Majalah Sunday

Menelisik Burnout Syndrome dan Lima Fasenya

Menelisik Lebih Jauh: fase Burnout Syndrome yang terjadi pada remaja

Sunners, di sini lagi ada yang merasa kelelahan kerja gak sih? Atau lagi capek banget sama yang namanya tugas-tugas kuliah dan sekolah yang gak ada habisnya? Terus kalian mau nugas aja harus nunggu ada mood dulu karena Sunners ngerasain yang namanya 5L (Lesu, Lelah, Letih, Lemah, Lalai) Waduh gawat, itu tandanya Sunners mengalami suatu gejala psikologis yang disebut burnout syndrome. Apa tuh?

WHO (Badan Kesehatan Dunia) menyatakan bahwa burnout syndrome adalah kondisi stres kronis akibat pekerjaan yang ditandai dengan rasa lelah, kesal dengan pekerjaan, dan merasakan ketidakpuasan. Kondisi ini bisa dirasakan secara fisik maupun emosional. Tanda-tandanya mudah dikenali namun banyak orang yang menyepelekan tanda-tanda burnout syndrome dan melabelinya dengan hanya ‘kelelahan biasa’.

 

5 FASE BURNOUT DAN GEJALANYA

Eh memangnya burnout syndrome berbahaya? Burnout itu ada tingkatannya, namun segala sesuatu yang berlebihan pastinya ada bahayanya dong Sunners, Dilansir dari Kumparan Mom, menurut seorang Dokter Spesialis Jantung Amerika sekaligus penulis buku Heart Health: A Guide to the Tests and Treatments You Really Need, Dr. J. Shah mengatakan, “rasa kemarahan, kelelahan, kekhawatiran dan depresi seseorang, ternyata berhubungan dengan berkembangnya risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung kongestif.” Wah kalau berlebihan beneran berbahaya sekali ya Sunners? Maka dari itu, yuk mengenal beberapa tingkatan burnout!

Ethnic female student in casual wear sitting at table with laptop and notebook and grimacing from migraine while doing homework during distance learning

  • Honeymoon Phase

Kalau Sunners dapat tugas baru, pasti biasanya sering mulai dengan kepuasan kerja yang terlalu awal, energi dan kreativitas yang dikeluarkan juga tinggi sehingga ada beberapa sikap optimisme yang tidak terkendali, seperti memaksakan diri untuk selalu bisa. Dalam hal inilah Sunners juga bisa mulai mengalami tekanan dari beberapa prediksi untuk ke depannya serta inisiatif tinggi yang kamu pikir harus kamu lakukan. Boleh-boleh saja sebenarnya, namun Sunners perlu pertahanan positif agar stamina dan langkah kerja yang kamu lakukan tetap terjaga.

Woman Lying on a Sofa with a Notebook on her Face

  • Onset of Stress

Nah pada tahap ini biasanya mulai kelihatan nih optimisme kamu memudar dan kamu merasa mulai menjalani hari-hari yang sulit. Gejala umumnya seperti mengalami tekanan darah tinggi, ketidakmampuan untuk fokus, kurang tidur, malas berinteraksi sosial, perubahan nafsu makan, dan bahkan bisa sampai mengalami kecemasan loh! Kalau udah begini hat-hati ya Sunners, ini bisa jadi awal tahap kamu mengalami burnout syndrome.

Child in Beige Hoodie Leaning Forward On Table Feeling Exhausted While Studying

  • Chronic Stress

Waduh dari kata-katanya aja udah ngeri banget ya. Pada tahap ini Sunners bakal mencapai titik di mana stres menjadi lebih kronis. Ketika tekanan meningkat, stres cenderung secara konsisten mempengaruhi pekerjaan kamu loh. Gejalanya termasuk perasaan apatis, tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, terlambat bekerja atau menunda-nunda selama tugas. Secara sosial, kamu juga dapat menarik diri dari percakapan terkait pekerjaan normal. Parahnya lagi, di tahap ini kamu bakal mengalami ketidakstabilan emosi yang malah menyebabkan kemarahan yang tidak jelas, sehingga bisa mempengaruhi hubungan sosialmu. Hati-hati ya Sunners.

  • Burnout Phase

Fase ini adalah ketika kamu mencapai batasnya dan tidak dapat lagi berfungsi seperti biasanya. Istilahnya bisa disebut human error. Masalah di tempat kerja mulai menjadi konsumsi kamu sehari-hari, bahkan bisa saja kamu merasa mati rasa dan mengalami insecure yang tinggi. Akibat tekanan secara terus-menerus, fisik kamu mengalami gangguan seperti halnya sakit kepala, masalah pencernaan, dan perubahan perilaku yang tidak biasanya. Kalau sudah di tahap ini sepertinya Sunners harus mulai pelan-pelan melepaskan beban yang ada agar tidak semakin berkepanjangan.

  • Habitual Burnout

Pada fase terakhir ini gejala yang kamu alami semakin parah. Upaya untuk membawa dirimu kembali normal lebih menantang dan butuh banyak perjuangan. Sunners bisa saja loh mulai kehilangan minat terhadap hobi dan kegiatan yang paling kamu sukai itu. Pokoknya kamu selalu merasa sedih dan unmotivated, pada saat inilah sepertinya kamu membutuhkan bantuan dari luar untuk mengatasi gejala yang kamu alami. Pokoknya kalau sudah di tahap ini segera lepaskan semua beban yang menekan kamu ya Sunners. Save yourself, first!

CARA MENGATASI BURNOUT

Young female Asian student taking notes in planner sitting at table

Mungkin bagi Sunners, burnout itu seperti fase yang terdengar tegang dan melelahkan sekali, sehingga kamu bertanya-tanya “apa gue bisa ya lepas dari burnout phase ini?”. Hal pertama yang harus dilakukan adalah kenali lebih dalam diri kamu dan apa yang membuat kamu stuck pada burnout phase ini.

Coba bicarakan pada orang-orang yang sekiranya bisa membantu kamu agar keluar dari fase yang melelahkan ini.  Rehat sejenak untuk memulihkan diri dan mulai menilai situasi yang terjadi pada diri kamu. Melatih pernapasan dan  merelaksasi pikiran, sehingga kamu bisa dengan mudah untuk mengatur to do list guna menciptakan kebiasaan yang positif.

Terapkan gaya hidup sehat dengan banyak mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga seperti berjalan kaki 10 menit karena dapat meningkatkan mood kamu, sehingga bisa menurunkan risiko terjadinya burnout.

Burnout syndrome tidak hanya berpengaruh pada produktivitas kalian, bahkan kesehatan kalian pun juga akan menurun. Oleh karena itu, jika ciri-ciri burnout muncul, yuk coba atasi dengan cara-cara di atas. Sunners juga bisa berkonsultasi kepada psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan lebih baik. Pokoknya yang terbaik deh buat Sunners, yuk mulai ciptakan coping strategy yang positif dan sewajarnya!

 

Sumber: https://www.thisiscalmer.com/blog/5-stages-of-burnout

Penulis: Beninda Dhiyaa/Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

Niken Carmelita/SMKN 67 JAKARTA

Editor: Elsa Riyana/Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?