Majalah Sunday

Ngomongin Vape: Jenis Rokok Elektrik dan Efeknya yang Perlu Kamu Tahu!

Penulis: Jihan Maulida Fadhilah – UNJ

Rokok elektrik atau yang lebih sering disebut vape memang bukan hal baru, tapi popularitasnya makin meningkat, terutama di kalangan anak muda. Alasannya? Vape dianggap lebih “modern”, punya banyak pilihan rasa, dan katanya lebih aman dibanding rokok konvensional. Tapi, sebenarnya gimana sih jenis-jenis vape itu? Dan apa efeknya buat tubuh?

Artikel ini nggak berniat menyalahkan siapa pun, hanya ingin ngobrol santai soal fakta-fakta yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan buat kamu yang penasaran atau sedang menggunakan vape.

Jenis Rokok Elektrik yang Paling Umum

Cigalike (Rokok Elektrik Mini)

Cigalike ini bentuknya mirip rokok biasa. Ukurannya kecil, simpel, dan biasanya sekali pakai (disposable). Biasanya cocok buat pemula yang baru coba-coba.

Vape Pen

Vape Pen adalah salah satu jenis rokok elektrik yang ukurannya seperti pulpen dan bisa diisi ulang. Biasanya punya baterai yang bisa diisi daya dan tangki untuk e-liquid. Banyak dipilih karena mudah dibawa dan nggak terlalu mencolok.

Pod System

Pod System memiliki bentuk yang lebih modern dan compact. Menggunakan pod berisi cairan nikotin, bisa sekali pakai atau refill. Banyak varian dan rasa, populer banget di kalangan remaja dan dewasa muda.

Mod (Box Mod atau Vape Mod)

Untuk jenis vape yang satu ini memiliki ukuran yang besar dan power-nya kuat. Bisa diatur suhu, watt, dan uapnya lebih tebal. Biasanya dipakai oleh pengguna yang sudah “advance”.

Rokok elektrik atau yang lebih sering disebut vape memang bukan hal baru, tapi popularitasnya makin meningkat, terutama di kalangan anak muda.
Pinterest: itzzmadzia0

Setiap jenis vape itu punya karakteristik dan cara pakai sendiri, dan sekarang pun udah banyak versi hybrid atau versi custom yang bisa dirakit sendiri sesuai selera.

E-Liquid: Bukan Sekadar Uap

Cairan yang dipakai di vape disebut e-liquid atau juice, dan biasanya terdiri dari:

  1. Propylene glycol (PG)
  2. Vegetable glycerin (VG)
  3. Nikotin (opsional)
  4. Perasa buatan (flavor)

Kandungan nikotin ini yang tetap membuat vape bisa bersifat adiktif. Meski terasa seperti hanya “asap wangi”, uap yang dihasilkan tetap membawa zat kimia yang bisa berdampak ke tubuh jika digunakan terus-menerus.

Pinterest: ros444lie

Efek Samping? Ada, Meski Nggak Langsung Terasa

Beberapa pengguna vape merasa lebih “lega” karena tidak ada bau menyengat seperti rokok biasa, dan mulut terasa lebih fresh. Tapi sebenarnya, ada juga efek yang bisa muncul—baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Efek Jangka Pendek Yang Sering Dilaporkan

  1. Tenggorokan kering
  2. Batuk ringan
  3. Sakit kepala
  4. Pusing, terutama bagi yang baru mulai

Kemungkinan Efek Jangka Panjang

  1. Ketergantungan nikotin (kalau juice-nya mengandung nikotin).
  2. Gangguan paru-paru (beberapa kasus seperti “popcorn lung” pernah ditemukan).
  3. Risiko penyakit jantung dan gangguan sistem pernapasan, meski butuh riset lebih lanjut.

 

Perlu dicatat, meski vape mungkin dianggap “lebih aman” dibanding rokok konvensional, itu bukan berarti sepenuhnya aman. Efeknya masih terus diteliti, dan belum ada jaminan bebas risiko.

Jadi, Gimana Harus Menyikapinya?

Vape bukan sekadar tren, tapi juga gaya hidup yang berkembang. Banyak orang yang menggunakannya sebagai jalan berhenti merokok, tapi nggak sedikit juga yang justru mulai karena tertarik dengan rasa-rasa unik dan desainnya yang keren.

Kalau kamu pengguna aktif, atau sedang mempertimbangkan untuk mulai, nggak ada salahnya juga untuk cari tahu lebih dalam soal kandungan, efek, dan cara pakai yang benar. Nggak perlu merasa disalahkan, karena yang penting kamu paham risikonya dan bisa ambil keputusan dengan sadar.

Vape bisa jadi terlihat keren atau menyenangkan, tapi tetap ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Artikel ini bukan buat melarang atau menakut-nakuti, cuma ingin ngajak kamu untuk lebih sadar bahwa setiap hal, termasuk vape, punya dua sisi. Gaya boleh modern, tapi kesehatan tetap jadi prioritas utama.

Kalau kamu udah tahu risikonya dan tetap memilih jalan itu, setidaknya kamu nggak “asal ngikut”, tapi benar-benar tahu apa yang kamu lakukan. Dan siapa tahu, suatu saat kamu memilih berhenti dan mulai gaya hidup yang lebih bersih, itu keputusan yang keren juga. Semangat yaaa..

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 176