Penulis: Shafiyah Maulida – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pernah dengar tentang masturbasi? Mungkin kamu punya banyak pertanyaan, tapi bingung mau bertanya pada siapa. Di masyarakat kita, topik masturbasi seringkali diselimuti tabu dan misinformasi. Padahal, memahami hal ini dengan benar itu penting, terutama buat kamu para remaja. Banyak mitos dan stigma beredar, padahal ada aspek manfaat dan risiko yang penting untuk diketahui.
Masturbasi adalah stimulasi diri untuk mendapatkan kesenangan seksual. Ini bisa melibatkan sentuhan pada organ intim atau bagian tubuh lain yang sensitif, tujuannya untuk mencapai orgasme. Penting untuk diketahui, masturbasi adalah perilaku yang sangat umum dan normal di kalangan remaja maupun orang dewasa, tanpa memandang jenis kelamin. Jadi, jangan merasa aneh atau sendirian jika kamu melakukannya. Hal ini bukan sesuatu yang jorok, dan tidak akan menyebabkan masalah fisik seperti kebutaan atau tumbuh bulu di telapak tangan, seperti yang sering digosipkan.
Meskipun sering dianggap tabu dan jarang dibicarakan terang-terangan, masturbasi ternyata memiliki beberapa manfaat positif. Aktivitas ini bukan sekadar tentang kesenangan sesaat, melainkan juga bisa menjadi cara yang sehat untuk memahami dan mengelola tubuh serta emosimu, sebagai berikut :
Pelepasan stres dan ketegangan karena orgasme melepaskan endorfin, hormon pemicu rasa senang yang bisa bikin kamu lebih rileks.
Meningkatkan pengetahuan tubuh karena dengan masturbasi, kamu jadi lebih paham apa yang terasa menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi tubuhmu.
Meningkatkan kualitas tidur. Bagi sebagian orang, rasa relaks setelah orgasme bisa membantu mereka tidur lebih nyenyak.
Melepas energi seksual
Meredakan nyeri menstruasi (bagi perempuan)
Meski punya manfaat, masturbasi, seperti aktivitas menyenangkan lainnya, bisa menjadi masalah jika dilakukan secara berlebihan atau kompulsif. Ini dikenal sebagai potensi adiksi atau kecanduan. Penting banget buat kamu mengenali tanda-tandanya sebagai berikut :
Merasa tidak bisa berhenti
Mengabaikan tanggung jawab
Merasa bersalah atau menyesal setelah melakukan masturbasi
Pelarian dari masalah
Mengganggu interaksi sosial
Mempraktikkan masturbasi secara sehat itu kuncinya ada pada keseimbangan. Ini beberapa tipsnya:
Tetapkan batasan waktu. Jangan biarkan masturbasi menghabiskan terlalu banyak waktumu.
Pastikan tidak mengganggu aktivitas lain karena masturbasi seharusnya tidak mengganggu jadwal belajar, istirahat, atau waktu bersosialisasi. Jika mulai mengganggu, itu tanda harus mengurangi.
Fokus pada kegiatan lain. Kembangkan hobi baru, aktif berolahraga, bersosialisasi dengan teman, atau fokus pada pelajaran.
Mengenal tubuh dan kebiasaanmu itu penting. Masturbasi adalah perilaku normal yang memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Namun, seperti halnya aktivitas lain yang menyenangkan, penting untuk mengenali dan mewaspadai potensi adiksi atau kecanduan.
Jika kamu merasa ada yang tidak beres dengan kebiasaan masturbasimu, atau punya pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu. Bicaralah dengan orang dewasa yang kamu percaya seperti orang tua, guru BK, atau lebih baik lagi, konsultasikan dengan tenaga profesional seperti psikolog, psikiater, atau dokter di fasilitas kesehatan terdekat. Mereka ada untuk membantumu memahami dan mendukung tanpa menghakimi. Jaga kesehatan fisik dan mentalmu, ya!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.