menahan lapar. Anyways, apakah di daerah tempat tinggal Sunners ada takjil wajib yang harus ada saat bulan Ramadan tiba? Buat Sunners yang pengen tahu, kira-kira apa aja sih santapan wajib berbuka puasa dari daerah-daerah di Indonesia, yuk kita sama-sama cari tahu lewat artikel ini!
Buat Sunners yang pecinta manis dan legitnya gula jawa, pilihan takjil ini bisa jadi favoritmu! Kue khas orang Maluku, kue asida, ini ada sejak zaman kolonial Belanda, lho. Terbatasnya makanan yang didapatkan orang Maluku yang menjadi buruh di perkebunan milik Belanda saat itu, menjadikan mereka menciptakan sebuah kue khas yang terbuat dari sagu dan gula merah. Kedua bahan tersebut diaduk menjadi kental dan dibentuk bulat pipih, kemudian di atas kue diberi parutan kelapa. Gimana, udah kebayang belum gurih dan legitnya kue ini, Sunners? Selain karena rasanya yang enak, kue ini menjadi alternatif makanan orang Maluku karena bisa bertahan lama dan mudah dibawa ke mana-mana.
Jika Sunners berkunjung ke Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang saat bulan Ramadan, Sunners akan menemukan kue khas yang satu ini. Nama jemunak ini berasal dari kalimat dalam bahasa Jawa, “Ujung-ujung ketemu kepenak”, yang dalam bahasa Indonesia berarti pada akhirnya menemukan kenikmatan. Dengan kata lain, maksud dari nama jemunak ini mengisyaratkan pengertian bahwa orang-orang Islam yang telah berpuasa sebulan penuh dengan hati yang niat ikhlas beribadah karena Allah SWT, pada akhirnya akan menemui kenikmatan. “Pertama ketela dikupas, dicuci, diparut kasar atau gerowol. Ketan yang telah dimasak setengah matang sebelumnya, ditaburi dengan ketela parut tadi. Setelah dikukus selama satu jam, kedua bahan tadi ditumbuk bersamaan.”, ungkap Ponisih, warga Desa Muntilan, yang diwawancarai oleh Kominfo Jawa Tengah. Taburan kelapa kukus dan gula jawa cair menjadi pelengkap takjil satu ini!
Kelezatan rasa dari takjil khas Gresik, Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Nama bongko kopyor berasal dari kata bubur nangka dan kelapa kopyor. Terbayang betapa kompleksnya rasa dari makanan ini saat bercampurnya bahan-bahan, seperti bubur mutiara, nangka, pisang, roti tawar, daging kelapa muda serut, yang diguyur dengan santan serta gula. Makanan ini dibungkus dengan daun pisang sehingga bisa dibayangkan betapa harumnya makanan ini ketika matang! Banyaknya bahan yang terdapat dalam jajanan ini menjadikan seseorang yang memakannya merasa kenyang walaupun masih makan satu bungkus.
Kota Lampung menjadi kota terakhir yang kita kepoin takjil daerahnya. Kue dadar sap dapat dikatakan sebagai pancake tradisionalnya masyarakat Lampung, lho, Sunners! Cara membuat kue yang satu ini tergolong sangat mudah dan bisa kamu praktikkan juga di rumah. Sunners hanya tinggal mencampurkan bahan-bahan, seperti tepung tapioka dan tepung terigu serta air, lalu cetak adonan seperti membuat kulit lumpia atau dadar gulung. Kemudian, isi kulit dengan mentega dan taburan gula pasir. Sunners bisa mencetak adonan dadar sap sesuai keinginan, tapi biasanya dadar sap berbentuk kotak atau segitiga.
Takjil-takjil khas dari berbagai daerah di Indonesia ini merupakan warisan budaya yang sangat perlu kiranya untuk dilestarikan bersama-sama, menjaga eksistensinya bukan hanya tugas masyarakat daerah saja, tetapi juga tugas kita bersama, Sunners! Rekomendasi takjil dalam artikel ini juga bisa menjadi refrensi ide jualan bagi Sunners yang ingin berjualan di bulan Ramadan ini.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!
Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.