Penulis: Fakhriyah Khoirun Nisa – Universitas Pendidikan Indonesia
Setiap sekolah menyimpan kisahnya sendiri nan penuh warna. SMAN 4 Bekasi, atau yang akrab disebut Embassy, adalah salah satu tempat di mana banyak cerita berawal. Gerbangnya mungkin terlihat sederhana, tetapi kehidupan di baliknya menyimpan banyak pengalaman berharga yang tak kalah bermakna.
Sekolah bukan hanya soal buku pelajaran atau nilai ujian. Namun, juga tentang bagaimana seseorang belajar mengenal diri sendiri, menghadapi tantangan, dan menjalin hubungan dengan banyak orang. Di dalam kelas, halaman sekolah, bahkan di lorong-lorong yang tampak sepi, ada banyak momen yang menyimpan makna.
Lewat tulisan ini, kamu akan diajak mengenal SMAN 4 Bekasi lebih dekat. Bukan hanya disajikan data, tetapi juga melalui cerita serta pengalaman nyata yang pernah dijalani para siswa dan alumninya. Siapa tahu, dari sini kamu bisa membayangkan akan seperti apa masa depanmu saat melangkah ke jenjang berikutnya.
SMAN 4 Bekasi berdiri di atas perjalanan yang tidak singkat. Sekolah ini memulai langkahnya pada tahun ajaran 1987–1988 sebagai kelas jauh dari SMAN 1 Bekasi. Saat itu, kegiatan belajar mengajar dijalankan oleh lima guru dengan jumlah siswa sekitar 136 orang. Dalam perjalanannya, para siswa berpindah-pindah lokasi belajar, mulai dari SMPN 4 Bekasi, SMAN 1 Bekasi, hingga SMA Harapan Jaya karena keterbatasan ruang.
Selama lima angkatan, SMAN 4 Bekasi belum memiliki gedung sendiri. Puncaknya tiba pada 1991, saat SMAN 4 Bekasi akhirnya memiliki gedung sendiri di Jalan Cemara Permai, Bekasi Utara Di bawah kepemimpinan Drs. H. Sudarsono, sekolah ini mulai berkembang dan membentuk identitasnya sendiri. Sejak saat itu, SMAN 4 Bekasi dikenal luas sebagai salah satu sekolah menengah atas favorit di Kota Bekasi.
Kini, SMAN 4 Bekasi dikenal dengan nama akrab Embassy di kalangan warganya. Di balik nama tersebut, terdapat semangat kebersamaan, pembentukan karakter, serta perjalanan panjang yang penuh komitmen terhadap pendidikan. Visi sekolah yang menekankan religiusitas, kecerdasan, dan budaya lingkungan menjadi cerminan arah pembinaan siswa-siswinya hingga hari ini.
Kenyamanan belajar di SMAN 4 Bekasi nggak perlu diragukan lagi, Sunners. Embassy tumbuh menjadi sekolah yang menyediakan fasilitas lengkap untuk mendukung aktivitas belajar, berkarya, dan berkembang. Laboratorium IPA dan komputer yang kini digunakan siswa merupakan bagian dari pengembangan sekolah sejak tahun 1994, ketika sejumlah ruang tambahan mulai dibangun untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Di dalam lingkungan sekolah, siswa bisa merasakan langsung manfaat dari fasilitas-fasilitas yang terawat dan berfungsi optimal. Ada masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan, ruang perpustakaan yang nyaman dan terus dimanfaatkan untuk kegiatan literasi, hingga ruang pojok baca yang memberi suasana santai saat menikmati buku.
Kegiatan siswa juga difasilitasi dengan adanya ruang OSIS dan ruang bersama ekstrakurikuler. Ruang UKS yang dilengkapi layanan medis pun selalu siap menerima siswa yang membutuhkan perawatan ringan. Kelas berpendingin udara, proyektor di tiap ruangan, serta rak sepatu di depan kelas menciptakan lingkungan belajar yang rapi dan kondusif. Melepas sepatu sebelum masuk kelas bahkan telah menjadi kebiasaan yang mencerminkan budaya menjaga kenyamanan bersama.
“Fasilitas seperti pendopo yang tenang, ruang kelas dingin hingga perpustakaan yang lengkap dan nyaman sangat membantu saya dalam berkembang. Beradaptasi di tempat baru memang tidak mudah, tetapi fasilitas, teman-teman, dan guru-guru pengajar sangat supportif,” kata Boneta, alumni Embassy.
Di sekolah ini, pendidikan tidak sebatas nilai akademik. Ada nilai-nilai yang secara konsisten ditanamkan dalam berbagai program sekolah, mulai dari keimanan, kedisiplinan, hingga kepedulian lingkungan. Itulah yang menjadikan Embassy tidak sekadar tempat belajar, tetapi juga tempat membentuk karakter.
Setiap pagi, kegiatan seperti tadarus, salat berjamaah, literasi membaca dan review buku setiap hari Rabu, hingga Jumat Bersih menjadi bagian dari rutinitas yang disambut hangat oleh siswa-siswi. Di balik kebiasaan itu, ada pesan besar: pembiasaan baik bisa membentuk pribadi yang tangguh, sadar lingkungan, dan menghargai proses belajar.
“Rutinitas pagi seperti upacara, literasi, dan Jumsih sangat membekas karena terasa bermakna,” ujar Ardel, alumni yang aktif di OSIS dan kegiatan keagamaan.
Embassy juga menghadirkan program tambahan yang daging banget, loh, Sunners! Beberapa di antaranya adalah tes TOEFL internal, program keagamaan mingguan, serta kegiatan tematik yang dipadukan dengan momen nasional. Iringan musik dari OSIS saat Jumat Bersih, atau penyampaian motivasi tiap hari Senin, jadi bagian dari suasana belajar yang hangat dan dinamis.
