Penulis: Raisha Putri Ramdhani – Universitas Negeri Jakarta
Cerita anak-anak penuh dongeng-dongeng seorang putri yang cantik dan anggun. Selain Putri Salju dan Cinderella, kita juga mengenal Ariel —seorang putri duyung atau biasa dikenal sebagai mermaid yang memiliki paras menawan dengan rambut merahnya. Dalam berbagai legenda, mermaid merujuk pada makhluk mitologi dengan sosok perempuan setengah ikan yang hidup di laut dalam.

Namun, di balik kisah indah tersebut, tersimpan misteri tentang keberadaan sosok mermaid yang asli. Beberapa orang mengaku pernah melihat sosok menyerupai mermaid di laut. Lantas, apakah makhluk mitologi tersebut benar-benar ada, atau sekadar cerita dongeng yang diciptakan untuk menambah rahasia laut yang belum terpecahkan?
Dalam mitologi Yunani, banyak ahli percaya bahwa mermaid berasal dari sosok Siren. Awalnya, Siren tidak memiliki ekor ikan, ia digambarkan dengan makhluk setengah wanita dan setengah burung. Ia berdiam di batu-batu sepanjang laut sambil bernyanyi dengan suara yang merdu. Nyanyian itu digunakan menjerat para pelaut untuk menghampirinya dan membuat kapal mereka karam karena menabrak bebatuan.
Seiring berjalannya waktu, mitologi Yunani ini menyebar ke Eropa dan Romawi. Saat itu, sosok Siren berubah menjadi makhluk wanita cantik dan memiliki ekor. Selain cantik, mermaid juga digambarkan dengan perempuan bersuara indah dan menggoda yang bisa menuntun para pelaut menuju kematian.
Sejatinya, sosok mermaid masih dipertanyakan kebenarannya, tetapi dalam catatan sejarah beberapa orang pernah melihat wujud aslinya.
Pada 9 Januari 1493, Christopher Columbus melakukan penjelajahan di dekat Republika Dominika. Saat itu, ia mengaku melihat tiga perempuan dengan setengah ekor ikan, tetapi sosok yang ia temukan tidak seperti cerita yang didengarnya. Sayangnya, ketika itu, mitos tentang putri duyung belum banyak tersebar dalam dunia penjelajah samudra. Ahli menduga bahwa yang ditemui Christopher Columbus adalah manatee atau lembu laut.

Pada bulan Mei 2013, Shlomo Cohen mengaku melihat putri duyung di Kiryat Yam saat bersama teman-temannya. Saat itu, ia melihat seorang wanita berbaring di atas pasir, kemudian melompat ke dalam air dan menghilang. Shlomo Cohen terkejut karena ternyata perempuan itu juga memiliki ekor.
Dilansir dalam situs merdeka.com, profesor di pusat Pusat Penelitian LIPI-BRIN, Ibnu Maryanto mengungkapkan bahwa putri duyung merupakan simbol dari budaya tertentu. Ibnu mengatakan bahwa istilah “putri” merujuk pada sosok wanita atau ibu dalam proses regenerasi dan “duyung” merujuk pada hewan laut. Mitos makhluk mitologi tersebut mencerminkan nilai budaya dan pengetahuan manusia tentang lingkungannya. Jadi, secara ilmiah pun keberadaan makhluk laut yang sering muncul dalam dongeng masih menjadi tanda tanya besar.
*****
Cerita mengenai mermaid akan selalu menjadi bagian dari dongeng yang melekat pada ingatan. Meski sosoknya yang asli masih dipertanyakan banyak orang, tetapi cerita ini menjadi simbol bahwa di balik kedalaman laut, terdapat kisah-kisah misteri yang belum terpecahkan.

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
