Majalah Sunday

Pendidikan Seks Berbasis Sains: Mengapa Itu Penting di Era Modern?

Penulis: Dieny Zaina Izzati – UNJ

Kamu merasa bingung ketika tubuhmu mulai berubah? Tiba-tiba suara jadi lebih berat, tumbuh rambut di tempat-tempat baru, atau mulai datang bulan? Atau mungkin kamu pernah dengar kata “seks” dari teman, tapi nggak yakin itu maksudnya apa? Nah, semua ini sebenarnya bukan hal tabu, lho. Justru, ini adalah bagian penting dari pendidikan yang seharusnya kamu terima sejak dini.

Kalau kamu bisa belajar tentang sistem pernapasan di pelajaran IPA, kenapa gak bisa belajar tentang tubuh kamu sendiri, relasi sehat, dan cara menjaga diri? Yuk, ngobrol soal topik yang masih dianggap “tabu”, padahal justru penting banget buat remaja zaman sekarang: pendidikan seks berbasis sains

pendidikan seks

Apa Sih, Pendidikan Seks Berbasis Sains Itu?

Pendidikan seks berbasis sains adalah cara belajar tentang tubuh, hubungan, dan seksualitas yang dijelaskan berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan mitos atau rumor. Jadi, semua informasinya bisa dipertanggungjawabkan dan bermanfaat.

Pendidikan seks bukan berarti belajar hal yang “dewasa” atau tidak pantas. Justru sebaliknya, ini adalah ilmu penting tentang tubuh, emosi, relasi, dan tanggung jawab, yang disampaikan berdasarkan fakta dan penelitian ilmiah.

Ini bukan ajakan untuk “melakukan sesuatu”, tapi membantu kamu memahami perubahan diri, menghargai orang lain, dan menjaga diri dari bahaya seperti pelecehan atau informasi menyesatkan dari internet.

Kenapa Ini Penting Buat Kamu?

Di zaman digital seperti sekarang, informasi bisa datang dari mana saja, termasuk yang nggak benar atau menyesatkan. Tanpa edukasi yang tepat, banyak remaja jadi bingung atau salah ambil keputusan. Nah, pendidikan seks berbasis sains hadir untuk bantu kamu:

  1. Menjaga Kesehatan Diri

Dengan belajar, kamu jadi tahu cara menjaga kebersihan organ reproduksi, memahami pubertas, dan mengenali tanda-tanda jika ada masalah.

  1. Tahu Batasan dan Hak Diri

Kamu berhak untuk bilang “tidak” saat merasa nggak nyaman. Kamu juga belajar soal consent (izin dan kesepakatan) dalam relasi, bahkan sejak pertemanan.

  1. Mencegah Kekerasan atau Pelecehan

Di dunia nyata yang penuh dengan berbagai macam sifat manusia yang kadang tidak terduga, kamu bisa lebih peka mengenali situasi yang nggak aman, dan tahu cara mencari bantuan.

  1. Lebih Percaya Diri

Dengan tahu tentang tubuh dan perasaan sendiri, kamu jadi lebih nyaman jadi diri sendiri, dan nggak mudah dibohongi atau ditekan.

Apa Kata Ahli?

Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), pendidikan seks yang komprehensif justru membuat remaja lebih bertanggung jawab dan terlindungi. Riset menunjukkan bahwa remaja yang mendapatkan pendidikan seks berbasis sains:

  • Tidak terburu-buru untuk mencoba aktivitas seksual,
  • Lebih sadar akan risiko,
  • Lebih siap untuk mengatakan “tidak” jika merasa tidak nyaman,
  • Dan tahu harus mencari bantuan ke mana jika terjadi sesuatu yang salah.

Gimana Cara Belajarnya?

Pendidikan seks berbasis sains bisa diajarkan dengan cara yang sehat dan aman:

  • Lewat pelajaran Biologi atau BK
  • Forum diskusi remaja dengan narasumber profesional
  • Bahan ajar resmi yang sesuai usia (bukan konten sembarangan dari internet!)
 

Yang penting: ada ruang yang aman dan terbuka buat tanya, diskusi, dan belajar bareng.

Mitos vs Fakta

Biar gak salah kaprah, yuk cek beberapa hal yang sering bikin bingung:

“Kalau pacaran beneran, harus buktiin cinta.”
Mitos. Bukti cinta bukan soal fisik, tapi saling menghargai dan saling jaga.

“Nggak usah belajar pendidikan seks, nanti malah jadi penasaran.”
Mitos. Justru karena gak tahu, banyak orang cari tahu sendiri dan salah jalan. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mendapat pendidikan seks berbasis sains cenderung lebih paham risiko, lebih bertanggung jawab, dan lebih menunda hubungan seksual dibanding yang tidak mendapatkan pendidikan seks sama sekali.

“Kamu boleh bilang ‘tidak’ kapan saja kalau gak nyaman.”
Fakta. Ini bagian dari hak kamu sebagai individu.

“Pendidikan seks cuma bicara soal hubungan intim.”
Mitos. Pendidikan seks bukan cuma soal hubungan fisik, tapi juga tentang:

  • Pubertas & perubahan tubuh

  • Konsentasi dan batasan pribadi

  • Emosi dan relasi sehat

  • Hak atas tubuh sendiri

  • Cara menghadapi pelecehan

Apa yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang?

  • Cari informasi dari sumber yang benar: misalnya situs kesehatan remaja, edukator terpercaya, atau dokter sekolah.
  • Berani tanya (kalau nyaman) ke guru, kakak, atau orang tua.
  • Hindari cari info dari media sosial yang gak jelas asalnya.
  • Ingat: belajar soal ini bukan memalukan, tapi tanda kamu sayang sama dirimu sendiri.

Ilmu Itu Perlindungan, Bukan Larangan

Pendidikan seks berbasis sains itu bukan larangan, bukan ajaran sesat, dan bukan hal tabu. Ini adalah bekal penting buat anak muda biar bisa tumbuh dengan sehat, tahu batasan, dan lebih siap menghadapi dunia nyata.

Pendidikan seks berbasis sains bukan tentang “mengajari seks”, tapi tentang memberi pemahaman, perlindungan, dan rasa tanggung jawab. Di era modern ini, kamu punya hak untuk tahu dan paham agar bisa mengambil keputusan yang tepat untuk masa depanmu.

Pendidikan seks bukan soal menjadi cepat dewasa, tapi tentang menjadi remaja yang lebih cerdas. Kamu berhak tahu, kamu berhak jaga diri. Belajar soal ini bukan karena kamu nakal, tapi karena kamu cerdas.

Jadi, kamu pilih tahu dari sains, atau dari rumor?

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 44