Penulis: Felicia Juliani Leliga, S.E., M.M., CHCSA
Pada masa sekarang yang penuh dengan realita penggunaan teknologi yang semakin canggih, membuat semua komunikasi terasa singkat dan instan. Namun hal ini yang sebenarnya menjadi fenomena penting ketika menyadari pentingnya komunikasi dalam berelasi dimanapun berada. Termasuk kebutuhan penyampaian interpersonal komunikasi atau komunikasi antarpribadi yang merupakan latihan komunikasi terbaik sebelum mendalami teknik dalam pembawaan public speaking. Kemampuan public speaking yang dimaksud adalah keberanian dan kemampuan membawakan suatu topik kepada audience yang jumlahnya diatas 50 orang. Dalam public speaking juga dikombinasikan dengan kemampuan membawakan materi dengan ilustrasi, storytelling, sharing, diskusi, tanya jawab dan masih banyak lagi.
Jika selama ini banyak teori teknik pembawaan public speaking berawal dari teknis, namun satu hal yang penting dan perlu dibangun sebagai pondasi adalah dimulai dari proses menggali potensi diri. Karena dengan proses tersebut, akan memunculkan rasa percaya diri yang akan diikuti dengan keberanian untuk mengungkapkan ide dan gagasan. Dalam dunia yang penuh dengan paparan teknologi, juga diperlukan sentuhan kemampuan komunikasi yang dilakukan dengan perhatian terhadap pesan yang disampaikan. Dengan harapan bahwa pesan yang disampaikan juga dapat memberikan dampak dan inspirasi yang positif bagi kemajuan self-development setiap audience.
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengukur proses menggali potensi diri secara mudah dan praktis adalah analisis Personal SWOT yang meliputi elemen sebagai berikut:
Meliputi apa yang menjadi KEKUATAN, KELEBIHAN, KEUNIKAN, KEAHLIAN, dan PENGALAMAN diri yang dikuasai untuk menjadi senjata utama dalam melihat dan meraih peluang serta menghadapi ancaman ke depannya. Contohnya: Sifat mudah beradaptasi, cepat mempelajari pengetahuan baru, memiliki kemampuan administrasi yang baik dan rapi, dan lain-lain.
Meliputi bagian dalam diri yang ingin mengalami PERUBAHAN, PERKEMBANGAN, dan PERBAIKAN. Pasti ada waktu dan biaya yang dikeluarkan saat mengasah kemampuan diri untuk mencapai 3 hal utama di atas tadi. Tetapi hal ini perlu disadari agar membantu mengasah atau meningkatkan kekuatan dalam diri. Sebenarnya didalam kelemahan terdapat bagian yang mengajarkan kerendahan hati untuk diproses jadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Contoh: sulit meregulasi emosi, tidak peka pada perasaan orang lain, minder, dan lain-lain.
Kemampuan melihat kesempatan di luar diri merupakan salah satu strategi dalam hidup untuk menuju tujuan hidup yang berhasil dan bermakna. Kesempatan dalam hal ini dikaitkan dengan Strength yang dimiliki sebelumnya. Dengan mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dalam diri, juga akan membantu agar lebih berani mengambil keputusan atau keluar dari zona nyaman untuk mencoba hal baru. Terapkan dalam diri bahwa saat adanya keseriusan dan tanggung jawab dalam hal kecil, maka niscaya akan diberikan kesempatan dalam hal besar juga. Contoh: mencoba menjadi inisiator dalam suatu proyek tugas, mencoba memimpin sebuah rapat, dan lain-lain.
Selain kemampuan melihat kesempatan, kemampuan melihat ancaman dibalik semua tren juga sangat penting. Namun hal ini bukan menjadi penghambat atau faktor pembanding kemampuan diri dengan orang lain. Tapi fungsinya meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan untuk peningkatan tujuan self-development dalam diri. Serta kembali mengarahkan diri menuju motivasi atau tujuan yang tepat saat kelemahan dalam diri mulai muncul. Sehingga setiap ancaman adalah suatu milestone agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih bijaksana dengan melihat realita, tren, kondisi ekonomi, sosial politik, persaingan kompetitor, dan inovasi. Contoh: tren persaingan global yang membuat kemampuan berbahasa asing juga penting, realita kompetitor yang selalu muncul dengan inovasi baru, dan lain-lain.
Dari keempat elemen dalam Personal SWOT Analysis, elemen Strength dan Weakness adalah hal yang dapat dikendalikan dalam diri sehingga bisa dimaksimalkan untuk pengenalan potensi kedua hal ini. Sedangkan untuk elemen Opportunity dan Weakness adalah hal diluar diri yang tidak dapat dikendalikan. Sehingga membutuhkan perencanaan dan pemeriksaan berkala untuk potensi internal diri agar semakin kuat dan siap dalam menghadapi potensi hal eksternal yang terjadi di masa depan.
Dengan menerapkan A-C-T yaitu Action (Aksi + Usaha = Progress), Consistency (Konsisten dalam proses berkelanjutan), dan Trustworthy (Dapat dipercaya dengan adanya Integritas dan Komitmen), diharapkan dapat meningkatkan kemampuan public speaking dengan pengenalan A-C-E yaitu Audience (siapa receiver pesan), Content (isi pesan), dan Empower (adanya dampak inspiratif dari messenger yang diberikan kepada receiver). Pada akhirnya rumus mastering public speaking adalah dengan mengenali diri sendiri maka baru dapat melakukan empowering kepada orang lain.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!
Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.