Setiap program yang dilaksanakan memberi ruang untuk menemukan nilai dan potensi diri. Inilah yang membuat SMAN 4 Bekasi terus tumbuh sebagai sekolah yang berdampak.
Senin pagi di SMAN 4 Bekasi selalu diawali dengan upacara bendera. Lebih dari sekadar acara seremonial, momen ini menjadi panggung utama bagi siswa dan OSIS untuk berbagi prestasi, motivasi, dan informasi penting. Para pemenang lomba akademik atau nonakademik tampil di depan seluruh siswa dan guru, memberikan penghargaan sekaligus inspirasi untuk minggu berikutnya.
Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) juga rutin digelar setiap Senin. Contohnya, tausiyah singkat yang pernah dilaksanakan oleh Ustadz setempat pada November 2019, dengan tema meneladani akhlak Rasul, menanamkan nilai religius dan moral sejak pagi hari.
Selain itu, momen penting seperti pelepasan purna bakti guru turut diadakan di hari Senin. Pada 2 Juni 2025, Embassy mengadakan acara penghormatan untuk guru yang telah menyelesaikan masa tugasnya sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
Semua rangkaian kegiatan tersebut membuat hari Senin di Embassy menjadi momen penting untuk merayakan prestasi, menumbuhkan motivasi, serta mempererat kebersamaan seluruh warga sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler menjadi bagian penting dalam pengembangan diri siswa-siswi di sekolah ini. Beragam pilihan tersedia untuk mengasah bakat sekaligus membangun persahabatan yang erat. Setiap kelompok ekstrakurikuler aktif mengadakan kegiatan rutin dan berprestasi di berbagai ajang lomba.
Beberapa ekstrakurikuler unggulan di Embassy antara lain Pramuka Ambalan Siliwangi-Candra Kirana (SINCAN), Paskibra Empat (PASPAT), Kader Kesehatan Remaja (KKR), Embassy Olympiad Club (EOC), Bahasa dan Seni Penulisan (ASPIRASI 4), Petualangan Alam (PUALAM), Kesenian (Sanggar Ketupat), serta Science dan Teknologi (SCI-TOS). Tidak hanya berfokus pada bakat, ada pula kegiatan ekstrakurikuler yang membina aspek keimanan seperti Rohani Islam (Rohis) dan Rohani Kristen (Rohkris). Kegiatan ini membantu para pemeluk agama di sekolah untuk memperkuat ketakwaan serta menjaga nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Aura, salah satu alumni, mengaku awalnya merasa cemas saat masuk Embassy. Namun setelah bergabung dengan ekstrakurikuler EOC, dia menemukan keluarga baru yang mendukung dan mengajarinya pentingnya menghargai perbedaan. “Kami bukan rekan organisasi biasa, melainkan keluarga yang saling supportif,” ujarnya.
Beragam aktivitas ini mendorong siswa SMAN 4 Bekasi untuk tumbuh dan berkembang dalam aspek akademik, sosial, serta pembentukan karakter. Semua pengalaman tersebut menjadi kenangan berharga yang terus dikenang sepanjang masa.
Sunners, pernah dengar kata “OMOO!” di tengah keramaian sekolah? Bagi anak Embassy, itu merupakan ekspresi khas yang muncul saat ada hal seru, mengejutkan, atau lucu terjadi. Suasana jadi hidup karena budaya unik seperti ini terus diwariskan. Embassy punya cerita-cerita khas yang cuma bisa dirasakan oleh mereka yang pernah menjadi bagian dari dalamnya. Salah satunya adalah panggilan “Babeh” untuk satpam sekolah, sosok yang jadi figur kebapakan di gerbang sekolah.
Halte tanpa bus yang ada di dalam sekolah pun menjadi suatu tempat yang amat special. Di sana siswa-siswi ngobrol santai, curhat, atau sekadar menenangkan diri setelah pelajaran. Tempat-tempat ini bikin SMAN 4 Bekasi terasa seperti rumah kedua, di mana momen kecil bisa berubah jadi kenangan besar.
“Guru-guru pengajar di Embassy bisa serius, tapi juga seru. Babeh juga ramah banget dan paling suka saat saling sapa di gerbang. Bahkan momen saat senggang seperti nongkrong bareng teman di kantin pun jadi momen yang saya rindukan. Kantin Embassy memang tempat ternyaman di sekolah, karena makanannya enak dan murah,” ujar Shasa, salah satu alumni Embassy.
Setiap sudut SMAN 4 Bekasi menyimpan kisah yang bermakna bagi para siswanya. Bukan semata ruang kelas atau buku pelajaran, melainkan tentang proses menjadi pribadi yang lebih matang, mengenal potensi diri, dan menjalin hubungan yang bermakna. Bagi anak Embassy, sekolah ini adalah tempat yang hangat untuk tumbuh dan mencoba hal baru dengan dukungan lingkungan yang positif. Dengan sejarah panjang dan program yang terus berkembang, SMAN 4 Bekasi menunjukkan bahwa sekolah menjadi tempat pembentukan nilai dan karakter. Para alumni mengenang masa-masa mereka dengan penuh rasa syukur, menyadari bahwa banyak hal yang mereka capai hari ini bermula dari bangku sekolah ini.
Sunners ingin tahu lebih banyak tentang kegiatan, prestasi, atau suasana di SMAN 4 Bekasi? Yuk, cek langsung di:
Temukan sendiri cerita-cerita yang belum sempat tertulis di sini. Siapa tahu, kamu akan jadi bagian dari cerita berikutnya.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.