Penulis: Dinda Novariani – Universitas Negeri Malang
Semakin dewasa, kita semakin gampang sadar kalau banyak hal kecil di bulan Ramadan yang nggak kita perhatikan, salah satunya yaitu pacaran waktu puasa. Banyak yang mengabaikan fakta ini dan meneruskan hubungan mereka tanpa mengetahui alasan pacaran dilarang. Kalau begitu, sebenarnya apa yang membuat pacaran ini tidak dianjurkan saat puasa? Apakah ada alasan biologis di balik hal tersebut? Nah, supaya Sunners lebih paham alasannya, yuk kita pahami bareng!
Menurut Dr. Ahmad Muhammad Diponegoro, ketika berpuasa, hormon testosteron mengalami penurunan yang akibatnya bisa menurunkan gairah seksual. Walau begitu, beberapa hari setelah puasa, kadar testosteron tadi bakal meningkat dan bahkan lebih banyak dari sebelumnya. Hal yang sama pun terjadi pada perempuan, ketika berpuasa hormon estrogen mereka akan menurun, sedangkan beberapa hari setelahnya hormon tersebut akan naik. Peristiwa ini membuat kedua belah pihak mengalami kesuburan
Walau peristiwa ini membawa kesuburan organ reproduksi, ada efek samping yang disebabkan perubahan hormon tadi. Perubahan hormon ini berdampak pada kondisi emosional seseorang, baik perempuan maupun laki-laki. Menurut alodokter, laki-laki yang mengalami penurunan produksi hormon testosteron akan mengalami Irritable Male Syndrome (IMS), situasi yang mirip dengan PMS pada perempuan. Perempuan yang mengalami penurunan hormon pun akan mengalami PMS juga. Alhasil, karena itulah saat puasa kita sering emosian.
Dari penjelasan sebelumnya, bisa Sunners ketahui bahwa kadar hormon yang turun pada perempuan dan laki-laki membuat mereka kehilangan gairah seksualnya, sebagai gantinya, mereka akan sulit mengendalikan emosinya. Hal tersebut bisa mengakibatkan kita melakukan kekerasan secara fisik maupun psikologis pada pacar.
Sebaliknya, ketika sudah berbuka, gairah seksualnya akan meningkat dan berpotensi membuat seseorang bisa keterusan. Tentunya, saat puasa kita semua tidak menginginkan hal yang terburuk untuk terjadi, bukan? Lantas, apa yang harus kita lakukan?
Dalam hal apapun, berlebihan itu tidak baik, apalagi berhubungan terlalu dalam dalam pacaran saat puasa. Karena itu, penting bagi kita untuk memberi batasan dalam pacaran untuk kebaikan masing-masing. Caranya? Sunners bisa coba ikutin tips-tips di bawah ini:
Stop dulu ketemuannya, fokus sama ibadah masing-masing. Pegangan tangan doang itu bisa memicu hormon yang membuat bergairah, lho. Kalau kelewatan, bisa-bisa puasa Sunners batal, deh. Jadi sebisa mungkin ketemuannya dikurangin, ya, kalau nggak urgent!
Apapun yang membuat kita terpancing untuk ejakulasi itu sangat nggak dianjurkan, deh, saat puasa. Dikarenakan hal tersebut berpotensi membuat puasa kalian batal puasanya karena terangsang dan mengeluarkan air mani. Kurangin dulu obrolan sensualnya, yuk fokus ke ibadah dulu.
Bahaya banget kalau berduaan doang di tempat sepi, karena bisa saja salah satu pihak malah ambil keuntungan karena lagi nggak ada orang. Sebisa mungkin, kalau mau lakuin sesuatu bersama lakukan di tempat yang ramai, ya. Supaya kalian bisa saling menjaga diri masing-masing juga.
Selain untuk menata ulang hubungan yang positif dengan pasangan, kalian bisa gunakan Ramadan untuk memperbaiki diri, yaitu dengan cara:
Tergantung orangnya, pacaran bisa menimbulkan hal yang positif ataupun negatif. Bukan berarti pacaran dilarang sepenuhnya, pacaran boleh-boleh saja. Asalkan Sunners bisa menjaga diri dan pasangan, maka pacaran bukan hal yang sepenuhnya buruk. Ingat untuk selalu upgrade diri sendiri terlebih dahulu dan menenangkan hati di bulan Ramadan ini supaya ibadah kalian selalu lancar. Jangan lupa selalu jaga kesehatan Sunners dan juga self-love!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!
Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.
Penulis: Nama – Asal Institusi
Paragraf pertama
(harus ada keyphrase)
paragraph isi
(di setiap paragraf isi gak perlu ada keyphrase)
paragraph isi
(di setiap paragraf isi gak perlu ada keyphrase)
Ini paragraf kesimpulan atau penutup
(Tidak harus ada keyphrase di dalamnya!)
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!
Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.