Penulis: Raisha Putri Ramdhani – Universitas Negeri Jakarta
Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata “hantu”? Sebagian orang mungkin akan langsung mengingat hantu kuntilanak. Ya, kuntilanak menjadi salah satu ikon hantu Indonesia yang dikenal dengan pakaiannya yang putih, berambut panjang, suaranya melengking, wangi melati yang menyengat, dan suka nangkring di pohon. Hantu ini sering digunakan pada film-film horor. Biasanya, kuntilanak akan digambarkan dengan sosok hantu wanita yang suka menakut-nakuti orang dengan ketawa khasnya pada malam hari. Tapi, apakah kamu tahu dari mana kuntilanak berasal? Dan ternyata, kuntilanak memiliki warnanya masing-masing yang mewakili karakter yang berbeda-beda, loh! Jadi, yuk cari tahu asal-usul kuntilanak dan warna kuntilanak itu ada apa saja, ya? Simak penjelasan berikut ini!
Dalam cerita legenda, dahulu ada sebuah kerajaan di Kalimantan Barat, tetapi sang putri bertindak ceroboh yang membuatnya hamil tanpa pasangan. Demi menjaga kehormatan kerajaan, sang putri pun pergi ke Pontianak. Hidup dalam kesendirian membuat fisik dan perilaku sang putri berubah, rambutnya acak-acakan, tubuh yang tidak terawat, suka berteriak, menangis, kemudian tertawa. Sampai pada akhirnya, ia pun meninggal, membawa kepahitan dan kesengsaraan hidupnya. Kematian yang tidak tenang itulah membuat sang putri bangkit kembali dan mendiami pohon besar dekat pondok rumahnya. Kehamilannya pun semakin besar dan ia melahirkan di lubang pohon itu. Ia sering menampakkan diri kepada nelayan di pinggir sungai tersebut, akhirnya ia disebut dengan “kunti anak” yang berarti perempuan yang menggendong anak.
Cerita tentang asal-usul kuntilanak yang berasal dari perempuan hamil inilah membuat banyak masyarakat percaya bahwa kuntilanak berasal dari seorang wanita yang meninggal saat mengandung atau melahirkan. Kematian yang menyakitkan itulah membuat kuntilanak menjadi gentayangan, menjadi sosok yang pendendam, dan mencari pembalasan. Rumah kosong atau pohon, terutama yang besar dan rindang menjadi tempat yang diyakini banyak dihuni oleh makhluk gaib, termasuk kuntilanak.
Dalam versi lain, kuntilanak dipercaya menjadi latar belakang pendirian Pontianak. Kisah ini berawal dari seorang pendiri kesultanan Pontianak, Abdurrahman Alkadrie, ketika sedang mencari tempat untuk mendirikan istana. Ketika Abdurrahman Alkadrie dan para pengikutnya menyusuri Sungai Kapuas, mereka menemukan sebuah pulau yang saat ini dikenal dengan nama Batu Layang. Saat di sana, mereka mendapatkan gangguan dari hantu pontianak. Kemudian, ia dan pengikutnya memerangi hantu itu dengan menembaki meriam. Tempat di mana meriam itu jatuh, di situlah Abdurrahman Alkadrie akan membangun istana. Peluru meriam jatuh melewati persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Daerah itu banyak dihuni oleh hantu pontianak yang akhirnya menjadi nama kota Pontianak.
Warna kuntilanak didasari adanya simbolisme dan mewakili level kekuatan yang dimiliki kuntilanak. Kuntilanak putih mewakili kematian dan roh penasaran, kuntilanak merah mewakili dendam dan penuh amarah, kuntilanak hitam mewakili kegelapan dan kekuatan jahat, dan kuntilanak biru mewakili aura dingin dan kesedihan mendalam.
Kuntilanak putih dinilai yang paling lemah dan tidak membahayakan. Kuntilanak jenis ini memiliki rambut panjang, semakin panjang rambutnya, maka semakin lama juga ia meninggal. Kuntilanak jenis ini paling sering menampakkan diri, tetapi tidak menganggu manusia, hanya sekadar usil saja. Biasanya, ia terlihat di pohon dan tempat-tempat angker.
Kuntilanak merah dinilai lebih seram dari kuntilanak putih. Kuntilanak merah merupakan perwujudan dari perempuan yang meninggal saat masih memiliki dendam atau masalah yang belum selesai. Ia akan membalas dendam itu sampai terbalaskan. Kemunculan kuntilanak merah ditandai dengan terciumnya bau amis darah.
Kuntilanak hitam dipercaya memiliki keterikatan dengan dukun untuk menyelesaikan masalah. Kuntilanak hitam dapat menyerap energi sampai lemas. Biasanya muncul di kuburan atau tempat-tempat yang pernah terjadi tindak kejahatan.
Nah, kuntilanak biru merupakan kuntilanak yang paling kuat dan sangat berbahaya. Kuntilanak biru bisa membuat lemas sampai tidak sadarkan diri. Kemunculannya ditandai dengan bau anyir, bulu kuduk merinding, dan aura menjadi negatif. Biasanya kuntilanak jenis ini berada di kerajaan gaib.
*****
Kuntilanak menjadi sosok hantu yang masih dipercaya secara turun-temurun, tak hanya dipercaya sebagai wanita yang meninggal saat keadaan hamil, kuntilanak juga dipercaya menjadi toponimi pendirian kota Pontianak. Di balik sosok kuntilanak putih yang lebih familier, ternyata kuntilanak juga memiliki “kelas”nya tersendiri, dari mulai si putih yang paling lemah, si merah yang penuh dendam, si hitam yang misterius, sampai si biru yang paling membahayakan. Jadi, kamu sudah pernah bertemu dengan yang warna apa, nih?
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.