Main Game:
Bikin Stres atau Justru Menghilangkan Stres?
Penulis: Arya, Universitas Kristen Satya Wacana
Halo Sunners! Adakah Sunners di sini yang suka bermain game? Di saat pandemi yang mengharuskan kita membatasi aktivitas di luar rumah, nampaknya main game menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan remaja.
Semakin canggihnya teknologi, kini bermain game bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Mudahnya mengakses jaringan internet dan memainkan game online menjadikan aktivitas ini sangat digemari, terutama di saat pandemi.
Kemudahan ini harus disikapi dengan dewasa agar tidak berdampak negatif kecanduan pada game. Selain dampak negatif, ngegame dinilai memiliki dampak positif antara lain: menghibur diri, melatih rasa sportif, hingga menghilangkan stress.
Tapi, apa benar kalau ngegame memiliki dampak positif yang bisa menghilangkan stress? Sunners penasaran? Simak artikel Sunday ini ya.
Berbagai Penelitian Terkait Main Game
Mark D. Griffiths dan Alex Meredith dalam Journal Contemp Psychother vol.39 “Video game Addiction and its Treatment,” mengungkapkan adanya manfaat yang didapat saat melakukan aktivitas bermain video game yaitu mendapatkan sesuatu dalam bidang pendidikan, sosial serta terapi.
Sedangkan, penelitian yang dilakukan University College London dan The University of Bath mengungkapkan ngegame adalah cara yang efektif untuk menghilangkan rasa stress setelah seharian bekerja keras.
Uniknya, menurut penelitian tersebut, ngegame jauh lebih efektif untuk relaksasi ketimbang meditasi atau kegiatan semadi.
Di Indonesia, survei yang dilakukan mahasiswa Universitas Surabaya terhadap 17 dari 20 mahasiswa yang bermain video game mengungkapkan; 12 mahasiswa mengaku ngegame memberikan manfaat yang dapat menghilangkan stress, 3 mahasiswa mengaku untuk mendapatkan teman baru, dan 2 mahasiswa lainnya mengaku untuk mendapatkan pengalaman serta adrenalin dalam diri.
Walaupun menghabiskan waktu, mereka menilai ngegame dapat memberikan keuntungan bagi mereka; terutama untuk menghilangkan stress.
Berbagai Penelitian Terkait Main Game
Batasi Waktu Ngegame
Tidak masalah jika kamu seorang gamer sejati atau game enthusiast yang sering memainkan sebuah game.
Namun sebagai pelajar, kamu harus ingat bahwa ada tanggung jawab yang harus kamu kerjakan, yaitu belajar dan mengerjakan tugas.
Membatasi waktu ngegame untuk belajar dan mengerjakan tugas adalah tindakan wajib, ya, Sunners. Dengan begitu kamu akan ingat tanggung jawabmu dan terhindar dari kecanduan game.
Main Game Setelah Semua Tugas Selesai Dikerjakan
Bermain game setelah tugas selesai dikerjakan adalah salah satu cara refreshing setelah mengerjakan tugas. Ini langkah yang tepat untuk merileksasi pikiran dan badan kamu, serta mengurangi tingkat stress.
Ngegame setelah tugas selesai juga akan membuat perasaanmu tenang dan lebih leluasa saat memainkan game.
Jangan Korbankan Waktu Tidurmu
Karena rasa antusias memainkan game, kalian akan mengorbankan apapun demi ngegame tersebut, tak terkecuali waktu tidur.
Jika terus dilakukan, ini akan menjadi pola hidup yang tidak sehat. Padahal remaja membutuhkan waktu tidur sekitar 8-10 jam per hari yang berguna untuk memenuhi kebutuhan energi saat beraktivitas. Hindari ini, ya, Sunners!
Perhatikan Kesehatanmu
Sebagai remaja tentunya kita ingin selalu sehat kan Sunners? Maka dari itu Sunners harus memperhatikan kesehatan dan menyikapi ngegame dengan baik.
Penting untuk selalu mengingat kalimat “Kesehatanmu adalah yang utama.”
Nah Sunners, ngegame memang membantu untuk menghilangkan stress setelah melakukan aktifitas. Namun, kita juga harus memperhatikan waktu ketika memainkan sebuah game.
Ngegame dengan waktu yang berlebihan akan menyebabkan kecanduan dan bisa melupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Sunners harus menyikapinya dengan bijak, ya.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.